Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Metode Stepwise pada Pemodelan Perencanaan Track Quality Index (TQI) untuk Kereta Api Semicepat Indonesia Alfisyahrina Hapsery; Reysha Rizki Amanda Lubis
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol 4, No 1 (2019): JULY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/must.v4i1.2921

Abstract

Dalam analisis regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah tidak adanya hubungan antar variabel independen. Hubungan yang kuat antar variabel independen disebut dengan multikolinieritas. Berbagai metode dapat menanggulangi kasus multikolinieritas, semua itu bergantung pada tujuan dari penelitian. Beberapa metode tersebut adalah ridge regression, principal component regression, regresi robust dan pemilihan model terbaik. Pada penelitian ini, metode pemilihan model terbaik dipilih untuk digunakan karena bertujuan untuk menentukan variabel independen yang signifikan dengan mempertimbangkan korelasi parsial pada data track quality index (TQI) kereta api Indonesia. Untuk mengukur besarnya TQI diperlukan empat indikator yang kemudian menjadi variabel dalam penelitian ini, yaitu lebar jalur, angkatan, listringan dan pertinggian. Hasil analisis menunjukkan variabel pertinggian, angkatan dan listringan berpengaruh besarnya nilai TQI dengan variasi data yang dapat dijelaskan model sebesar 99,7%.
Penentuan Rekomendasi Standar Track Quality Index (TQI) untuk Kereta Semicepat di Indonesia (Studi Kasus : Surabaya - Cepu) Reysha Rizki Amanda Lubis; Hera Widyastuti
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.442 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v18i1.5405

Abstract

Perkembangan transportasi saat ini merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari sebagai konsekuensi dari tuntutan masyarakat yang memerlukan sebuah moda transportasi yang aman, handal, dan tepat waktu. Kereta semicepat dengan kecepatan maksimal 160 km/jam pada jalur eksisting utara (lintas Surabaya-Jakarta) yang kecepatan maksimal di jalur tersebut masih mencapai 120 km/jam hadir sebagai salah satu solusi yang digagas pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan di atas. Konsekuensi dari peningkatan kecepatan pada jalur tersebut adalah keharusan meningkatan track quality index(TQI) yang terdiri dari empat parameter yaitu angkatan, listringan, lebar jalur dan pertinggian. TrackQuality Index(TQI) adalah standar nilai yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas jalan rel. Nilai TQI dapat memantau degradasi trackdan operasi pemeliharaan, dapat meringkas dan menampilkan kondisi bagian besar track, dan berkorelasi dengan standar keamanan dan nilai kualitas berkendara (Hamid dan gross, 1981). TQI saat ini pada jalur eksisting untuk kecepatan maksimal 120 km/jam yang ditetapkan PT. KAI sebesar 20 untuk sepanjang lintas utara, namun sebagai objek penelitian hanya digunakan lintas Surabaya-Cepu. Dengan metode pendekatan berupa regresi linier sederhana yang melibatkan item TQI dan kecepatan, serta regresi linier berganda dengan item empat parameter penyusun TQI dan kecepatan.Sedangkan jumlah frekuensi pemecokan tahunan digunakan metode perhitungan PT. KAI. Dari hasil analisis model hubungandidapatkan rekomendasi nilai TQI untuk KA semicepat (160 km/jam) yaitu 7, Sedangkan jumlah frekuensi pemecokan tahunan adalah minimal 1 kali.
IDENTIFIKASI BAHAYA BERDASARKAN DAYA ANGKUT LINTAS JALAN REL LINTAS CIKAMPEK-CIREBON DAN LINTAS CIREBONPRUJAKAN-KROYA Amanda Lubis, Reysha Rizki; Abdurrohman, Haqiqi
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i1.1269

Abstract

Dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api diperlukan proses identifikasi bahaya pada sisi prasarana pada HIRADC guna dilanjutkan ke proses selanjutnya yaitu tahapan pengendalian dimana terdapat berbagai pilihan upaya untuk menurunkan tingkat risiko. Pada penelitian ini identifikasi bahaya dari dua tools yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (Persero) dianalisis untuk mengetahui relevansi dengan realisasi kondisi lintas dalam hal ini diwakili oleh daya angkut lintas menggunakan analisis chi-square yang merupakan salah satu metode dalam penelitian komparatif non parametris. Hasilnya adalah terdapat pengaruh yang signfikan antara jumlah identifikasi bahaya terhadap kondisi lintas, sebab X2hitung (3727)  X2tabel (3,481) sehingga maka H0 ditolak dan Ha diterima.