Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PENGEMBANGAN PROGRAM WIRAUSAHA BARU BERKELANJUTAN SEKTOR PERTANIAN DI KOTA TASIKMALAYA Muflihah, Ulfah; Heryadi, D Yadi; Widi, Riantin Hikmah
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8, No 3 (2023): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/adbispreneur.v8i3.47912

Abstract

The New Entrepreneurship Program (WUB) will be implemented over a period of five years (2018-2022) at the Tasikmalaya City regional apparatus covering various fields including the agricultural sector. The success of the WUB program can determine the sustainability of the program. The purpose of this research is: (1) to determine the success of the new agricultural sector entrepreneur program in Tasikmalaya City, (2) to analyze the factors that influence the success and sustainability of the agricultural sector new entrepreneur program in Tasikmalaya City, and (3) formulate a development model for sustainable new entrepreneur program agriculture sector in Tasikmalaya City. This research method uses a survey method. The method used to analyze the success rate of the WUB program in the agricultural sector is the average score on the dimensions of program success, factor analysis of measurement models, and structural models using the SEM Warp-PLS model. This shows the success rate of the agricultural sector WUB program in Tasikmalaya City as a whole the dimensions are 82.48% including the successful category. The characteristics of the actors and supporting institutions influenced the success and sustainability of the WUB program. The success of the WUB program is a mediating variable for the influence of supporting institutions on the sustainability of the WUB program. The model for developing a sustainable new entrepreneurial program for the agricultural sector in Tasikmalaya City can be realized in a synergistic penta helix model. Program Wirausaha Baru (WUB) dilaksanakan dalam kurun lima tahun (2018-2022) pada perangkat daerah Kota Tasikmalaya meliputi berbagai bidang termasuk sektor pertanian. Keberhasilan program WUB dapat menentukan keberlanjutan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keberhasilan program wirausaha baru sektor pertanian di Kota Tasikmalaya, (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan dan keberlanjutan program wirausaha baru sektor pertanian di Kota Tasikmalaya, dan (3) merumuskan model pengembangan program wirausaha baru berkelanjutan sektor pertanian di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini menggunakan metode survei. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program WUB sektor pertanian dengan metode rata-rata skor pada dimensi keberhasilan program, analisis faktor model pengukuran dan model struktural menggunakan permodelan SEM Warp-PLS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan program WUB sektor pertanian di Kota Tasikmalaya secara keseluruhan dimensi sebesar 82,48% termasuk kategori berhasil. Karakteristik pelaku dan kelembagaan pendukung berpengaruh terhadap keberhasilan dan keberlanjutan program WUB. Keberhasilan program WUB merupakan variabel mediasi pengaruh kelembagaan pendukung terhadap keberlanjutan program WUB. Model pengembangan program wirausaha baru berkelanjutan sektor pertanian di Kota Tasikmalaya dapat diwujudkan dalam model penta helix secara sinergis.
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN E-MODUL TERINTEGRASI GAME BASED LEARNING Rosita, Kholimatu; Muflihah, Ulfah
Proceeding Seminar Nasional IPA 2024
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel konseptual ini membahas e-modul berbasis Game-Based Learning sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Melalui integrasi teknologi digital dan elemen permainan, e-modul Game-Based Learning menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik. Konsep ini bertujuan untuk menyongsong siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yang penting dalam memecahkan masalah ilmiah dan merancang eksperimen. Artikel ini menjelaskan pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam konteks pembelajaran abad ke-21 serta tantangan dalam pengembangannya. Selain itu, artikel ini memberikan gambaran tentang indikator kemampuan berpikir kreatif yang diintegrasikan dalam e-modul Game-Based Learning dan bagaimana e-modul tersebut dapat digunakan sebagai alat efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika yang kompleks. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi dalam pemahaman terhadap penggunaan teknologi dalam mendukung pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berpikir kreatif pada siswa.
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN E-MODUL TERINTEGRASI GAME BASED LEARNING Rosita, Kholimatu; Muflihah, Ulfah
Proceeding Seminar Nasional IPA 2024
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel konseptual ini membahas e-modul berbasis Game-Based Learning sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Melalui integrasi teknologi digital dan elemen permainan, e-modul Game-Based Learning menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik. Konsep ini bertujuan untuk menyongsong siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yang penting dalam memecahkan masalah ilmiah dan merancang eksperimen. Artikel ini menjelaskan pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam konteks pembelajaran abad ke-21 serta tantangan dalam pengembangannya. Selain itu, artikel ini memberikan gambaran tentang indikator kemampuan berpikir kreatif yang diintegrasikan dalam e-modul Game-Based Learning dan bagaimana e-modul tersebut dapat digunakan sebagai alat efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika yang kompleks. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi dalam pemahaman terhadap penggunaan teknologi dalam mendukung pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berpikir kreatif pada siswa.
Pelatihan Pembuatan Silase Pakan Sapi di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis Muflihah, Ulfah; Nurmawati, Ella; Novia, Fajria; Sopiah, Pipin; Firmansyah, Sani; Alam, El Islam Purnama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i4.2488

Abstract

Tujuan Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis adalah 1) Pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat; 2) Memberikan keterampilan pembuatan silase pakan sapi menggunakan M-bio kepada peternak Sapi di Desa Beber Kecamatan Cimaragas; 3) Sebagai alternatif mengatasi kesulitan pakan ternak selama musim kemarau. Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini antara lain identifikasi masalah, analisis potensi, dan pelatihan pembuatan silase pakan sapi dengan penyampaian materi dan praktek secara langsung. Silase adalah pakan hijauan yang diawetkan dalam suasana anaerob. Lama proses silase yaitu Masa aktif fermentasi selama satu minggu hingga satu bulan. Pembuatan silase yaitu persiapan rumput, rumput dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm, rumput diangin-anginkan, kemudian mencampur rumput dengan bekatul agar mudah dalam penyerapan kadar air, Pembuatan Pakan Metode Silase ± 21 hari kemudian dimasukan dalam drum yang dilapisi plastik, serta pembuatan pakan metode fermentasi M-Bio dan molase ± 21 hari selanjutnya dimasukan dalam plastik yang dibungkus karung. Silase disimpan untuk alternatif pakan. Kualitas silase yang baik dan layak untuk menjadi pakan ternak berdasarkan indikator aroma yaitu wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan ternak terdorong untuk mencicipinya. Berdasarkan indikator penilaian rasa yaitu apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti yogurt atau yakult. Indikator penilaian warna hijau kekuningan, indikator penilaian sentuhan yaitu kering, namun ketika dipegang terasa lembut, empuk, dan bau wangi di tangan mudah hilang tanpa harus dicuci.