Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SANTI (SANITASI TINJA DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA REPEATED PROCESSING SEPTICTANK) DALAM MENANGGULANGI STUNTING DI KELURAHAN SARIJAYA, KECAMATAN SANGA-SANGA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Fatmawati, Nur Khoma; Permana, Danang Biyan; Sahly, RA Camelia; Sari, Dinda Faratika; Nur Annisa, Rizqa Rahma; Bohari, Zalfa Aqilah; Anggraeni, Jenni; Sari, Iko Nilam; Herlisa, Defita; Alnoprasatya, Farezha; Irawan, Ferdi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i1.3278

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita (anak di bawah usia lima tahun). Stunting disebabkan oleh masalah pemberian makanan yang kurang baik selama masa kehamilan dan masa balita, kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan nutrisi, serta terbatasnya akses terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan air minum yang tidak bersih. Data Profil Kesehatan Puskesmas Sanga-Sanga 2023 ditemukan 50 rumah di pinggiran sungai di Kelurahan Sarijaya belum memiliki jamban sehingga dapat menyebabkan pencemaran sungai. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya menerapkan teknologi tepat guna untuk menanggulangi masalah tersebut berupa pembuatan Reapeated Processing Septictank. Tujuan jangka panjang kegiatan adalah untuk mengurangi pencemaran sungai untuk mengurangi kejadian infeksi pada anak sehingga dapat mengurangi angka stunting. Metode yang digunakan adalah pembuatan Repeated Processing Septictank sebagai jamban gantung pada rumah panggung dipinggiran sungai menjadi pengganti jamban. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah berkurangnya angka stunting di Kelurahan Sarijaya serta mengurangi pencemaran sungai.   ABSTRACT Stunting is a state of growth failure in children under five years of age. Stunting is caused by poor feeding during pregnancy and toddlerhood, lack of maternal knowledge about health and nutrition, and limited access to nutritious food, poor sanitation, and unclean drinking water. Data from the Community Health Center in Sanga-Sanga on 2023 found that 50 houses on the banks of the river in Sarijaya Village do not have latrines, which can cause river pollution. This community service activity seeks to apply appropriate technology to overcome this problem in the form of making a Reapeated Processing Septictank. The long-term goal of the activity is to reduce river pollution to reduce the incidence of infection in children so as to reduce stunting rates. The method used is the manufacture of Repeated Processing Septictank as a hanging toilet in a house on stilts on the edge of the river to replace the common toilet. The results achieved from this activity are reduced stunting rates in Sarijaya Village and reduced river pollution.
Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene dengan Kejadian Pediculosis Capitis pada Santriwati di Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda Bohari, Zalfa Aqilah; Zubaidah, Mona; Rahma, Khairunnida
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.5 No.2 Desember (2023) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v5i2.13761

Abstract

Pediculosis capitis merupakan infestasi oleh Pediculus humanus capitis atau kutu rambut yang bersarang di rambut manusia. Pediculosis capitis dapat menyebabkan gatal pada kulit kepala, insomnia, gangguan konsentrasi, dan komplikasi lainnya yang dapat memengaruhi performa belajar anak di sekolah. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kejadian Pediculosis capitis salah satunya pengetahuan dan perilaku personal hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis pada santriwati di Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel berupa total sampling dengan jumlah sampel 99 santriwati yang masuk ke dalam kriteria inklusi dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan fisik menggunakan instrumen berupa sisir serit, kaca pembesar, dan alas kain putih.Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan santriwati terkait Pediculosis capitis yang baik sebanyak 69.6%, dan mayoritas santriwati memiliki perilaku personal hygiene yang kurang sebanyak 54.5%. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Pediculosis capitis (p-value 0.623) dan terdapat hubungan antara personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis (p-value 0.022). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Pediculosis capitis, namun terdapat hubungan antara perilaku personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis.Kata Kunci: pediculosis capitis, personal hygiene, pengetahuan, pondok pesantren.