Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Madu Hutan terhadap Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Hepar Rattus Norvegicus yang Diinduksi Aspartam Andriansyah, Maulana Fikri; Sayekti, Fitria Diniah Janah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i1.2358

Abstract

Aspartam merupakan pemanis buatan yang penggunaanya telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Konsumsi aspartam atau pemanis buatan dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan stres oksidatif sehingga terjadinya peningkatan asam lemak bebas pada hati, lemak akan terakumulasi dan dapat berkontribusi menjadi perlemakan hepar. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif pada histopatologis organ hati tikus putih galur wistar yang telah diberikan madu hutan dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% setelah diinduksi aspartam.  Salah satu bahan alam yang memiliki potensi sebagai pelindung hati adalah madu karena mengandung senyawa antioksidan flavonoid yang mempunyai efek hepatoprotektif. Perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol normal (K1), kelompok kontrol negatif (K2), kelompok pemberian aspartam dan madu hutan dengan konsentrasi 25% (K3), kelompok pemberian aspartam dan madu hutan dengan konsentrasi 50% (K4), kelompok pemberian aspartam dan madu hutan dengan konsentrasi 75% (K5). Hasil pengamatan makroskopis menunjukkan tidak terdapat perubahan warna, tekstur namun terdapat perbedaan ukuran antar kelompok. Hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa kontrol negatif dan kelompok perlakuan menunjukkan kerusakan sel berupa degenerasi dan nekrosis sel. Hasil penelitian berdasarkan uji ANOVA diperoleh nilai signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan rata-rata antar kelompok dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Berdasarkan uji Tukey, kelompok kelima (K5) merupakan kelompok perlakuan dengan konsentrasi madu hutan yang paling efektif dalam mencegah kerusakan sel hati tikus putih yaitu konsentrasi 75%.
UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTIF KOMBINASI MADU DAN JINTAN HITAM TERHADAP KADAR SGOT-SGPT TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI MINUMAN BERSODA Sayekti, Fitria Diniah Janah; Mukharomah, Katrine Adiansyah Dwi; Andriansyah, Maulana Fikri; Anggraini, Tiara; Banowati, Annisa
BIOGENIC : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 1 No 2 (2023): BIOGENIC: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Program Studi Biologi UNARS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/biogenic.v1i2.3771

Abstract

Minuman ringan berkarbonasi dapat berperan sebagai toksin yang menyebabkan kerusakan fungsi pada hepar. Senyawa atau produk yang dapat berperan sebagai pelindung kerusakan hepar diantaranya adalah madu dan jintan hitam. Kombinasi minyak jintan hitam dan madu sebagai agen hepatoprotektif dimungkinkan terjadi peningkatan kapasitas antioksidan 3-4 kali lipat dibandingkan biji jintan hitam atau madu saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian madu dan jintan hitam sebagai hepatoprotektor terhadap kadar sgot dan sgpt tikus wistar yang diinduksi minuman bersoda. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan hewan coba sebanyak 6 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus putih. Sampel yang digunakan adalah 24 sampel plasma darah. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode Spektrofotometri. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kombinasi antara madu dengan jintan hitam dengan konsentrasi 75% dapat menurunkan kadar SGOT-SGPT pada tikus putih yang diinduksi minuman bersoda. Kata Kunci: Minuman karbonasi, jintan hitam, madu, hepatoprotektif, SGOT-SGPT