Widyawati, Shalma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kritik Sastra Feminisme Sastra Lisan Aceh “Putri Jambul Emas” (Strukturalisme Genetik) Istikhomah, Aulia; Widyawati, Shalma; Dewi, Trisna Kumala Satya
Basastra Vol 13, No 2 (2024): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v13i2.59628

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan eksistensi cerita rakyat ini kepada masyarakat yang lebih luas, mempertahankan keberadaan cerita Putri Jambul Emas sebagai suatu cerita rakyat dan bagian dari identitas budaya Aceh, serta mengungkap isu-isu feminis yang terdapat dalam kisah Putri Jambul Emas yang relevan dengan latar belakang sosial perempuan Aceh. Cerita rakyat Aceh ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan teknik simak dan catat dalam proses pengumpulan data. Data dan informasi yang terhimpun dianalisis menggunakan teori strukturalisme genetik untuk menganalisis isu feminisme dalam cerita rakyat tersebut. Pembahasan dalam penelitianini mengarahkan pada tiga sub pembahasan, yaitu struktur internal cerita Putri Jambul Emas, latar belakang sosial perempuan Aceh pada abad ke-17 Masehi, dan genetik teks dalam cerita Putri Jambul Emas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama dalam cerita ini adalah Putri Jambul Emas yang digambarkan sebagai perempuan yang berani, cerdas, dan berjiwa kepemimpinan. Tokoh Putri Jambul Emas merupakan penggambaran Ratu Safiatuddin, tokoh Lila Bangguna adalah penggambaran mengenai undang-undang pemberian rumah untuk anak perempuan yang diusulkan serta ditetapkan pada masa pemerintahan Ratu safiatuddin. Sementara itu, Raja Cina menjadi penggambaran atas intervensi pihak asing dan simbolisasi masyarakat patriarki yang melakukan penolakan kepemimpinan Ratu Safiatuddin karena gender. Penelitian ini penting untuk mengenal salah satu cerita rakyat Aceh dengan latar belakang sosial yang melatarbelakangi penciptaan karya tersebut.
Tindak Tutur Direktif dalam Program Televisi Masterchef Indonesia Galeri 8 Fitzgelard, Arsyita Rahma; Gerrymartino, Hernando; Novianto, Muhammad Akhbar; Widyawati, Shalma; Prayoga, Afrizal Adi
Haluan Sastra Budaya Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v8i2.75380

Abstract

Through language, humans convey utterances about thoughts, ideas, and feelings. Communication is not just sending language through words but also through behavior or actions. Human actions when uttering utterances are called speech acts. In this study, we will discuss directive speech acts. Directive speech acts are speech acts performed by speakers so that speakers perform the actions mentioned in the utterance. Directive speech acts include those of ordering, inviting, asking, begging, suggesting, advising, and advising. Research related to directive speech acts in the television program Master Chef Indonesia Galeri 8 uses descriptive methods in the form of qualitative research. There are two data analysis methods used in this study. The method of providing the data used in this research is the listening method with the free-engagement speaking technique and the note-taking technique. Directive illocutionary speech acts are divided into five types, namely, commanding, ordering, advising, recommending, and begging. The data found is classified based on the existing speech acts. In the discussion section, the results of the analysis of each piece of data displayed have been presented. In this study, a number of data have been found which have been analyzed and classified based on the form of the utterances made.