Perkembangan media sosial, khususnya Instagram, telah menjadikannya sebagaisalah satu media promosi digital yang efektif bagi usaha kecil dan menengah(UMKM). Namun, tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan dalam merancangkonten yang strategis, konsisten, dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Penelitianini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana merancang danmengembangkan konten Instagram yang menarik dan relevan dengan pendekatanDesign Thinking? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptifdengan pendekatan Design Thinking yang meliputi lima tahapan: empathize, define,ideate, prototype, dan test. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur,observasi partisipatif, serta dokumentasi konten Instagram. Analisis dilakukandengan model interaktif Miles, Huberman, dan SaldaƱa (2014). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa konten yang dirancang dengan pendekatan Design Thinkingmenghasilkan gaya visual khas, tone komunikasi adaptif (formal pada feed dankasual pada reels), konsistensi unggahan, informasi yang lebih jelas, serta temastorytelling yang relevan dengan audiens. Hal ini mendukung teori content tilt(Pulizzi, 2013) tentang pentingnya diferensiasi konten. Temuan ini membuktikanbahwa pendekatan Design Thinking efektif dalam merancang konten promosiberbasis pengguna. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa konten Instagramyang dirancang dengan pendekatan Design Thinking tidak hanya meningkatkandaya tarik visual, tetapi juga memperkuat engagement, membangun kepercayaan,dan menciptakan kedekatan emosional dengan audiens. Penelitian ini berkontribusisecara teoretis pada kajian strategi komunikasi digital dan secara praktismemberikan panduan bagi UMKM dalam merancang strategi promosi di mediasosial. Keterbatasan penelitian terletak pada lingkup objek yang terbatas, jumlahinforman yang sedikit, serta durasi implementasi yang singkat. Untuk penelitianselanjutnya, disarankan memperluas objek pada berbagai sektor UMKM,menambah jumlah informan, dan melakukan analisis komparatif antarplatformdigital.