Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH DIMENSI MOTIVASI, KARAKTERISTIK LINGKUNGAN, DAN AKTIVITAS PADA SENSE OF PLACE SHOPPING MALL Sitorus, Nurul Adha; Sukardi, Rahy Rachmawan; Wijaya, Karto; Kusuma, Hanson Endra
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The rapid growth of shopping malls in Indonesia creates differences in people's spending motivation. The main purpose of visiting shopping malls is not only for utilitarian activities but for hedonic activities. The difference in shopping motivation is related to the behavior patterns of visitors in carrying out activities. The characteristics of the mall environment play a role in influencing the selection of malls that visitors find attractive. Seeing this phenomenon, this study aims to see the causal relationship between motivation, characteristics of the physical environment, activities, and sense of place experienced by visitors at shopping malls. The research was conducted in two phases, qualitative and quantitative. From the analysis results obtained 7 dimensions of internal motivation, for the category of hedonic motivation (relaxation shopping, role shopping, social shopping, value shopping, adventure shopping), categories of utilitarian motivation (anticipated utility and efficiency shopping), 2 dimensions of physical environment characteristics (green open space). , completeness of facilities), 3 dimensions of activity (group/social, functional and recreational, and entertainment), 3 measurable variables of sense of place (want to visit again, want to linger, feel comfortable). Based on multivariate regression, the results obtained that internal motivation (social shopping) has a strong influence on sense of place, and environmental characteristics do not have a direct influence on sense of place but environmental characteristics encourage a strong influence for someone to carry out certain activities at the shopping mall. and the activities carried out also affect the sense of place in the shopping mall.Abstrak: Pesatnya pertumbuhan shopping mall saat ini, menyebabkan perbedaan motivasi berbelanja dalam mengunjungi mall. Tujuan utama mengunjungi mall bukan hanya melakukan aktivitas utilitarian tetapi juga aktivitas hedonik. Perbedaan ini berkaitan dengan pola perilaku pengunjung dalam melakukan aktivitas. Karakteristik lingkungan mall berperan dalam mempengaruhi pemilihan mall yang menurut pengunjung menarik. Melihat fenomena tersebut, adapun penelitian ini berusaha untuk melihat hubungan sebab akibat antara motivasi, karakteristik lingkungan fisik, aktivitas, dan sense of place yang dialami pengunjung saat di shopping mall. Penelitian dilakukan dalam dua fase, kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil analisis diperoleh 7 dimensi motivasi internal, untuk kategori motivasi hedonik (relaxation shopping, role shopping, social shopping, value shopping, adventure shopping), kategori motivasi utilitarian (anticipated utility dan efficency shopping ), 2 dimensi karakteristik lingkungan fisik ( ruang terbuka hijau, kelengkapan fasilitas), 3 dimensi aktivitas (berkelompok/sosial, fungsional dan rekreasional, dan hiburan), 3 variabel terukur sense of place (ingin berkunjung kembali, ingin berlama-lama, merasa nyaman). Berdasarkan regresi multivariat, diperoleh hasil motivasi internal (social shopping) memiliki pengaruh yang kuat terhadap sense of place, dan karakteristik lingkungan tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap sense of place namun karakteristik lingkungan mendorong pengaruh yang kuat bagi seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu di shopping mall, dan kegiatan yang dilakukan tersebut juga mempengaruhi sense of place di shopping mall
EVALUASI EFEKTIFITAS PENYALURAN PROGRAM PERUMAHAN SUBSIDI (STUDI KASUS: PERUMAHAN RANCAEKEK PERMAI 2 BANDUNG) Sitorus, Nurul Adha; Putra, Hadi Jaya; Wijaya, Karto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai program subsidi perumahan yang telah disalurkan oleh pemerintah khususnya bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih kerap terjadi berbagai permasalahan. Banyak ditemukan banyak unit rumah dimiliki oleh kelompok yang bukan sasarannya, banyaknya terdapat rumah yang sudah dibeli tetapi tidak dihuni oleh pemiliknya dan buruknya kondisi prasarana dan fisik bangunan, yang mana hal ini juga terjadi di Perumahan Rancaekek Permai 2, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Berangkat dari fenomena tersebut artikel ini mengkaji apakah penyaluran subsidi perumahan yang ada di Kecamatan Rancaekek apakah telah efektif atau belum. Penelitian ini menggunakan metode mix-method (kualitatif dan kuantitatif) dengan pengambilan data berupa in-depth interview terstruktur dan observasi. Wawancara dilakukan kepada 10 informan yang tinggal di Perumahan Rancaekek Permai 2, 1 Ketua Rukun Warga dan 1 Humas Pihak Pengembang. Analisis data menunjukkan persentase variabel mekanisme program 80% atau baik. Sedangkan, variabel produk perumahan memiliki persentase sebesar 33,75% atau tidak baik. Sehingga, Penelitian ini mengungkapkan bahwa penyaluran perumahan bersubsidi di Perumahan Rancaekek Permai 2 memiliki persentase sebesar 56,87% atau efektif. Meskipun demikian, persentase ini relatif kecil dan patut untuk ditingkatkan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa aspek kelompok sasaran, fisik bangunan dan prasarana umum harus ditingkatkan dan harus dilakukan pengawasan ketat oleh pemerintah.
Sosialisasi Penerapan Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Lingkungan PT Sakarnas Dasrizal, Dasrizal; Harefa, Mei Brilian; Sitorus, Nurul Adha; Tarigan, Hosea; Bangun, M. Afifuddin; Br Purba, Junianty Dahnita
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 8 (2025): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/7t3fb034

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek fundamental yang wajib diterapkan dalam setiap aktivitas industri, terutama pada sektor konstruksi yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. PT Sakarnas, sebagai perusahaan nasional di bidang konstruksi, menghadapi sejumlah tantangan dalam implementasi Sistem Manajemen K3 (SMK3), antara lain rendahnya pemahaman pekerja terhadap prosedur keselamatan, inkonsistensi penggunaan alat pelindung diri (APD), dokumentasi yang belum optimal, serta minimnya pelatihan dan alokasi anggaran K3. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi tenaga kerja PT Sakarnas melalui serangkaian tahapan meliputi koordinasi awal, survei lapangan, pelatihan interaktif, pendampingan penyusunan dokumen K3, serta evaluasi pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip K3 oleh pekerja, khususnya terkait penggunaan APD, identifikasi bahaya, serta penyusunan dokumen seperti HIRARC dan SOP kerja aman. Selain itu, kegiatan ini berhasil menumbuhkan budaya keselamatan kerja yang lebih sistematis dan berkelanjutan di lingkungan proyek. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif, kontekstual, dan berorientasi keberlanjutan dalam pelatihan K3 mampu meningkatkan mutu implementasi SMK3 di sektor konstruksi secara nyata.
Bentuk Kamar Tahanan Penghuni Lapas Pematang Siantar Dasrizal, Dasrizal; Harefa, Mei Brilian; Sitorus, Nurul Adha; Tarigan, Hosea; Bangun, M. Afifuddin
JUITECH: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Quality Vol 9, No 1 (2025): Vol 9 No 1 2025
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ju.v9i1.1616

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan (disingkat Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Dalam rangka program kebutuhan dibidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dan untuk memaksimalkan fungsi Pembinaan dan Pelayanan, maka Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahahan Negara dituntut untuk selalu berusaha menyediakan sarana dan prasarana sesuai yang telah dipersyaratkan guna meningkatkan kualitas pelayanan dibidang penegak Hukum dan Hak Asasi Manusia, khususnya di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar. Sesuai dengan perkembangan tersebut, maka Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar perlu mengantisipasi tantangan kedepan dengan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana penunjang dengan menambah atau memperluas sarana yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan yang dimaksud telah diprogramkan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana dengan pelaksanaan pembangunan Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar. Untuk mendukung sarana dan prasana yang layak bagi penghuni lapas, perlu di buat kamar tahanan yang standart sesuai dengan peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, dimana bentuk kamar tahanan bagi penghuni lapas dapat di bedakan kamar tahanan orang dewasa normal terhapat kamar tahanan orang sudah tua dan di fabel atau kelainan fisik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan perolehan data melalui pengamatan secara langsung dan disandingkan dengan Peraturan tentang pemasyarakatan dan akan di publikasikan secara on line menjadikan jurnal yang sudah shinta.