Digitalisasi meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan dan menguasai teknologi digital. Pekerja yang mampu menggunakan kompetensi digital untuk menyelesaikan pekerjaannya dan dapat mengakses data pekerjaan dimana pun dan kapan pun disebut sebagai digital workers. Digital workers memainkan peran penting dalam memberikan inovasi bagi perusahaan sebagai bentuk respon perusahaan terhadap perkembangan digital dan usaha untuk mengimbangi persaingan. Kecenderungan digital workers untuk menyumbangkan inovasi-inovasi bagi perusahaan berhubungan dengan komitmen yang dimilikinya terhadap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku kerja inovatif dengan komponen komitmen organisasi pada digital workers. Perilaku kerja inovatif diukur menggunakan innovative work behavior scale yang dikembangkan oleh Janssen (2000) dan komitmen organisasi diukur menggunakan organizational commitment questionnaire (OCQ) yang dikembangkan oleh Allen dan Meyer (1990). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui media sosial. Data penelitian ini berasal dari 215 digital workers yang bekerja secara full-time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif secara signifikan antara komitmen afektif dan komitmen normatif dengan perilaku kerja inovatif, tetapi tidak ditemukan hubungan negatif antara komitmen berkelanjutan dengan perilaku kerja inovatif pada digital workers. Kata kunci: komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, komitmen normatif, pekerja digital, perilaku kerja inovatif