Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pola Pendidikan Islam Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Erlin Indaya Ningsih; Ahmadi
Qolamuna : Jurnal Studi Islam Vol. 7 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : STIS MIFTAHUL ULUM LUMAJANG PRESS (STISMU PRESS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article will discuss about the pattern of Islamic educationin realizing Prosperous family. The dimensions that need to bedeveloped in children from birth, physical, intellectual, faith,moral, duty, aesthetic and social. All these dimensions areimportant and need to be developed in a way; First maintainmorals and decency ; The elders love the young and guide him,the little respect for the elders and the great. Second; Savingand living a simple, concurrent lifestyle in the face of life, based on the simplicity of life and frugality. Third; Aware of their own defects, because many people are too diligent to see thedisgrace and disfigurement of others, often pointing at others,fingering their fingers at others, but rarely applying them tothemselves.Keywords : Islamic Education , Sakinah Family.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI PONDOK PESANTREN Muhammad Hendra Firmansyah; Erlin Indaya Ningsih
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2023): Sirajuddin Juni 2023
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v2i2.1311

Abstract

Korupsi adalah salah satu penyakit masyarakat yang berkembang karena adanyapenyakit hati manusia yang buruk, maksudnya manusia yang dikuasai oleh nafsulawwamah/syaitoniyah. Akibatnya menimbulkan prilaku keserakahan, pencurian, korupsi,ketidak jujuran, merampas hak orang lain, dan penyimpangan penyimpangan terhadap nilaidan ajaran agama. Korupsi berkembang karena jauhnya manusia dari niai nilai ketuhanan dankemanusiaan (sosial). Pesantren telah menanamkan nilai nilai ketuhanan dan sebagailembaga pendidikan islam yang punya komitmen untuk menjaga, menanamkan danmenerapkan nilai nilai anti ketidak jujuran, antikorupsi, anti mencuri, dsb. Penelitian inibertujuan 1 Proses pengembangan nilai nilai pendidikan antikorupsi dan 2 Dampakpenerapan nilai nilai pendidikan antikorupsi terhadap prilaku santri di pondok pesantrenMiftahul Huda dan pondok pesantren Anwarul Huda. Dalam penelitian ini dapat diperolehkesimpulan: 1) Proses pengembangan nilai nilai antikorupsi di pondok pesantren MiftahulHuda dan pondok pesantren Anwarul Huda yaitu kejujuran: adanya kantin kejujuran,kemandirian: mencari nafkah sendiri, sosial/empati: kepedulian terhadap santri yangmengalami kesulitan, tanggung jawab: terhadap hukuman, kedisplinan: Menaati semuaperaturan pesantren, kesederhanaan: sederhana dalam segala hal, keberanian: berani tampildalam hal positif, keadilan: keadilan terhadap hukuman, dengan menggunakan pendekatanbehavioristik, strategi tradisional, dan pengalaman hidup, serta metode dogmatif danreflektif. 2) Dampak penerapan nilai nilai antikorupsi terhadap prilaku santri di pondokpesantren Miftahul Huda dan pondok pesantren Anwarul Huda, yaitu dampak terbentukkebiasaan prilaku jujur dalam transaksi jual beli, tidak terjadi pencurian, berkurangnyaprilaku ghosob, bersikap antikorupsi, tumbuhnya jiwa kemandirian, kedisiplinan dan sosial.
Implementasi Bimbingan Kesehatan Pranikah Berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2017 Perspektif Mashlahah Mursalah Di KUA Kecamatan Tanggul Qibthiatul Munawaroh; Erlin Indaya Ningsih
Al-Qadlaya : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 3 No. 02 (2024): Al-Qadlaya
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/qadlaya.v3i02.1910

Abstract

Tingginya  angka kematian ibu dan bayi, dan presentase balita stunting menjadi alasan dianjurkannya bimbingan kesehatan sebagai langkah preventif untuk calon pengantin dari berbagai penyakit menular dan genetik. Untuk itu presiden mengelurkan Instruksi pada Kementrian Agama berkaitan dengan bimbingan kesehatan pranikah yang tertuang dalam Inpres No 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yaitu suatu pendekatan dengan adanya data-data lapangan sebagai sumber data utama, seperti hasil wawancara dan observasi. pelaksanaan bimbingan kesehatan (guidence health) pranikah dalam Islam adalah diperbolehkan (mubah) karena tidak ada dalil yang menolak dan mewajibkan. Bimbingan kesehatan pranikah dilihat dari segi kandungan mashalahhnya terdapat kepentingan orang banyak termasuk dalam segi kegunaannya bersifat mashlahah hajjiyyah. karena dalam bimbingan kesehatan sebelum menikah merupakan salah satu bentuk usaha untuk memudahkan dalam menjaga jiwa, dan keturunan. Namun permasalahan ini bisa berubah menjadi kemaslahatan yang sifatnya dharuriyyah. Jika dalam suatu daerah tersebut sedang mewabah penyakit menular yang dapat membahayakan keberlangsungan kehidupan manusia, maka saat itu hukum pelaksanaan bimbingan kesehatan pranikah ini bisa saja menjadi wajib
RELEVANSI KURIKULUM 2013 DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SISWA (STUDI HAMBATAN DAN TANTANGAN GURU PAI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0) Erlin Indaya Ningsih
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2022): Sirajuddin Desember 2022
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v2i1.941

Abstract

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan negara seperti yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945. Hal tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan. Satu modal untuk mencapai banyak hal adalah pendidikan. Prof. H. Mahmud Yunus mengatakan bahwa pendidikan merupakan langkah untuk mempengaruhi seseorang agar penguasaan ilmu pengetahuan bertambah. Namun tidak hanya itu pendidikan diharapkan mampu meningkatkan akhlak seseorang juga. Pendidikan pada anak dan orang dewasa memiliki beberapa perbedaan di prosesnya. Namun sama-sama teratur dan sistematis. Pendidikan yang diberikan meliputi ilmu pengetahuan umum dan agama. Pendidikan agama wajib diberikan baik untuk anak yang normal ataupun berkebutuhan khusus. Tuna grahita bisa disebut dengan mental retardation. Dimana seorang yang berusia kurang dari 18 tahun mengalami kondisi yang mengakibatkan rendahnya intelegensi dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Maka penelitian ini mendeskripsikan mengenai strategi guru PAI selama proses pendidikan keagamaan khususnya dalam meningkatkan kemandirian salat anak berkebutuhan khusus tuna grahita. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan tiga metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mendapatkan tiga informasi mengenai proses pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari beberapa poin. Lalu terkait tiga metode inti yang digunakan serta mengenai faktor pendukung dan penghambat guru PAI selama proses pembelajaran.
SHALAT BERJAMAAH SEBAGAI UPAYA RESILIENSI SISWA MI NURUL ATHHAR BANYUWANGI Nur Faiz Habibah; Erlin Indaya Ningsih; Naim Hikmatut Thoyibah
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 3 No 1 (2023): Sirajuddin Desember 2023
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v3i1.1699

Abstract

Student resilience is crucial to be taught from an early age, as the challenges in studentlearning continue to increase. Resilience is not only achievable during the teenage years;even children can develop resilience if the educational environment provides early learningexperiences. This research adopts a qualitative descriptive approach, specifically employinga case study research design. Both primary and secondary data sources are utilized. Datacollection methods include interviews, observations, documentation, and data analysistechniques employ the Mills and Huberman analysis model.The findings of this study reveal that students at MI Nurul Athhar exhibit resilience at theirage, particularly through group prayers, which offer benefits ranging from the sources of "Ihave, I am, and I can." These benefits can be applied by students, as congregational prayersprovide various resources, encouraging them to be independent, responsible, and managetheir emotions.