Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERANCANGAN INSTRUMEN ELEKTRONIK AUDIT KLINIS DALAM MENUNJANG KEAKURATAN KODE ICD 10 PADA KASUS TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT Budiyanti, Nita
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v9i2.4122

Abstract

Penetapan Diagnosa seorang pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh karenanya harus diagnosis yang ada dalam rekam medis diisi dengan lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD-10. Pemberian Kode adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka dan kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. ICD-10 adalah klasifikasi statistik, yang berarti bahwa ICD-10 berisi nomor-nomor terbatas dari katagori kode eksklusif yang menggambarkan struktur hirarki dengan subdivisi-subdivisi untuk untuk mewakili komponen data terkait. Koding diagnosis harus dilaksanakan sesuai aturan system koding ICD-10 akurat dan tepat waktu.. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus menggunakan metode perancangan sistem informasi Rapid Application Development (RAD). Observasi dilakukan pada tampilan Rekam Medis Elektronik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen. Hasil penelitian ini adalah aplikasi APDITLIT yaitu audit klinis.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS SEBAGAI CLINICAL INSTRUKTUR (CI) PADA KOMPETENSI MANAJEMEN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Khasanah, Lina; Budiyanti, Nita; Suhartini; Kurniawati, Erin
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i1.316

Abstract

Pendahuluan : Kualitas suatu pelayanan di Rumah Sakit salah satunya akan tergantung dari ketersediaan dan kecakapan sumber daya manusia suatu instansi. Pembelajaran klinik penting dilakukan dalam Pendidikan profesi. Pencapaian kompetensi mahasiswa Rekam medis dan informasi kesehatan dalam pelaksanaan Pembelajaran Praktik Klinik di Rumah Sakit akan bergantung dari pembelajaran yang diterima di tempat praktik dan pembimbing praktiknya. Namun, masih banyak dari rumah sakit atau lahan praktik yang belum berupaya untuk memenuhi tenaga Instruktur Klinik terlatih, hal inilah yang mendorong pentingnya pembahasan peran CI dalam pelatihan Instruktur Klinik saat ini. Metode : Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan beberapa tahap yakni, identifikasi kebutuhan kompetensi Instruktur Klinik melalui wawancara dan review materi Manajemen Rekam Medis dilanjutkan dengan penyusunan modul pelatihan Instruktur Klinik beserta dengan perancangan sistem pelatihan. Sasaran : Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah petugas rekam medis yang ditugaskan oleh Rumah Sakit sebagai instruktur klinik atau pembimbing mahasiswa pada saat melaksanakan Praktik Klinik sebanyak 15 orang. Pelaksanaan : Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan yakni, penggalian masalah pada saat proses penilaian pencapaian kompetensi mahasiswa praktik, penentuan materi, pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan sebanyak 2 kali dan evaluasi yang dilakukan melalui pre test dan post test. Hasil Pre test dan Post test mengalami kenaikan yakni rata-rata pada saat pre test yaitu 59,75 dan rata-rata saat post test 84,25. Hasil evaluasi pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan skala 4. Pelaksanaan pelatihan nilai rata-rata 3,34,. Kesimpulan : Pelaksanaan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan petugas rekam medis sebagai Clinical Instructure (CI) pada penyelenggaraan mahasiswa praktik di Rumah Sakit.
PELATIHAN KODEFIKASI DAN KLASIFIKASI PENYAKIT DALAM OPTIMALISASI PENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS DI PUSKESMAS KABUPATEN CIREBON Budiyanti, Nita; Elfi; Rahmawati, Fitria Dewi
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i1.335

Abstract

Peningkatan kompetensi mahasiswa diploma rekam medis salah satunya melalui Praktek Klinik di Rumah Sakit sebagai lahan praktek. Terdapat beberapa kendala dan masalah yang dialami oleh Clinical Instructure (CI) sebagai pembimbing pada pelaksanaan praktek klinik, baik dalam hal cakupan pencapaian kompetensi, penilaian maupun metode pembelajaran praktek yang sebaiknya digunakan. Kompetensi kodefikasi dan klasifikasi penyakit merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh PMIK. Dari hasil evaluasi pelaksanaan praktik klinik, kompetensi ini banyak yang tidak terpenuhi terutama dalam kegiatan rekam medis di puskesmas. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian kepada Masyarakat adalah terciptanya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan menarik berdasarkan kemampuan PMIK dalam meningkatkan pemahaman sebagai pembimbing praktik klinik bagi mahasiswa dan kemampuan penguasaan dalam kodefikasi penyakit.  Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi dengan cara memperlihatkan contoh daftar istilah sesuai standar kodefikasi penyakit. Pada pelatihan ini dibagi menjadi beberapa tahapan kegiatan yaitu melaksanakan pre test,  memberikan materi  tentang kodefikasi dan klasifikasi klinis dan kesiapan PMIK puskesmas terkait akreditasi dalam bidang kompetensi Kodefikasi dan Klasifikasi Klinis dan setelah kegiatan dilaksanakan pos test. Jumlah peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah 45 orang dengan menggunakan Teknik purposive sampling yaitu sesuai dengan ketetapan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon terkait wilayah puskesmas yang sedang mempersiapkan akreditasi. Setelah pelaksanaan pelatihan ini  terdapat peningakatan pengetahuan PMIK tentang kodefikasi dan klasifikasi klinis dan keterkaitan dengan optimalisasi data pengolahan rekam medis. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pre test dengan nilai rata-rata 71,79 dan hasil pos test 83,26.
Review of ICD-10 Differences Chapter 5 Mental and Behavioral Disorders with DSM-5 Budiyanti, Nita; Dewi Rahmawati, Fitria; Sofiyah, Sofiyah
Jurnal Medisci Vol 1 No 1 (2023): Vol 1 No 1 August 2023
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/medisci.v1i1.21

Abstract

ICD-10 Chapter 5 "Mental and Behavioral Disorders" is used to record the diagnoses of all patients seen in psychiatric treatment. The DSM-5 is the standard classification of mental disorders used by mental health professionals in the United States. The differences in determining the diagnosis code in ICD-10 Chapter 5 Mental and Behavioral Disorders and DSM-5 can be influenced by the basic structure coding rules that follow in both classification systems. The purpose of this study was to determine the differences in the basic structure of ICD-10 Chapter 5 Mental and Behavioral Disorders with DSM-5. This research design uses literature review. The results of this study show that there are differences, among others, in the definition of the terms include and exclude in ICD-10 and DSM-5. Koder must improve the ability to understand definitions in the process of determining the codification of the two classification systems.
How Consistent are Perinatal Case Disease Diagnosis Codes Based on ICD 10? A Case Study from Ciremai Hospital Budiyanti, Nita; Nur Afika, Siti; Ernawati, Nunung; Nurulramdhini, Citra
Jurnal Medisci Vol 1 No 2 (2023): Vol 1 No 2 October 2023
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/medisci.v1i2.81

Abstract

The mortality rate of neonatal cases in Indonesia in 2021 reached 20,154 cases, the cause of death was dominated by diagnoses of Low Birth Weight, asphyxia, infections, and congenital abnormalities. In health care practice, the diagnosis of illness during treatment will be recorded in a medical record. The medical record will contain administrative and clinical data, one of which contains the diagnosis code and actions during treatment. The diagnosis code established in the medical record must be precise, accurate, and consistent in accordance with ICD-10. This study included a type of quantitative descriptive research with a sample of 222 infant medical records, the sample technique used was purposive sampling. The results showed that the coding process at Ciremai Hospital in Cirebon City was 100% electronic, where from 222 infant medical record documents there were 167 consistent diagnosis codes and 55 inconsistent diagnosis codes. This is caused by 2 things, namely improper diagnosis codes and improper code reselection. Thus, the determination of the diagnosis code for perinatal cases at Ciremai Hospital in Cirebon City in 2022 shows that the consistency of the diagnosis code of 75% or as many as 167 diagnosis codes is consistent.
Evaluasi Penggunaan Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Wirobrajan Kota Yogyakarta Budiyanti, Nita; Dewanto , Henry Farel; Kadarusno, Abdul Hadi; Prabowo, Primus Radixto
Jurnal Rekam Medis & Manajemen Infomasi Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/jurmik.v5i1.328

Abstract

Puskesmas Wirobrajan telah menggunakan RME sejak bulan September 2023. Sejauh ini Puskesmas Wirobrajan belum pernah melakukan evaluasi terkait penggunaan RME. Perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui gambaran penggunaan RME di Puskesmas Wirobrajan dan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Salah satu metode evaluasi untuk mengetahui seberapa besar tingkat penerimaan pengguna dalam penggunaan teknologi yaitu dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggambarkan hasil ealuasi penggunaan RME di Puskesmas Wirobrajan. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan responden merupakan perwakilan dari masing-masing unit pelayanan yang menggunakan rekam medis elektronik. Hasil Penelitian ini yaitu Evaluasi pada aspek kegunaan masuk dalam kategori Puas dengan skor 3,23, aspek kemudahan masuk dalam kategori Puas dengan skor 3,08, aspek sikap masuk dalam kategori Puas dengan skor 3,17, aspek minat masuk dalam kategori Sangat Puas dengan skor 3,27, aspek penggunaan masuk dalam kategori Sangat Puas dengan skor 3,33, dan tingkat kepuasan penggunaan rekam medis elektronik masuk dalam kategori Puas dengan skor 3,20. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Evaluasi penerapan RME pada aspek kegunaan, kemudahan, dan sikap masuk dalam kategori Puas, sedangkan pada aspek minat dan penggunaan masuk dalam kategori Sangat Puas. Secara keseluruhan tingkat kepuasan penggunaan RME masuk dalam kategori Puas.
PENDAMPINGAN KOMPETENSI PETUGAS DALAM IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) DI PUSKESMAS PERUMNAS UTARA Budiyanti, Nita
Intimas Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi dan Industri Unisbank

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35315/intimas.v5i2.10255

Abstract

Electronic Medical Records (EMR) is a challenge that must be met in the era of digital transformation in the health sector. The implementation of EMR has a positive impact on recording administrative and clinical information to be more efficient and effective. The presence of EMR in addition to providing benefits is also faced with several challenges related to the protection of sensitive patient data. This community service aims to improve the competence of officers at the North Perumnas Health Center regarding data security principles including confidentiality, integrity and availability which have been regulated in the Minister of Health Regulation Number 24 of 2022 concerning Medical Records. The method used was mentoring 8 participants, with evaluation through pre-test and post-test. The results showed an increase in the average score from 74.87 to 84.25 with a difference of 9.37 points or an increase of 12.5%. Based on these results, it is clear that the mentoring provided has a positive impact on developing the competence of officers regarding the data security aspect in EMR management.