Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Arsitektur Hijau Pada Bangunan Perumahan di Kota Medan Bukit, Bunga fisikanta; Surbakti, Asri Afriliany; Tarigan, Hosea
JUITECH: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Quality Vol 7, No 2 (2023): Volume 7 No 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ju.v7i2.1186

Abstract

Industri konstruksi adalah salah satu industri yang banyak menyumbang penggunaan energi, air, dan sumber daya alam yang besar, serta menyumbang limbah yang cukup besar sehingga akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pembangunan jalan merupakan salah satu industri konstruksi yang terus berkembang, sehingga akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Arsitektur hijau adalah suatu gerakan keberlanjutan yang akan mampu meminimalisir dampak lingkungan yang kurang baik, untuk meningkatkan kenyamanan manusia dengan meningkatkan efisiensinya, pengurangan penggunaan sumber daya energi, pemakaian lahan, dan pengelolaan sampah efektif dalam tataran arsitektur. Perumahan di Kota Medan merupakan objek dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini meninjau besaran indikator arsitektur hijau yang diterapkan di beberapa perumahan di Medan dan indikator arsitektur hijau apa saja yang paling banyak diterapkan pada perumahan di Medan. Metode penelitian dengan metode skala likert dan dianalisis dengan metode deskripsi kualitatif untuk mengetahui indikator arsitektur hijau yang diterapkan. Hasil menunjukan arsitektur hijau sudah diterapkan pada bangunan perumahan di Kota Medan dengan nilai 3,05 (diterapkan).  Indikator yang paling banyak diterapkan adalah indikator yang berasal dari kriteria Konservasi Energi, yaitu indikator memasang kWh meter untuk mengukur konsumsi beban listrik (X15) dengan nilai 4,8 (sangat diterapkan). Indikator yang paling sedikit diterapkan adalah indikator yang berasal dari kriteria Konservasi Air, yaitu indikator Instalasi daur ulang air dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan seluruh fungsi flushing, irigasi, dan lainnya (X22) dengan nilai 1,6 (kurang diterapkan).
Pengenalan Cara Menghitung Anggaran Biaya Untuk Pembangunan Infrastruktur Di Desa Sempajaya Surbakti, Asri Afriliany; Dasrizal, Dasrizal; Harefa, Mei Brilian; Rizalitaher, Alif Saum; Tarigan, Hosea
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 12 (2024): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i12.740

Abstract

Pemerintahan desa menerima Dana Desa dari pemerintah pusat yang sebagian dananya digunakan untuk pembangunan infrastruktur di desa. Agar pembangunan bisa dilakukan di desa, sebelumnya direncanakan besaran biaya yang dibutuhkan agar dana pembangunan infrastruktur tersebut dapat dikirim oleh pemerintah pusat ke rekening desa. Besaran biaya yang direncanakan disebut rencana anggaran biaya.  Mengingat setiap tahunnya ada pembangunan infrastruktur yang bersumber dari dana desa, maka setiap tahun juga dibuat anggaran biaya yang sebagian besar anggaran biaya infrastruktur desa dirancang oleh pihak ketiga (konsultan). Ada baiknya masyarakat desa bisa membuat rencana anggaran biaya agar mengurangi biaya menyewa jasa konsultan, sehingga biaya yang sebelumnya diperuntukkan menyewa jasa pihak ketiga dapat dialihfungsikan bagi kegiatan desa yang lain. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman perangkat desa mengenai penghitungan anggaran biaya menjadi meningkat
Sosialisasi Penerapan Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Lingkungan PT Sakarnas Dasrizal, Dasrizal; Harefa, Mei Brilian; Sitorus, Nurul Adha; Tarigan, Hosea; Bangun, M. Afifuddin; Br Purba, Junianty Dahnita
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 8 (2025): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/7t3fb034

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek fundamental yang wajib diterapkan dalam setiap aktivitas industri, terutama pada sektor konstruksi yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. PT Sakarnas, sebagai perusahaan nasional di bidang konstruksi, menghadapi sejumlah tantangan dalam implementasi Sistem Manajemen K3 (SMK3), antara lain rendahnya pemahaman pekerja terhadap prosedur keselamatan, inkonsistensi penggunaan alat pelindung diri (APD), dokumentasi yang belum optimal, serta minimnya pelatihan dan alokasi anggaran K3. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi tenaga kerja PT Sakarnas melalui serangkaian tahapan meliputi koordinasi awal, survei lapangan, pelatihan interaktif, pendampingan penyusunan dokumen K3, serta evaluasi pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip K3 oleh pekerja, khususnya terkait penggunaan APD, identifikasi bahaya, serta penyusunan dokumen seperti HIRARC dan SOP kerja aman. Selain itu, kegiatan ini berhasil menumbuhkan budaya keselamatan kerja yang lebih sistematis dan berkelanjutan di lingkungan proyek. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif, kontekstual, dan berorientasi keberlanjutan dalam pelatihan K3 mampu meningkatkan mutu implementasi SMK3 di sektor konstruksi secara nyata.
Bentuk Kamar Tahanan Penghuni Lapas Pematang Siantar Dasrizal, Dasrizal; Harefa, Mei Brilian; Sitorus, Nurul Adha; Tarigan, Hosea; Bangun, M. Afifuddin
JUITECH: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Quality Vol 9, No 1 (2025): Vol 9 No 1 2025
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ju.v9i1.1616

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan (disingkat Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Dalam rangka program kebutuhan dibidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dan untuk memaksimalkan fungsi Pembinaan dan Pelayanan, maka Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahahan Negara dituntut untuk selalu berusaha menyediakan sarana dan prasarana sesuai yang telah dipersyaratkan guna meningkatkan kualitas pelayanan dibidang penegak Hukum dan Hak Asasi Manusia, khususnya di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar. Sesuai dengan perkembangan tersebut, maka Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar perlu mengantisipasi tantangan kedepan dengan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana penunjang dengan menambah atau memperluas sarana yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan yang dimaksud telah diprogramkan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana dengan pelaksanaan pembangunan Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar. Untuk mendukung sarana dan prasana yang layak bagi penghuni lapas, perlu di buat kamar tahanan yang standart sesuai dengan peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, dimana bentuk kamar tahanan bagi penghuni lapas dapat di bedakan kamar tahanan orang dewasa normal terhapat kamar tahanan orang sudah tua dan di fabel atau kelainan fisik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan perolehan data melalui pengamatan secara langsung dan disandingkan dengan Peraturan tentang pemasyarakatan dan akan di publikasikan secara on line menjadikan jurnal yang sudah shinta.
A Socialization of Village Map Preparation in Sempajaya Village, Karo Regency Harefa, Mei Brilian; Dasrizal, Dasrizal; Hendri, Sufrial; Rizalitaher, Alif Saum; Tarigan, Hosea; Timoti, Sandros
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 3 No. 6 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v3i6.8102

Abstract

A village is a government unit that is given customary autonomy rights so that it is a legal entity. Village maps are basic thematic maps that contain natural elements and special theme elements that can be presented in image maps, facilities and infrastructure maps, as well as land cover and land use maps. Sempajaya Village is a village located in Berastagi District, Karo Regency, North Sumatra Province. A village map is one of the important things a village has in order to develop a roadmap for development and regional planning as well as maximizing the village's potential. Tourism and agrotourism villages are the potential of Sempajaya Village. So it is deemed necessary to have a village map which includes regional boundaries, land use, tourism potential, road access and other facilities.