Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku Konformitas Indah Jelita Harefa; Elizama Zebua; Famahato Lase; Hosianna Rodearni Damanik
Wibawa : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Wibawa
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/wib.v4i2.394

Abstract

Layanan bimbingan kelompok (BKp) dapat mengentaskan masalah perilaku konformitas teman sebaya dan mengubahnya menjadi perilaku yang baik pada peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap efektivitas layanan BKp terhadap perilaku konformitas peserta didik, menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen desain one group pretest-posttest design. Data dikumpulkan dengan tes dan dianalisis secara kuantitatif dan hasilnya dideskripsikan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Permata Kasih Gunungsitoli dan sampel ditarik secara purposive sampling dari satu rombongan belajar kelas XI berjumlah 25 orang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa layanan BKp yang diberikan oleh konselor sangat ampuh dalam mengentaskan, meningkatkan dan memecahkan masalah perilaku konformitas pada peserta didik. Sebelum diberi layanan BKp perilaku konformitas teman sebaya mereka sangat buruk, sedangkan setelah diberi layanan perilaku konformitas mereka berubah menjadi berperilaku amat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil post-test yang menunjukan bahwa perilaku konformitas peserta didik dari 7 subjek penelitian ditemukan ada peningkatan positif pada perilaku mereka sebagai hasil dari pemberian perlakuan yakni layanan BKp. Juga didapatkan 6 peserta didik berperilaku sedang dengan tingkat persentase 24% dan 19 peserta didik atau 76% yang berperilaku menjadi tinggi atau amat baik. Artinya pemberian layanan BKp sangatlah efektif untuk memperbaiki perilaku konformitas peserta didik. Hasil perlakuan yakni selisih antara pre-test dengan post-test total rata-rata sebesar 22,24 dengan hasil uji N-Gain 0,89 atau 89,43% maka dapat dinyatakan bahwa layanan BKp dapat memberi dampak yang baik. Disarankan kepada guru BK atau konselor sekolah agar merencanakan dan melaksanakan layanan BKp untuk mengentaskan masalah konformitas dan kepada peserta didik agar mengikutinya dengan baik.
Pengaruh Stigma Teman Sebaya Terhadap Hubungan Interpersonal Junevalim Telaumbanua; Elizama Zebua; Hosianna Rodearni Damanik; Famahato Lase
Wibawa : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Wibawa
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/wib.v4i2.395

Abstract

Kemampuan hubungan interpersonal dapat ditingkatkan dengan upaya pengentasan masalah stigma teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pengaruh pengentasan masalah stigma teman sebaya (variabel X) terhadap hubungan interpersonal (variabel Y) menggunakan metode kuantitatif strategi asosiatif. Lokasi penelitian adalah UPTD SMP Negeri 1 Gunungsitoli, populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII berjumlah 320 dan sampel ditarik secara purposive sampling sebanyak 32 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner angket tertutup yang dibagikan kepada sejumlah responden. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier untuk menjawab pertanyaan penelitian sesuai hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan stigma teman sebaya (X) terhadap hubungan interpersonal (Y) yaitu semakin dientaskan masalah stigma teman sebaya maka semakin meningkat kemampuan hubungan interpersonal peserta didik. Sumbangan atau kontribusi variabel X terhadap Y sebesar 96,1 % sedangkan sisanya sebesar 3,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti, dan pengaruh ini dikategorikan sangat besar. Nilai koefisien regresi variabel X bernilai positif, yaitu 0,491, artinya bahwa setiap peningkatan pengentasan stigma teman sebaya sebesar 1,00 % maka akan diikuti dengan peningkatan hubungan interpersonal sebesar 0,491 % dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Disarankan kepada guru BK agar merencanakan dan melaksanakan layanan bimbingan kelompok kepada peserta didik dengan materi yang cocok dan tepat untuk mengentaskan masalah stigma teman sebaya dan meningkatkan hubungan interpersonal peserta didik. Juga kepada peserta didik disarankan agar mengikutinya dengan baik.
Menerapkan Teori Konseling Realitas Sebagai Intervensi untuk Mengurangi Perilaku Bullying Meiwati Harefa; Mondang Munthe; Hosianna Roderanni Damanik; Famahato Lase
Wibawa : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Wibawa
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/wib.v4i2.396

Abstract

Prilaku dan korban bullying baik secara verbal, non verbal maupun tidak langsung dapat dientaskan dengan konseling realitas teknik WDEP. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan teori konseling realitas sebagai intervensi untuk mengurangi perilaku bullying pada peserta didik menggunakan metode eksperimen desain one group pretest- posttest design yaitu untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah perlakuan atau O1 X O2. O1 adalah nilai pretest X adalah perlakuan atau treatmen atau konseling realitas dan O2 adalah nilai posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara dan sampel ditarik secara purposive sampling berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan melalui intrumen tes awal dan akhir serta dianalisis dengan membandingkan hasil O1 dengan O2 dan selanjutnya hasilnya dideskripsikan. Hasil peneltian menyimpulkan bahwa konseling realitas teknik WDEP sangat ampuh mengentaskan masalah bullying pada peserta didik, baik bullying verbal, non verbal maupun tidak langsung. Hal ini dibuktikan dengan tiga orang peserta didik (10%) yang melakukan bullying verbal dengan perilaku memberi panggilan jelek terhadap teman dan mengejeknya, 2 orang (6,67%) yang melakukan bullying nonverbal terhadap temannya seperti meludahi, menunjukkan ekspresi muka yang jelek dan membentak, dua (2) orang (6,67%) melakukan bullying verbal tidak langsung yakni melakukan perilaku mengucilkan dan mendiamkan temannya serta dua puluh tiga (23) orang lainnya (76,67%) adalah ikut-ikutan dalam melakukan bullying. Korban bullying juga sudah mampu mengatasi masalahnya, baik baik bullying verbal, non verbal maupun tidak langsung. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya kecemasan konseli sampai pada taraf nol, mereka mempunyai rencana hidup yang berguna, menilai rencana perilaku yang dibuatnya dan perubahan perilaku yang telah terjadi pada dirinya serta proses dan tujuan konseli. Disarankan kepada guru konselor sekolah untuk merencanakan dan melaksanakan layanan konseling realita teknik WDEP untuk mengentaskan perilaku bullying pada peserta didik.
Pengaruh Kemampuan Menghadapi Konflik dan Kritik Terhadap Hubungan Sosial Agustinus Ndraha; Famahato Lase; Elizama Zebua; Mondang Munthe
Conseils : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober : Jurnal CONSEILS: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/bki.v4i2.1105

Abstract

Social relationship abilities can be improved by the ability to deal with conflict and criticism. The aim of the research is to reveal the influence of the ability to deal with conflict (X1) with the ability to deal with criticism (X2), using a quantitative associative strategy method. The research location was SMP Negeri 2 Gido, the research population was all class VIII students and the sample was taken purposively as many as 60 people. The data collection instrument was a closed questionnaire which was distributed to a number of respondents. Data were analyzed using multiple linear regression analysis to answer research questions according to the proposed hypothesis. The research results concluded that the ability to deal with conflict (X1) partially had a significant effect on improving social relations (Y). The regression coefficient value for the variable ability to deal with conflict is negative, namely 0.071 and every 1.00% increase in ability will be followed by an increase in social relations of 0.071%. The ability to face criticism (X2) partially has a significant effect on increasing social relationship abilities (Y). The regression coefficient value for the ability to face criticism is positive, namely 1.102 and for every 1.00% increase in the ability to face criticism, it will be followed by an increase in social ability of 1.102%. Variables X1 and X2 together have a significant effect on variable Y and every increase in X1 and the contribution of the influence of variables X1 and it is recommended for school counselors to provide special guidance and counseling services to handle, develop and improve students' social abilities.
Pengaruh Kemampuan Menghadapi Konflik dan Kritik Terhadap Hubungan Sosial Agustinus Ndraha; Famahato Lase; Elizama Zebua; Mondang Munthe
Conseils : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober : Jurnal CONSEILS: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/bki.v4i2.1105

Abstract

Social relationship abilities can be improved by the ability to deal with conflict and criticism. The aim of the research is to reveal the influence of the ability to deal with conflict (X1) with the ability to deal with criticism (X2), using a quantitative associative strategy method. The research location was SMP Negeri 2 Gido, the research population was all class VIII students and the sample was taken purposively as many as 60 people. The data collection instrument was a closed questionnaire which was distributed to a number of respondents. Data were analyzed using multiple linear regression analysis to answer research questions according to the proposed hypothesis. The research results concluded that the ability to deal with conflict (X1) partially had a significant effect on improving social relations (Y). The regression coefficient value for the variable ability to deal with conflict is negative, namely 0.071 and every 1.00% increase in ability will be followed by an increase in social relations of 0.071%. The ability to face criticism (X2) partially has a significant effect on increasing social relationship abilities (Y). The regression coefficient value for the ability to face criticism is positive, namely 1.102 and for every 1.00% increase in the ability to face criticism, it will be followed by an increase in social ability of 1.102%. Variables X1 and X2 together have a significant effect on variable Y and every increase in X1 and the contribution of the influence of variables X1 and it is recommended for school counselors to provide special guidance and counseling services to handle, develop and improve students' social abilities.
Edukasi Layanan Bimbingan dan Konseling Kelasikal untuk Mencegah Bahaya Narkolema Era Revolusi Industri 4.0 Society 5.0 Abad 21 : Penelitian Famahato Lase
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.499

Abstract

The dangers of narcotics through the eyes (narcolemma) in the era of industrial revolution 4.0 and society 5.0 in the 21st century are hitting the millennial generation throughout the world. The aim of this research is to solve the problem of the dangers of narcolemma using a descriptive qualitative literature review research method. The research instrument is the researcher himself, data is collected from the source using library study techniques and analyzed using content analysis techniques. The research population was all participants in counseling services and a total sampling of 75 people was drawn. The results of the research reveal that the implementation of classical counseling services has succeeded in guiding each service participant: (1) actively think creatively, feel thoughtfully, have a positive attitude, act responsibly and responsibly to completely prevent and eradicate the dangers of narcolemma; (2) provide an understanding of the dangers, basic concepts, levels of exposure, addiction, consequences, the desire to imitate the pornography watched, the urge to commit sexual acts, BMB3 strategies, and (3) take a positive attitude, make the right decisions, act swiftly to prevent and alleviating the dangers of narcolemma.
Pengaruh Layanan Informasi Karir Terhadap Pemilihan Karir Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 MandrehE Gulo, Indah Krisda; Damanik, Hosianna Rodearni; Famahato Lase; Justin Foera-era Lase
Conseils : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober : Jurnal CONSEILS: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/bki.v5i2.2358

Abstract

The aim of this research is to determine the influence of career information services on career choice. This study uses an approach positivism-quantitative.  Data collection was carried out by distributing questionnaires. The research location was carried out at SMK Negeri 1 Mandrehe. The population in this study was class XI with the research sample being class XI AKL.  The analysis technique in this research uses the T test which is carried out by comparing the difference in values mean pre test (before treatment) and value post test (after being given treatment). The results of the T test show a significance value of 0.000 ≤ 0.05, which means that career information services for career selection are classified as effective, with a value of mean pre test 62.74 while the value mean post test 99.80 with difference mean amounting to 37,333. So this research shows that career information services influence students' career choices.