Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dan Stress terhadap Kejadian Gastritis di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Sylvia, Elsa; Suwahyu, Romy
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 5 No 1 (2024): May 2024
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jini.v5i1.31917

Abstract

Gastritis is an inflammation of the gastric mucosa. Gastritis can be caused by diet, drugs, alcohol, bacterial infections, stress conditions, illness. Gastritis occurs in people who have an irregular diet and eat foods that stimulate the production of stomach acid. Workload and life problems (stress) can trigger gastritis. The aim of the study was to know the relationship between diet and stress on the incidence of gastritis in the internal medicine ward of Bhayangkara Hospital. The research design was cross sectional with purposive sampling technique. The population was 100 people and the sample size was 35 people. Place of research in the internal medicine ward of Bhayangkara hospital. The study was conducted in February 2023. The univariate results were 54.3% with acute gastritis, 60.0% with a good diet and 60.0% with mild stress. The bivariate results showed that there was a relationship between diet and stress with the incidence of gastritis, the p value of the two variables was 0.00. Suggestions for the hospital can provide education about a good diet, as well as provide counseling services for people with gastritis (as needed). Abstrak Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung. Penyakit gastritis dapat disebabkan karena pola makan, obat-obatan, alkohol, infeksi bakteri, kondisi stres, penyakit. Penyakit gastritis terjadi pada orang-orang yang mempunyai pola makan yang tidak teratur dan memakan makanan yang merangsang produksi asam lambung. Beban kerja dan persoalan hidup (stres) dapat memicu terjadi gastritis. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan antara pola makan dan stres pada kejadian gastritis di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah sakit Bhayangkara Palembang. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan tehnik pengambilan sample purposive sampling. Populasi 100 orang dan jumlah sampel 35 orang. Tempat penelitian di ruang rawat penyakit dalam Rumah sakit Bhayangkara Palembang. Penelitian dilakukan bulan Februari 2023. Hasil penelitian univariat didapatkan 54,3% dengan gastritis akut, 60,0% dengan pola makan baik dan 60,0 % dengan stres ringan. Hasil bivariat didapatkan ada hubungan pola makan dan stres dengan kejadian gastritis, nilai p value kedua variable adalah 0,00. Saran bagi Rumah sakit dapat memberikan edukasi mengenai pola makan yang baik, serta menyediakan layanan konseling untuk penderita gastritis (sesuai kebutuhan). Kata kunci : Gastritis, pola makan, stress
EDUKASI PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Sylvia, Elsa; Kurdaningsih, Septi Viantri; Nuritasari, Rahayu Tri; Rasyada, Amrina
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 1: Februari 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i1.1172

Abstract

Latar Belakang: Kejadian ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 12% dan risiko ulkus sebesar 55,4%. Diperkirakan 15 – 25% orang dewasa dengan diabetes tipe 2 mengalami ulkus pada kaki, dan sebanyak 70% mengalami amputasi non-traumatik yang disebabkan oleh komplikasi Diabetes melitus. Foot self-management adalah edukasi tentang pengetahuan dan keterampilan perawatan kaki diabetes. Fenomena yang ditemukan, penderita diabetes belum mendapatkan edukasi tentang foot self-management. Tujuan penelitian : diketahuinya pengaruh edukasi perawatan kaki pada pasien DM tipe 2 untuk mencegah ulkus diabetikum. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah pasien diabetes yang melakukan rawat jalan sebanyak 104, sampel yang diambil berjumlah 43 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive sampling. Kriteria inklusi responden, yaitu menderita diabetes melitus ≥  6 bulan, Usia tidak lebih dari 55 tahun, gula darah sewaktu  ≤ 250 mg/dl. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian : menunjukkan adanya pengaruh signifikan edukasi terhadap keterampilan perawatan kaki (p = 0.00). terutama pada senam kaki. Selain itu, program edukasi mampu meningkatkan kemampuan pasien diabetes dalam melakukan foot self-care dengan tepat dan benar. Saran : Ini menunjukkan bahwa program edukasi menggunakan media video sangat direkomendasikan dalam promosi kesehatan. Kata kunci : Edukasi, Keterampilan, DM tipe 2, Ulkus diabetikum
PENERAPAN POSISI QUARTER PRONE TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA BAYI PREMATUR DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN Kurdaningsih, Septi Viantri; Nurita, Rahayu Tri; Zahirah, Esa; Sylvia, Elsa; Rasyada, Amrina Wulan
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 2: Agustus 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i2.1263

Abstract

Latar Belakang: Bayi prematur mengalami imaturitas organ pada paru-paru yang ditandai dengan sesak nafas. Salah satu bentuk untuk mengatasi hal tersebut dengan penerapan posisi quarter prone merupakan salah satu tindakan noninvasif yang dapat meningkatkan fungsi paru-paru secara optimal, serta berpengaruh terhadap status oksigenasi. Tujuan: untuk mengetahui penerapan posisi quarter prone terhadap peningkatan saturasi oksigen pada bayi prematur dengan gangguan pernafasan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen menggunakan one gruop pre and post test, sampel penelitian adalah bayi prematur di RS PUSRI sebanyak 16 responden. Analisa data dilakukan dengan menggunakan paired sampel t-test . Hasil: uji hipotesis diperoleh rata-rata saturasi oksigen sebelum diberikan posisi quarter prone sebesar 92% setelah 60 menit pemberian posisi quater prone terjadi peningkatan saturasi oksigen sebesar 98% dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,000 < 0, 05 yang berati ada pengaruh penerapan posisi quater prone terhadap peningkatan saturasi oksigen pada bayi prematur dengan gangguan pernapasan.Saran: diharapkan penelitian ini dapat diaplikasikan untuk merawat bayi dengan resiko tinggi terutama bayi prematur dengan gangguan pernafasan dengan menggunakan posisi quarter prone untuk meningkatan saturasi oksigen.Kata Kunci   : Posisi Quarter Prone, Bayi Prematur, Gangguan pernafasan
PENERAPAN STIMULASI OROMOTORIK DAN DEVELOPMENTAL CARE TERHADAP PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAYI PREMATUR Kurdaningsih, Septi Viantri; Nurita, Rahayu Tri; Rasyada, Amrina Wulan; Sylvia, Elsa
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 17, No 1 (2025): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v17i1.1364

Abstract

Latar Belakang: Bayi prematur mengalami ketidakadekuatan dalam reflek menghisap sehingga kebutuhan nutrisi menjadi tidak terpenuhi. Salah satu cara untuk meningkatkan reflek menghisap ASI pada bayi prematur dengan melakukan stimulasi oromotorik. Bayi prematur juga membutuhkan developmental care untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi prematur. Tujuan: pengaruh penerapan stimulasi oromotorik dan developmental care terhadap peningkatan tumbuh kembang. dan pemberian asi pada bayi prematur dengan resiko gangguan perkembangan dan defisit nutrisi Metode: Desain studi kasus ini adalah desain deskriptif pemaparan studi kasus pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus 2 orang pasien kriteria bayi prematur dengan masalah resiko gangguan perkembangan dan defisit nutrisi. Studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang bulan April-Mei 2024. Analisa data dengan membandingkan antara teori dan data yang ditemukan pada pasien Hasil: Implementasi keperawatan menunjukkan bahwa penerapan stimulasi oromotorik dan developmental care pada bayi prematur dengan masalah resiko gangguan perkembangan dan defisit nutrisi kepada pasien mampu meningkatkan reflek hisap dan perkembangan bayi. Saran:  pemberian stimulasi oromotorik dan developmental care dapat dilakukan oleh perawat untuk menstimulasi oral terhadap reflek  hisap bayi dalam meningkatkan kemampuan minum dan perkembangan bayi  prematur. Kata Kunci:  Stimulasi Oromotorik, Developmental Care, Prematur, Tumbuh Kembang