Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMADATAN TANAH DASAR METODE KEPADATAN RINGAN I Gede Utama Hadi Sutrisna; Ni Putu Ety Lismaya Dewi; I Gde Dharma Atmaja
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 11 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informasi kuwalitas dari suatu material tanah, bersumber dari ilmu pengetahuan yang mempelajari jenis metode pengujiannya, tanah merupakan material yang dapat memiliki fungsi sebagai landasan struktur jalan atau struktur suatu bangunan, sehinga tanah berperan sangat penting , maka material tersebut harus memiliki karakter yang disyaratkan sehingga dapat di gunakan sesui dengan fungsinya, untuk itu syarat – syarat kreteria sifat tanah yang akan di fungsikan mengikuti sesui dengan peraturan yang berlaku seperti SNI. Dari analisis uji saringan didapat 54,72 % tertahan saringan No 200 (0,075 mm), berat jenis tanah sebesar (Gs) 2,535 , berat kering ɣd = 1,495 gr/cm³ dan nilai indeks plastisitasnya PI = 18,18% senginnga dinyatakan tanah tersebut termasuk tanah Lempung murni
KAJIAN OPTIMASI SUPLESI AIR HLD BABAK-RENGGUNG-RUTUS TERHADAP INTENSITAS TANAM DAERAH IRIGASI PANDANDURI DI LOMBOK TIMUR Ida Bagus Geraldy WP; Fika Septina Pangaribuan; I Gde Dharma Atmaja
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 11 No. 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Irigasi Pandanduri berada dalam sistem irigasi Pandanduri Suwangi, dengan kondisi keterbatasan ketersediaan sumberdaya air pada Sungai Palung terutama pada musim kemarau telah menyebabkan sebagian areal sawah tidak memperoleh air sesuai dengan kebutuhan. Sehingga adanya saluran suplesi HLD dapat memberikan debit air dari Sungai Babak hingga Waduk Pandanduri. Analisis dalam penelitian ini didahului oleh pengumpulan data curah hujan, data debit, data evapotranspirasi, data luas catchment area dan data luas area irigasi pada instansi terkait. Analisis awal dilakukan analisis Poligon Thiessen untuk mengetahui stasiun hujan atau ARR yang berpengaruh terhadap bendung yang berada di DAS Palung yaitu pada catchment area Rutus, Temusik dan Terara, serta melakukan analisis untuk stasiun iklim atau CR. Lalu melakukan analisis ketersediaan air menggunakan metode Mock, analisis kebutuhan air menggunakan metode NFR, analisis simulasi saluran suplesi HLD, dan analisis optimasi dan simulasi Waduk menggunakan program linear. Ketersediaan air sebelum ada suplesi berdasarkan debit yang berasal dari masing-masing catchment area lokal dimana debit rerata yang didapatkan pada segmen Sungai Babak adalah 1662 lt/dt, Sungai Renggung sebesar 2249 lt/dt, Sungai Rutus 2806 lt/dt, Sungai Bendung sebesar 1466 lt/dt, Sungai Gading sebesar 1185 lt/dt dan Sungai Palung 2278 lt/dt. Dalam analisis neraca air dilakukan perhitungan ketersediaan air dan kebutuhan air sehingga didapatkan neraca air tiap bangunan air baik berstatus surplus maupun defisit, dari 5 Bangunan air yang berada di HLD Babak-Renggung-Rutus terdapat 2 Bangunan air yang defisit dan 3 Bangunan air yang surplus, sehingga diperlukan pengoptimalan pemberian air dengan mengatur pertimbangan air antara bangunan yang surplus dan defisit yang terhubung secara hidrolis sehingga status defisit pada bangunan air dapat dikurangi
IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE SCHLUMBERGERDI DUSUN SEMAGE, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT Gusti Ayu Esty Windhari; I Gde Dharma Atmaja; Maulana Okta Saputra
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 12 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan dan potensi akuifer di Dusun Semage, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger. Pengukuran dilakukan menggunakan metode Vertical Electrical Sounding (VES) dengan bentangan elektroda maksimum 1000 meter. Hasil interpretasi menunjukkan adanya 12 lapisan bawah permukaan dengan nilai resistivitas berkisar antara 1,74 hingga 64,34 Ohm.m. Zona dengan resistivitas sangat rendah (<5 Ohm.m) teridentifikasi pada kedalaman lebih dari 30 meter dan diasumsikan sebagai akuifer jenuh air tanah. Nilai error RMS sebesar 6,0025% menunjukkan kecocokan data hasil inversi dengan kondisi lapangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode geolistrik konfigurasi Schlumberger efektif dalam memetakan potensi air tanah dan struktur geologi bawah permukaan di wilayah penelitian.
PEMODELAN SEBARAN DAN KETEBALAN AKUIFER SEBAGAI AIR BAKU DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH RANGGAGATA, LOMBOK TENGAH Gusti Ayu Esty Windhari; I Gde Dharma Atmaja; Ahmad Multazam
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.2404

Abstract

Abstract: Aquifers are rock layers or geological formations that have the ability to store and drain water significantly. Understanding the distribution of aquifers as raw water is crucial for efficient and sustainable water resources management. The Schlumberger configuration geoelectric method was used to measure soil resistivity related to aquifer distribution. The results showed that there were five layers in Dusun Gerunung with variations in resistivity values from 2.63 - 68.50 ohm-m and the aquifer was indicated to be at a depth starting from 26.74 m in the coarse breccia layer. In the second location, Dusun Bao Ranggagata , 5 layers were interpreted starting from the top soil which is a layer of clay, sand layer, breccia layer, clay layer and the lowest layer is indicated by a layer of coarse breccia containing aquifers at a depth of 109.37 meters. The last location in Dusun Ranggagata has 4 layers with a variation of specific resistance ranging from 8.01 - 80.52 Ohm-m with an aquifer layer starting at a depth of 20.90 m in the breccia layer. Keywords: Geoelectric, Schlumberger, Aquifer Abstrak: Akuifer merupakan lapisan batuan atau formasi geologi yang memiliki kemampuan menyimpan dan mengalirkan air secara signifikan. Pemahaman yang mendalam tentang sebaran akuifer sebagai air baku menjadi krusial dalam pengelolaan sumber daya air yang efisien dan berkelanjutan. Metode geolistrik konfigurasi Schlumberger digunakan untuk mengukur resistivitas tanah yang berkaitan dengan sebaran akuifer. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima lapisan pada dusun Gerunung dengan variasi niai resistivitas dari 2.63 – 68.50 ohm-m dan akuifer diindikasikan berada di kedalaman mulai 26.74 m pada lapisan breksi gampingan. Pada lokasi kedua yaitu Dusun Bao Ranggagata terintepretasikan 5 lapisan mulai top soil yang merupakan lapisan tanah lempung, lapisan pasir, lapisan breksi, lapisan lempung dan lapisan paling bawah diindikasikan dengan lapisan breksi gampingan yang mengandung akuifer pada kedalaman 51,67 meter. Lokasi terakhir di dusun Ranggagata terdapat 4 lapisan dengan viariasi tahanan jenis mulai 8.01 – 80.52 Ohm-m dengan lapisan akuifer mulai kedalaman 20.90 m pada lapisan breksi gampingan. Kata kunci : Geolistrik, Schlumberger, Akuifer