Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran Pendidikan Muhammadiyah dalam Peluang dan Tantangan di Era Digital Damayanti, Mia; Tri Wahyuni, Endah; Amelia, Siti; Abdillah Subarkah, Milana
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 8, No 2 (2023): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v8i2.249-264

Abstract

Artikel penelitian ini membahas peluang dan tantangan Muhammadiyah pendidikan di Era Digital. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi pustaka dengan penelitian yang melibatkan penelaahan informasi dan pengetahuan dari berbagai literatur dan referensi yang relevan. Sumber yang digunakan adalah jurnal penelitian, artikel, buku bacaan dan informasi terkait lainnya yang dapat mendukung data dari penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kita semua untuk dapat berkompetensi agar tidak tergerus dan terlindas oleh zaman. Digitalisasi di seluruh belahan dunia memaksa kita untuk ikut andil dan ambil peran di dalamnya jika tidak ingin mengalami ketertinggalan. Era industri 4.0 telah menghadirkan fenomena disrupsi pada berbagai sendi kehidupan. Pendidikan Muhammadiyah memiliki banyak peluang untuk dapat bersaing di dunia era digital, maka Muhammadiyah harus menghadapi tantangan dan peluang dengan semangat tajdid dan ijtihad agar relevan dengan tuntutan zaman dengan tantangan terkuat yang dihadapi Muhammadiyah adalah teknologi yang menjadi inti fundamental dari perubahan era disrupsi 4.0 industri.
PERAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEKHALIFAHAN MANUSIA Hendriana, Didin; Abdillah Subarkah, Milana
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 19, No 1 (2023): Rausyan Fikr
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v19i1.7730

Abstract

Science and technology have brought rapid progress in the word life. The existence of digital technology as a result of science has brought and changed the way of human life starting from the way social communication, trading, learning, as well as ways of preaching interactions between people have been carried out using digital technology which allows people communicated remotely with various media such as video call, online meeting or transactions so that a lot of costs can be cut to make goods or communicate at a lower cost. Likewise, in seeking knowledge, you can browse the internet and you will get a variety of scientific literacy that is easily accessible. but negative effect that arises is also the ease with which people spread news of violence or things that are not in accordance with beliefs and also fake news {hoax}.it is very easy to spread in this case, of course, every event always has good and bad effects. The most important thing is how our role as leaders on earth is to fortify ourselves, our families and the community environment with a formidable fortress of fake and usual news. Another way to do this is through education.        Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa kemajuan pesat dalam kehidupan dunia. Adanya teknologi digital sebagai hasil dari ilmu pengetahuan telah membawa dan merubah cara hidup manusia secara nyata, mulai dari cara perhubungan sosial, berniaga, belajar, bekerja maupun cara berdawah. Pergaulan antar manusia sudah dilakuan dengan menggunakan teknologi digital yang memungkkan orang berkomunikasi jarak jauh dengan berbagai media, misalnya video call, meeting online, ataupun bertransaksi dengan media lainnya secara daring. Sehingga dari segi biaya yang bisa dipangkas menjadikan( barang atau berkomunikasi )dengan biaya yang lebih murah dan mudah. Demikian juga dalam mencari ilmu pengetahuan, bisa browsing di internet dan akan mendapatkan beragam literasi ilmu yang mudah sekali diakses. Tapi  efek negative yang timbul juga mudah nya orang menyebarkan berita kekerasan, atau hal-hal yang tidak sesuai akidah dan berita bohong (hoax) sangat mudah tersebar. Hal ini tentunya setiap peristiwa selalu ada efek baik dan buruknya, yang paling penting bagaimana peran kita sebagai khalifah dimuka bumi membentengi diri, keluarga dan lingkungan keumatan dengan benteng yang tangguh berupa keimanan dan nalar yang benar dari berita-berita bohong dan berita atau informasi yang tidak bermanfaat . Cara yang dilankukan paling efektif  adalah tidak lain melalui pendidikan. Hal-hal yang buruk bisa dicegah dengan memberikan informasi yang benar dan positif baik melalui media sosial atau disekolah dan media dakwah.
Perkembangan Islam Moderat Di Indonesia Dalam Perspektif Pendidikan Moderasi Beragama Hayati, Zahrotul; Fadholi Putra, Irfan; Abdillah Subarkah, Milana
Masterpiece: Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol. 3 No. 2 (2025): Masterpiece: Journal of Islamic Studies and Social Sciences
Publisher : Penerbit Minhaj Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62083/w9wxxv67

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan Islam Moderat Di Indonesia dalam perspektif pendidikan moderasi beragama. Dalam konteks Bangsa Indonesia yang plural, penguatan moderasi beragama dalam pendidikan menjadi hal yang sangat penting dan strategis, baik pada lingkungan keluarga maupun di luar keluarga, yaitu dalam lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat, untuk melahirkan generasi muslim yang moderat. Data yang dianalisis dalam penelitian ini dengan metode kajian pustaka, dari sumber data berupa buku-buku, jurnal-jurnal yang berkaitan, maupun artikel-artikel yang terbit di jurnal nasional, menunjukkan bahwa penerapan pilar–pilar moderasi beragama, yaitu (1) adanya sikap komitmen kebangsaan, (2) adanya sikap toleransi, (3) adanya sikap anti kekerasan, serta (4) adanya sikap akomodatif terhadap nilai–nilai budaya lokal, sangat sesuai dan sejalan dengan prinsip–prinsip dan ruh yang dipraktikan dalam Islam Moderat, yaitu prinsip tawassuth (mengambil jalan tengah), i’tidal (bersikap objektif dan adil), tasamuh (toleran), musyawarah, ishlah (menjaga kebaikan dan kedamaian), qudwah (kepeloporan peran dalam memimpin), muwathohah (cinta tanah air), dan tawazun (berkeseimbangan). Dalam perspektif ini maka perkembangan penerapan nilai–nilai Islam Moderat Di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberhasilan penguatan pelaksanaan pendidikan moderasi beragama Di Indonesia.   Abstract The purpose of this study is to determine the development of Moderate Islam in Indonesia from the perspective of religious moderation education. In the context of the pluralistic Indonesian nation, strengthening religious moderation in education is very important and strategic, both in the family environment and outside the family, namely in the home, school, and community environments, to produce a generation of moderate Muslims. The data analyzed in this study using the literature review method, from data sources in the form of books, related journals, and articles published in national journals, show that the application of the pillars of religious moderation, namely (1) the existence of an attitude of national commitment, (2) the existence of an attitude of tolerance, (3) the existence of an anti-violence attitude, and (4) the existence of an accommodating attitude towards local cultural values, is very appropriate and in line with the principles and spirit practiced in Moderate Islam, namely the principle of tawassuth (taking the middle path), i'tidal (being objective and fair), tasamuh (tolerant), deliberation, ishlah (maintaining goodness and peace), qudwah (pioneering role in leadership), muwathohah (love of the homeland), and tawazun (balanced). In this perspective, the development of the application of the values ​​of Moderate Islam in Indonesia is greatly influenced by the success of strengthening the implementation of religious moderation education in Indonesia.
Peran Pendidikan Muhammadiyah dalam Peluang dan Tantangan di Era Digital Damayanti, Mia; Tri Wahyuni, Endah; Amelia, Siti; Abdillah Subarkah, Milana
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 8, No 2 (2023): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v8i2.249-264

Abstract

Artikel penelitian ini membahas peluang dan tantangan Muhammadiyah pendidikan di Era Digital. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi pustaka dengan penelitian yang melibatkan penelaahan informasi dan pengetahuan dari berbagai literatur dan referensi yang relevan. Sumber yang digunakan adalah jurnal penelitian, artikel, buku bacaan dan informasi terkait lainnya yang dapat mendukung data dari penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kita semua untuk dapat berkompetensi agar tidak tergerus dan terlindas oleh zaman. Digitalisasi di seluruh belahan dunia memaksa kita untuk ikut andil dan ambil peran di dalamnya jika tidak ingin mengalami ketertinggalan. Era industri 4.0 telah menghadirkan fenomena disrupsi pada berbagai sendi kehidupan. Pendidikan Muhammadiyah memiliki banyak peluang untuk dapat bersaing di dunia era digital, maka Muhammadiyah harus menghadapi tantangan dan peluang dengan semangat tajdid dan ijtihad agar relevan dengan tuntutan zaman dengan tantangan terkuat yang dihadapi Muhammadiyah adalah teknologi yang menjadi inti fundamental dari perubahan era disrupsi 4.0 industri.
The Muhammadiyah Movement in Social and Politics Rustam, Muhammad Burhani; Abdillah Subarkah, Milana; Andy, Mohammad; Ryandini, Yuanita; Lestari, Dewi; Arini, Dita Ayu Septi
Journal of Education and Islamic Studies (JEIS) Vol. 1 No. 1 (2024): Journal of Education and Islamic Studies (JEIS)
Publisher : Minhaj Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62083/jpy7mz29

Abstract

The Muhammadiyah organization was not formed to be a political organization, but up to this point, it was unable to fully separate itself from politics. This is because a large number of Muhammadiyah members hold the view that Islam is both a state and a religion. The Muhammadiyah organization has seen ups and downs in its relationships with political power since its founding in 1912. It approached the political authority with the attitude of "keep close" and "keep distance" at times, while at other times it made little effort to escape it. It was discovered that Muhammadiyah resources took part in the social movement that was reflected in the Islamic Defense Action by applying the notion of resource mobilization, which is one of the components of social movements. The Islamic Defense Action movement was successful in part because of Muhammadiyah residents, facilities, and leaders' notoriety. Along with other Islamic groups, Muhammadiyah has used an indirect approach to engage in social movements as part of its civil society function. The method used in this study is qualitative.It was discovered that Muhammadiyah resources took part in the social movement that was reflected in the Islamic Defense Action by applying the notion of resource mobilization, which is one of the components of social movements. The prominence of Muhammadiyah leaders, facilities, and citizens all contributed to the success of the Islamic Defense Action movement. Muhammadiyah has taken another way to play a role as civil society by participating indirectly in social movements with other Islamic organizations. This research uses a qualitative method.
Peran Ekonomi Sosial Muhammadiyah dalam Membangun Kemandirian Umat: Tinjauan Konseptual dan Teoritis Raden Muhammad Romadhon; Trya Ramadina HR; Reza Satria Hakim; Abdillah Subarkah, Milana
Masterpiece: Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): Masterpiece: Journal of Islamic Studies and Social Sciences
Publisher : Penerbit Minhaj Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62083/masterpiece.v3i4.189

Abstract

This study examines the socio-economic contribution of Muhammadiyah in promoting community self-reliance through a qualitative literature-based approach. Data were derived from secondary literature spanning 2020-2025, including accredited journals, academic books, and institutional documents analyzed thematically. The research identifies three main findings: first, economic empowerment grounded in Islamic values such as ta'awun and social justice; second, institutional strengthening through Islamic microfinance institutions (BMT) and sharia cooperatives; third, challenges in integrating business enterprises and adopting digital technology. Theoretically, this study enriches the discourse on Islamic Social Capital within religious organizations, demonstrating the operationalization of spiritual values into a framework for community-based economic development. Practical implications include the need for institutional synergy, optimization of the Economic Council, and digitalization of governance. Further empirical research is recommended to validate the model contextually.   Abstrak Penelitian ini mengkaji kontribusi sosial-ekonomi Muhammadiyah dalam mendorong kemandirian umat melalui pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka. Data bersumber dari literatur sekunder periode 2020-2025, meliputi jurnal terakreditasi, buku akademik, dan dokumen kelembagaan yang dianalisis secara tematik. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga temuan utama: pertama, pemberdayaan ekonomi berlandaskan nilai Islam seperti ta'awun dan keadilan sosial; kedua, penguatan kelembagaan melalui BMT dan koperasi syariah; ketiga, tantangan integrasi amal usaha dan adopsi teknologi digital. Secara teoretis, studi ini memperkaya diskursus Islamic Social Capital dalam konteks organisasi keagamaan, menunjukkan operasionalisasi nilai spiritual menjadi kerangka pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Implikasi praktis mencakup perlunya sinergi kelembagaan, optimalisasi Majelis Ekonomi, dan digitalisasi tata kelola. Penelitian lanjutan dengan pendekatan empiris direkomendasikan untuk validasi model secara kontekstual.