Desa Lembengan merupakan salah satu desa di Kabupaten Jember yang hingga kini masih menghadapi tantangan serius terkait tingginya angka stunting di kalangan balita. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang, keterbatasan variasi pangan lokal bergizi, serta kurangnya inovasi dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam desa, khususnya ubi jalar kuning yang melimpah. Melihat kondisi tersebut, tim promahadesa Universitas Jember sebagai pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat melaksanakan program pemberdayaan yang berfokuskan pada pendampingan pengolahan produk pangan hidrokoloid berbahan dasar ubi jalar kuning sebagai strategi inovatif dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang menekankan pada partisipasi masyarakat dengan melibatkan serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi gizi dan stunting, pelatihan teknis pengolahan produk hidrokoloid, hingga kolaborasi aktif bersama kader posyandu, pemerintah desa, dan kelompok ibu rumah tangga Desa Lembengan. Melalui tahapan kegiatan yang terencana dan partisipatif, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang pentingnya ragam pengolahan pangan lokal, tetapi juga memperoleh keterampilan praktis dalam mengolah ubi jalar kuning menjadi produk bergizi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rata-rata dari 20 peserta mengalami peningkatan dalam pengetahuan dan pemahaman sebesar 26.8% tentang pemenuhan gizi seimbang, stunting dan bahaya pernikahan dini, serta 3 orang di antaranya telah mampu secara mandiri mengolah produk hidrokoloid berbahan ubi jalar kuning di rumah masing-masing. Hasil ini menjadi indikator keberhasilan awal program dalam menumbuhkan kemandirian dan kesadaran masyarakat menuju desa bebas stunting.