Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keanekaragaman Jenis Reptil pada Ekosistem Hutan Rawa Gambut di Desa Sedahan Jaya Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat Pratama, Ferdian Wira; Junardi, Junardi; Riyandi, Riyandi; Izza, Qothrun; Leo, Sandy; Setiawan, Endro
ZOO INDONESIA Vol 32, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v32i1.4532

Abstract

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) salah satu taman nasional di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki tipe ekosistem beragam dan ditopang berbagai kawasan penyangga. Desa Sedahan Jaya sebagai salah satu kawasan penyangga TNGP memiliki ekosistem yang didominasi hutan rawa gambut. Kemampuan menyerap air yang tinggi pada hutan rawa gambut menjadikan kondisi tersebut cenderung lembap yang mana merupakan karakter bagi habitat reptil. Reptil yang ditemukan terbagi menjadi 2 ordo, Squamata dan Testudinata yang terdiri atas 13 famili, 24 genus, dan 28 jenis. C. pubisulcus dan Eutropis multifasciata jadi jenis reptil yang paling banyak ditemukan di semua jalur pengamatan. Hasil beberapa analisis indeks menunjukkan bahwa keanekaragaman tergolong sedang (2,05 ≤ H´ ≤ 2,49), kemerataan tergolong tinggi (0,85 ≤ E ≤ 0,88), tidak ada dominansi suatu jenis tertentu (0,13 ≤ C ≤ 0,15), serta kekayaan jenis yang tergolong tinggi di lokasi 1 dibandingkan lokasi 2 (Dmglokasi1: 4,23; Dmglokasi2: 3,19). Faktor lingkungan tidak menunjukkan perbedaan signifikan antar lokasi, suhu air berkisar 24,55-26,08°C, suhu udara 24,75-24,81°C, suhu tanah 25,25-25,56°C, pH air tergolong asam dengan nilai 3,88-5,60, pH tanah cenderung netral dengan nilai 6,22-7, kelembapan udara 72-74,38%, dan kelembapan tanah dengan rentang yang luas dari kering hingga lembap.
Keanekaragaman Jenis Reptil pada Ekosistem Hutan Rawa Gambut di Desa Sedahan Jaya Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat Pratama, Ferdian Wira; Junardi, Junardi; Riyandi, Riyandi; Izza, Qothrun; Leo, Sandy; Setiawan, Endro
ZOO INDONESIA Vol 32, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v32i1.4532

Abstract

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) salah satu taman nasional di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki tipe ekosistem beragam dan ditopang berbagai kawasan penyangga. Desa Sedahan Jaya sebagai salah satu kawasan penyangga TNGP memiliki ekosistem yang didominasi hutan rawa gambut. Kemampuan menyerap air yang tinggi pada hutan rawa gambut menjadikan kondisi tersebut cenderung lembap yang mana merupakan karakter bagi habitat reptil. Reptil yang ditemukan terbagi menjadi 2 ordo, Squamata dan Testudinata yang terdiri atas 13 famili, 24 genus, dan 28 jenis. C. pubisulcus dan Eutropis multifasciata jadi jenis reptil yang paling banyak ditemukan di semua jalur pengamatan. Hasil beberapa analisis indeks menunjukkan bahwa keanekaragaman tergolong sedang (2,05 ≤ H´ ≤ 2,49), kemerataan tergolong tinggi (0,85 ≤ E ≤ 0,88), tidak ada dominansi suatu jenis tertentu (0,13 ≤ C ≤ 0,15), serta kekayaan jenis yang tergolong tinggi di lokasi 1 dibandingkan lokasi 2 (Dmglokasi1: 4,23; Dmglokasi2: 3,19). Faktor lingkungan tidak menunjukkan perbedaan signifikan antar lokasi, suhu air berkisar 24,55-26,08°C, suhu udara 24,75-24,81°C, suhu tanah 25,25-25,56°C, pH air tergolong asam dengan nilai 3,88-5,60, pH tanah cenderung netral dengan nilai 6,22-7, kelembapan udara 72-74,38%, dan kelembapan tanah dengan rentang yang luas dari kering hingga lembap.
Memperkirakan pengaruh pemindahan ibukota negara terhadap pertumbuhan indeks pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur Wahidah, Andhika Nurul; Leo, Sandy; Y, Vinca R; Gustia, Rani
Kemakmuran Hijau: Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 1 No. 2: (August) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Provinsi Kalimantan Timur memiliki keunggulan kompetitif berkat kekayaan alamnya yang melimpah, yang dapat meningkatkan daya saing daerah. Hal ini tercermin dalam tingginya IPM Kalimantan Timur di Indonesia, meskipun terdapat ketimpangan IPM antar kabupaten/kota yang mengindikasikan bahwa daya saing sumber daya manusia (SDM) belum optimal. Faktor utama yang mempengaruhi daya saing SDM adalah pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, yang terkait dengan sektor perminyakan dan pertambangan yang telah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur sejak era kolonial. Dampak besar dari industri minyak, batu bara, dan perkebunan membuat ketergantungan ekonomi lokal dan global sangat kuat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengeksplorasi dampak pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur terhadap IPM di wilayah tersebut. Hasil: Sumber daya fosil menjadi komoditas ekspor strategis dan prioritas utama provinsi. Namun, pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Timur menjadi isu utama karena potensi yang dimiliki tidak sebanding dengan kesejahteraan masyarakat. Kesimpulan: Rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur memerlukan perhatian khusus untuk mencegah eksploitasi sumber daya alam dan kerusakan lingkungan. Keberadaan ibu kota negara diprediksi akan memberikan pengaruh besar pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, terutama di Kalimantan Timur dan Kalimantan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan ibu kota negara direncanakan dengan konsep forest city, di mana minimal 50% dari luas kota adalah ruang terbuka hijau yang terintegrasi dengan bentang alam, termasuk kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai (DAS).