Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN PEMBELAJARAN PPKN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) PADA PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA TERNATE Hamjah, Saifa I; Noe, Wahyudin; Rajaloa, Nani
Jambura Journal Civic Education Vol 3, No 2 (2023): Vol. 3 No.2 November 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v3i2.21844

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kesadaran hak asasi manusia (HAM) pada peserta didik agar menghargai dan menghormati HAM, serta menghindari terjadinya perilaku pelanggaran HAM. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis lebih jauh terkait: 1) gambaran kesadaran HAM pada peserta didik, dan 2) upaya guru PPKn dalam menumbuhkan kesadaran HAM pada peserta didik di kelas VII SMP Negeri 4 Kota Ternate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Gambaran kesadaran HAM pada peserta didik di SMP Negeri 4 Kota Ternate dapat dikatakan belum optimal karena masih terdapat beberapa peserta didik yang melanggar HAM, seperti membully teman sejawat, mengambil barang teman tanpa seizin pemiliknya, dan menyepelekan pendapat teman sendiri karena merasa paling benar. Namun disisi lain sudah ada Sebagian besar peserta didik yang telah menerapkan nilai-nilai HAM dengan baik, seperti menghargai kepemilikan orang lain, menerima perbedaan pendapat dan identitas sosial budaya dengan orang lain, menunjukan sopan santun, bersikap tidak diskriminatif serta menaati aturan sekolah. 2) Upaya guru PPKn dalam menumbuhkan kesadaran HAM kepada peserta didik, diantaranya: a) Pembelajaran PPKn. Guru dalam menanamkan nilai-nilai HAM kepada peserta didik dapat melalui pembelajaran PPKn; b) Pembiasaan (habituasi). Dimana membiasakan peserta didik untuk menghargai dan menghormati HAM orang lain dalam pergaulannya baik didalam kelas maupun diluar kelas; serta c) Keteladanan Guru dan Pimpinan Sekolah. Keteladanan dari guru dan pimpinan sekolah berupa karakter yang baik dalam menerapkan nilai-nilai HAM akan digugu dan ditiru oleh peserta didik.
MERAJUT KARAKTER TOLERANSI MELALUI GERAKAN PRAMUKA DI SMA NEGERI 7 HALMAHERA BARAT Hasmawati, Hasmawati; Rajaloa, Nani; Udin, Hamdan
Jurnal GeoCivic Vol 8, No 1 (2025): Edisi 2025
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v8i1.10488

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui upaya membangun dan merajut karakter toleransi melalui pelaksanaan kegiatan pramuka di SMA Negeri 7 Halmahera Barat serta, (2) untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pembentukan karakter toleransi peserta didik melalaui kegiatan pramuka di SMA Negeri 7 Hamahera Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakasek kesiswaan, Pembina pramuka, ketua osis dan anggota pramuka. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.Hasil penelitian dalam artikel ini sebagai berikut; (1) Pelaksanaan kegiatan Pramuka di SMA Negeri 7 Halmahera Barat telah berjalan dengan efektif dan baik karena telah melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan karakter toleransi peserta didik melalui kegiatan Kepramukaan yaitu kegiatan perkemahan penerimaan tamu Ambalan, perkemahan kenaikan tingkat, mengikuti Raimuna Nasional, dan Scot Competition. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler yang didukung oleh program kerja dan dapat membentuk serta menumbuhkan karakter toleransi peserta didik seperti saling membantu sesama teman, saling menghargai perbedaan, gotong royong, atau kerja sama (2) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pembentukan karakter toleransi peserta didik melalui pelaksanaa kegiatan Pramuka di SMA Negeri 7 Halmahera Barat, faktor pendukung internal (dari dalam diri) yaitu kesadaran, sikap, pengalaman, pengetahuan, dan faktor eksternal yaitu kompetensi yang dimiliki pembina, teman sebaya atau faktor pendukung lainya seperti dukungan dari pihak sekolah, pembina Pramuka, anggaran atau dana BOS, orang tua, atribut perkemahan, dan program kerja.Selanjutnya masyarakat juga memberi dukungan dalam kegiatan yang telah diprogramkan oleh anggota Pramuka seperti bakti sosial, penghijauan dengan masyarakat setempat sehingga karakter toleransi dapat dibentuk dengan baik. Sedangkan faktor penghambat pembentukan karakter toleransi peserta didik faktor internal: kondisi fisik peserta didik dan kurangnya motivasi dari dalam diri, faktor eksternal: pengaruh teman sebaya dan orang tua juga merupakan salah satu faktor penghambat pembentukan karakter toleransi melalui pelaksanaan kegiatan Pramuka.
KONTROL SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA PUTUS SEKOLAH (Studi Kasus di Desa Tanjung Una, Kec. Taliabu Utara, Kab. Pulau Taliabu) Boda, Taufik; Noe, Wahyudin; Rajaloa, Nani; Bunta, Abd. Firman
Jurnal GeoCivic Vol 7, No 1 (2024): EDISI APRIL
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v7i1.8317

Abstract

This research is based on a phenomenon of juvenile delinquency dropping out of school in Tanjung Una village, North Taliabu District, which is increasingly widespread, such as cheating, drunkenness and livestock theft which has disturbed the residents. Therefore, it is important to explore the role of the community in the village in exercising social control over juvenile delinquency. This research uses a qualitative approach with a case study method. The results illustrate that the role of the community in dealing with delinquency among out-ofschool teenagers in Tanjung Una village is carried out in several ways, namely: 1) reprimanding teenagers who race motorbikes and get drunk, 2) approach and give advice to out-of-school teenagers to return to school, and 3) resolve juvenile delinquency through deliberation involving the perpetrator, parents and the village government, but if it involves unlawful acts (for example: stealing people's livestock) then it is handled directly by the village government in the form of strict sanctions or punishments. The obstacles faced by the community in dealing with delinquency among teenagers who have dropped out of school consist of 2 (two) factors, namely internal factors such as individual teenagers who find it difficult to accept advice from parents or residents and external factors originating from the family environment which pays little attention to children's relationships, love and affection. Affection, as well as disharmonious family life.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN SIKAP DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 KOTA TERNATE Talib, Rovika I; Djumat, Irwan; Rajaloa, Nani
Jurnal GeoCivic Vol 7, No 1 (2024): EDISI APRIL
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v6i2.7268

Abstract

Tujuan penelitian yang hendak dicapai peneliti yaitu (1) Untuk mengetahui proses penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan sikap disiplin dan tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 7 Kota Ternate, (2) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan sikap disiplin dan tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 7 Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan analisis data adalah reduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan hasil penelitian.Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa (1) Penerapan pendidikan karakter melaluipembiasaan sikap disiplin dan tanggung jawab di SMP Negeri 7 Kota Ternate bekerja sama dengan semua elemen sekolah yang terkait, mulai dari kebijakan kepala sekolah, suri teladan seorang guru dan staf, serta peserta didik sebagai pelaksana pendidikan karakter itu sendiri. (2) Faktor penghambat dan pendukung, yang menjadi faktor penghambat yaitu berkurangnya pemahaman peserta didik tentang sikap disiplin dan tanggung jawab sehingga ada sebagian peserta didik yang sering dan ke sekolah tidak tepat waktu dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu karena berkurangnya rasa tanggung jawab pada diri peserta didik tersebut dan masih terdapat peserta didik yang malas untuk beribadah, faktor pendukung yaitu sekolah mempunyai motivasi besar untuk melahirkan alumni yang berakhlak mulia sehingga sekolah menguatkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah untuk diterapkan dengan sungguh-sungguh dan adanya sarana prasarana yang menunjang penerapan pendidikan karakter serta dukungan dari orang tua peserta didik.