Anggraeni, Sofie
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Alat Permainan Edukatif (APE) Keterampilan Meronce untuk Menumbuhkan Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak Usia Dini Anggraeni, Sofie; Mu’ammar, Mu’ammar; Faruq, Asrul; Adilah, Nida
Al Tahdzib: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 3 No. 1 (2024): Al Tahdzib: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/altahdzib.v3i1.330

Abstract

Meronce is the process of arranging or assembling objects by inserting perforated objects into a string or thread to create beautiful works. This meronce skill not only develops the sensory and motor aspects of children, but also enhances focus on the senses, such as concentration, training social-emotional skills, cognitive skills, as well as introducing colors and shapes to children aged 5-6 years. By taking beads and arranging them according to desired patterns or shapes, children can practice hand movements, eye coordination, and motor skills. The use of meronce skills in learning is very effective in developing various aspects of early childhood development, both in kindergarten and early childhood education. Therefore, this article discusses the use of Educational Play Equipment (APE) Meronce Skills to enhance sensory and motor development in early childhood. This study uses a qualitative approach with field research, which aims to determine the background, social groups, individuals, and community institutions. The results show that meronce skill learning in classroom B1 of TK Muslimat Nurul Ulum 2 Pegiringan is conducted with enthusiasm, creativity, and high spirits. Children are able to follow their teacher's instructions well.
ANALISIS PEMEROLEHAN BAHASA PASCA PANDEMI COVID-19 MELALUI KAJIAN: SINTAKSIS PADA ANAK RA MUSLIMAT NU SUROBAYAN Nova, Nova; Anam, Khairul; Anggraeni, Sofie
Al-Athfal Vol 2 No 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/al-athfal.v2i2.414

Abstract

Pemerolehan bahasa atau akuisisi adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari pembelajaran bahasa (language learning). Pembelajaran bahasa biasanya berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seseorang kanak-kanak mempelajari bahasa kedua setelah ia mempelajari bahasa pertamanya. Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua. Namun, banyak juga yang menggunakan istilah pemerolehan bahasa untuk bahasa kedua. Salah satu pengetahuan yang harus dikuasai guru untuk mempersiapkan kondisi tersebut adalah mengetahui tingkat penguasaan anak tentang bunyibunyi bahasa. Dunia saat ini, khususnya negara Indonesia sedang diguncang oleh pandemik hebat bernama Covid-19 (Corona Virus Disease). Sejak kemunculannya di tahun 2019 akhir sampai sekarang masih menjadi polemik. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dan juga himbauan untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Pemerintahmengharuskan masyarakat untuk berdiam diri dan belajar di rumah. Namun pada kenyataanya setelah adanya proses pemerataan vaksin akhirnya beberapa sekolahan di Kab Pekalongan sudah mulai melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan Tatap muka terbatas. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi peneliti untuk menindaklanjuti penelitian ini yaitu pemerolehan bahasa pasca pandemi covid-19 kajian sintaksis di RA Muslimat NU Surobayan Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis yang berupa pendekatan psikolinguistik dan juga pendekatan metodologis berjenis kualitatif deskriptif dengan teknik simak sadap dan dilakukan dalam beberapa pengamatan.Dari data yang dikumpulkan dan kemudian dianalisis dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:Berdasarkan pemerolehan bahasa pasca pandemi covid-19 pada anak yang usia 4-5 tahun di RA Muslimat Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan ada sekitar 16 kajian hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang singkat digunakan.Pemerolehan bahasa Pasca Pandemi diantaranya adalah ; Virus Corona, Vaksin, Masker, HP, You tube, online / daring.