Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI INSTAGRAM @pointcoffeeid DALAM MEMPERTAHANKAN BRAND IMAGE Annisa Ratu; Diah Tri Andini; Katry Anggraini
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v11i1.38217

Abstract

ABSTRAK Usaha kedai kopi menjadi salah satu ranah usaha yang banyak diminati banyak orang di Indonesia karena kopi sendiri merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Banyaknya peminat usaha kedai kopi membuat persaingan semakin ketat, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk terus membangun komunikasi dan berinovasi untuk menarik konsumen dan menjadikannya konsumen setia. Salah satu usaha kedai kopi yang saat ini populeritas sedang menanjak adalah Point Coffee. Point Coffee merupakan sebuah usaha kedai kopi di bawah naungan Indomaret Group yang menggandeng Indomaret (PT. Indomarco Prismatama) untuk menjadi operator kedai kopinya. Indomaret sendiri merupakan jaringan waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia. Strategi Point Coffee sendiri untuk menggandeng Indomaret merupakan ide yang yang baik dan membuatnya mudah untuk memperluas pasarnya hingga ke kota-kota kecil di Indonesia. Point Coffee yang memiliki ide menyediakan kopi berkualitas dari seratus persen biji kopi asli Indonesia yang diracik oleh barista terlatih dengan harga yang murah untuk semua kalangan, menggunakan konsep usaha kopi grab-and-go sekaligus membuka layanan pesan antar untuk beberapa lokasi Indomaret Point. Untuk mempromosikan produk-produknya, Point Coffee aktif di berbagai platform sosial media, salah satunya adalah Instagram. Selain untuk promosi, Point Coffee mendengar saran dan kritik dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya melalui Instagram. Instagram menjadi salah satu platform Point Coffee untuk mempertahankan brand image-nya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi untuk menganalisis fenomena bisnis kedai kopi di Indonesia yang menggunakan Instagram untuk mempertahankan brand image. Penelitian ini menggunakan konsep strategi branding. Kata Kunci: Brand Image, Brand Awareness, Digital Marketing, Komunikasi Marketing, Promosi. USE OF INSTAGRAM COMMUNICATION MEDIA @pointcoffeeid IN MAINTAINING BRAND IMAGE ABSTRACT The Coffee shop business is a business sector that is appealing so many people in Indonesia nowadays. Coffee itself is one of the largest commodities in Indonesia. The large number of people that interested in the coffeeshop business makes the competition even tighter, so the need of building communication and continous innovation are needed to gain more consumers and make them loyal. One coffee shop business which popularity is currently increasing is Point Coffee. Point Coffee is a coffee shop business under Indomaret Group that collaborates with Indomaret (PT. Indomarco Prismatama) to become its coffee shop operator. Indomaret itself is a franchise network which spread throughout Indonesia. Point Coffee strategy to collaborate with Indomaret is a good idea and make it easy to expand its market to many small cities in Indonesia. Point Coffee which has the ideo of providing good quality coffee made of one hundred percent original Indonesian coffee beans mixed by trained baritas sold with low prices for all groups, uses a grab-and-go coffee business concept while also provide a delivery service in several Indomaret Point locations. To promote its products, Point Coffee is active on various social media platforms, one of them is Instagram. Apart form promotions, Point Coffee listens to consumers suggestions and criticism to improve the quality of its products and service via Instagram. Instagram is one of Point Coffee’s platforms to maintain its brand image. This study is using qualitative approach. This study used a phenomenological method to analyse the phenomenon of coffee shop businesses in Indonesia which use the Instagram for maintaining their brand image. This study is using a branding strategy concept. Keywords: Brand Image, Brand Awareness, Digital Marketing, Marketing Communication, Promotion.
SOSIALISASI KODE ETIK JURNALISTIK SEBAGAI UPAYA LITERASI MEDIA MEMERANGI HOAX BAGI KOMUNITAS TAMAN JAJAN PERMATA PAMULANG, KECAMATAN SERPONG, TANGERANG SELATAN Komala, Ratna; Annisa Ratu; Widayat
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/comm.v2i1.47689

Abstract

Pertumbuhan media pers yang pesat di Indonesia pasca reformasi tahun 1998, telah menimbulkan tantangan besar. Dari perkiraan Dewan Pers terkait jumlah media di lapangan sekitar 40-50 ribu, hanya kurang dari 10 persen yang memenuhi standar profesional sebagai media pers. Artinya, produksi berita belum sesuai standar professional, yakni belum mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik dan mengikuti kode etik jurnalistik. Dengan tidak melakukan verifikasi atau mencampur-adukan opini-opini pribadi dalam “berita” yang ditulis, maka akan dihasilkan berita yang tidak berkualitas bagi masyarakat, sekaligus produksi hoax menjadi marak. Pada saat yang sama, kehidupan pers di Indonesia juga harus berhadapan dengan teknologi digital yang mempengaruhi cara orang memproduksi konten berita. Saat ini semua orang, termasuk orang yang tidak memahami etika dapat menulis informasi bagi publik. Inilah yang mendorong penulis melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan melakukan sosialisasi Kode Etik Jurnalistik, sebagai upaya meningkatkan literasi media yang dapat mengedukasi masyarakat bagaimana mengenali berita yang benar dan membedakannya dengan hoax. Target sasaran pengabdian adalah pelaku UMKM Taman Jajan Permata Pamulang, di Tangerang Selatan, yang menggunakan social media dalam memasarkan produk mereka. Dengan metode pemaparan materi, simulasi dan group discussion di antara peserta, juga dengan narasumber, peserta dapat memahami dan mengidentifikasi berbagai jenis berita, apakah itu hoax atau bukan.
SOSIALISASI PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI DI ORGANISASI KEPEMUDAAN DI SMK NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN Annisa Ratu; Ratna Komala; Widayat
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.png.v2i2.49795

Abstract

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang terletak di Kota Tangerang Selatan, dimana memiliki siswa-siswa yang sedang dalam masa perkembangan diri di masyarakat. Siswa SMK memang dididik untuk menjadi masyarakat yang siap menerapkan berbagai ilmu dan keterampilannya ketika mereka terjun ke dunia kerja dan di masyarakat. Bekerja dan bermasyarakat sendiri membutuhkan salah satu keterampilan yaitu berkomunikasi dan kepemimpinan dalam lingkup organisasi. Sekolah menengah memang memiliki berbagai organisasi kepemudaan, sebagaimana tertera dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Hal ini karena pemuda diharapkan bisa membantu dalam proses pembangunan nasional, melalui proses mengembangkan diri secara pribadi maupun secara kolektif. Organisasi kepemudaan di SMK sendiri memiliki urgensi yang penting dan sangat bermanfaat untuk melatih siswa untuk terjun dan membiasakan diri di sebuah organisasi yang lebih besar. Untuk itu, mereka perlu memahami pentingnya berorganisasi serta memahami penerapan gaya kepemimpinan yang cocok untuk organisasi kepemudaan yang mereka ikuti, sebagai bekal keterampilan kepemimpinan dan berorganisasi di masyarakat. Maka dari itu dosen Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAM mengadakan Sosialisasi Peran Gaya Kepemimpinan dalam Komunikasi Organisasi di Organisasi Kepemudaan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang guna memperkenalkan konsep organisasi dan urgensi mengikuti organisasi, menyampaikan pemahaman tentang peran gaya kepemimpinan dalam komunikasi organisasi, dan mendorong praktik komunikasi organisasi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, mentoring, dan simulasi. Hasil dari PKM ini adalah kurangnya keikutsertaan siswa dalam berorganisasi, pemahaman gaya kepemimpinan dalam komunikasi organisasi masih umum, dan kurang efektifnya penyelesaian masalah komunikasi organisasi sehingga perlu adanya pendampingan guru dan profesional untuk menuntun siswa berorganisasi. Kata kunci: gaya kepemimpinan, kepemimpinan, komunikasi organisasi, organisasi kepemudaan