Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BEASISWA PRESTASI PENDIDIKAN TINGGI KABUPATEN REMBANG Anggraini, Dini Dwi; Hanani, Retna; Suwitri, Sri
Journal of Public Policy and Management Review Vol 13, No 2: April 2024
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v13i2.43737

Abstract

Pendidikan menjadi aspek penting yang disoroti oleh Pemerintah Kabupaten Rembang. Dalam rangka meningkatkan Indeks Pengembangan Manusia yang masih rendah, Pemerintah Kabupaten Rembang menetapkan kebijakan Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi Kabupaten Rembang, dan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kebijakan Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi di Kabupaten Rembang. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan menurut Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier yang melihat implementasi kebijakan sebagai eksekusi dari kebijakan dasar berupa undang-undang dan keputusan yang dikeluarkan oleh badan eksekutif atau badan peradilan. Peneliti menggunakan teori model implementasi oleh Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn untuk dapat mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasi Kebijakan Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengambilan studi di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi masih memiliki banyak kekurangan. Hal ini disebabkan oleh masih ditemukannya faktor-faktor penghambat implementasi kebijakan yang meliputi sumber daya finansial yang masih terbatas, sumber daya waktu yang belum dimanfaatkan dengan maksimal, hingga lingkungan ekonomi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rembang yang berpotensi tidak memenuhi target pendapatan daerah. Peneliti memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Rembang untuk bekerja sama dengan pihak swasta dalam meningkatkan sumber dana, menentukan tenggat waktu pengumpulan laporan pertanggung jawaban yang tegas, dan mendorong diversifikasi sektor ekonomi lokal yang potensial.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA LEMBENGAN MELALUI INOVASI PRODUK PANGAN HIDROKOLOID UNTUK PENCEGAHAN STUNTING Hasanah, Nurul; Putri, Serly Sandianing; Rahma, Aidah Aulia; Maulani, Melisa Dwi; Salsabila, Maulida Muniroh Nanda; Anggraini, Dini Dwi; Fitria, Nur; Marsya, Kaniya Ayu Fadilla; Aditia, Neysa Savita Putri; Aini, Jannati Nur; Sintiawati, Nani
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v11i2.17162

Abstract

Desa Lembengan merupakan salah satu desa di Kabupaten Jember yang hingga kini masih menghadapi tantangan serius terkait tingginya angka stunting di kalangan balita. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang, keterbatasan variasi pangan lokal bergizi, serta kurangnya inovasi dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam desa, khususnya ubi jalar kuning yang melimpah. Melihat kondisi tersebut, tim promahadesa Universitas Jember sebagai pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat melaksanakan program pemberdayaan yang berfokuskan pada pendampingan pengolahan produk pangan hidrokoloid berbahan dasar ubi jalar kuning sebagai strategi inovatif dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang menekankan pada partisipasi masyarakat dengan melibatkan serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi gizi dan stunting, pelatihan teknis pengolahan produk hidrokoloid, hingga kolaborasi aktif bersama kader posyandu, pemerintah desa, dan kelompok ibu rumah tangga Desa Lembengan. Melalui tahapan kegiatan yang terencana dan partisipatif, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang pentingnya ragam pengolahan pangan lokal, tetapi juga memperoleh keterampilan praktis dalam mengolah ubi jalar kuning menjadi produk bergizi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rata-rata dari 20 peserta mengalami peningkatan dalam pengetahuan dan pemahaman sebesar 26.8% tentang pemenuhan gizi seimbang, stunting dan bahaya pernikahan dini, serta 3 orang di antaranya telah mampu secara mandiri mengolah produk hidrokoloid berbahan ubi jalar kuning di rumah masing-masing. Hasil ini menjadi indikator keberhasilan awal program dalam menumbuhkan kemandirian dan kesadaran masyarakat menuju desa bebas stunting.