Split Thickness Skin Graft (STSG) merupakan prosedur bedah yang dilakukan dengan memindahkan sebagian lapisan kulit dari area donor ke area resipien tanpa jaringan vaskular untuk menutupi luka atau defek. Prosedur ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada pasien, terutama setelah operasi STSG akibat ulkus granulosum. Metode non-farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik relaksasi genggam jari. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi stres dan nyeri dengan meningkatkan aliran darah, mengurangi kecemasan, serta meningkatkan suplai oksigen ke area nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknik relaksasi genggam jari dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi STSG dengan ulkus granulosum. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus deskriptif yang mengacu pada pendekatan evidence-based practice. Sampel dalam penelitian ini adalah satu orang pasien pasca operasi STSG dengan diagnosis ulkus granulosum. Studi kasus dilaksanakan di RSUD Prof. Dr. Margono Purwokerto di ruang Teratai 3, pada tanggal 15–17 Januari 2025. Subjek penelitian adalah Ny. W, pasien post op STSG. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan menggunakan skala numerik. Hasil menunjukkan adanya penurunan skala nyeri setelah intervensi. Sebelum terapi relaksasi genggam jari, nyeri pasien berada pada skala 5, dan setelah dilakukan teknik tersebut, skala nyeri menurun menjadi 3. Hal ini menunjukkan bahwa teknik relaksasi genggam jari efektif dalam mengurangi intensitas nyeri pada pasien post op STSG dengan ulkus granulosum.