Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SOSIAL UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 5 KOTA TERNATE Muhammad, Syahril; Djumat, Irwan
Jurnal GeoCivic Vol 4, No 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v4i2.3986

Abstract

Lembaga pendidikan menjadi basis perawatan nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik. Penelitian ini difokuskan pada dua tujuan pokok, yaitu (1) mendeskripsikan nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate? dan (2) mendapatkan gambaran yang jelas tentang upaya para guru mengatasi hambatan dalam penanaman nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui obseravsi, wawancara mendalam dan mengadakan diskusi (Forum Group Discusion/FGD. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Implemntasi nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate, sebagaimana yang telah diterapkan di sekolah yaitu peserta didik melakukan Sholat Dhuha dan membaca surah Asmaul Khusna secara bersama pada setiap pagi awal pembelajaran di sekolah. Selain itu, sikap disiplin, tolong menolong, kerjasama dan tanggung jawab dan (2) upaya guru mengatasi hambatan dalam penanaman nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik SMP Negeri Kota Ternate adalah para guru yaitu : merancang strategi pembelajaran yang mengandung nilai-nilai karakter, menanamkan sikap yang baik secara rutin baik pada saat di dalam kelas maupun diluar kelas, cara bertoleransi dengan sesama teman, tolong menolong, disiplin, bersikap jujur, perilaku tertib, memberikan tugas dan meminta peserta didik untuk mengajarkan tugas sendiri di kelas, memberikan layanan khusus sehingga dapat menimbulkan efek jera serta menyampaikan cerita-cerita rakyat yang mengandung nilai moral dan kejujuran.
Transformation of Local Cultural Values in the Lives of the Young Generation: The Influence of Globalization and Urbanization Djumat, Irwan; Lalihun, Ishaka; Haulussy, Rais Rahman; Yaurwarin, Wahid
Socious Journal Vol. 2 No. 3 (2025): Socious Journal - June
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/rynx3j64

Abstract

The transformation of local cultural values in the lives of young people is becoming an increasingly relevant issue in the midst of rapid globalization and accelerated urbanization. This article aims to examine how these two major forces affect the understanding, appreciation, and practice of local cultural values among the younger generation. Globalization brings popular culture, information technology and transnational lifestyles that often conflict with traditional values such as collectivity, respect for customs and emotional attachment to local communities. Meanwhile, urbanization creates a social environment that tends to be anonymous, competitive and pragmatic, thus diminishing the role of traditional social environments as guardians of cultural values. Through an in-depth literature study, this article finds that young people in various parts of Indonesia experience a complex process of cultural identity negotiation. On the one hand, they are exposed to modern values that promise progress and social mobility, but on the other hand, they still have cultural ties inherited by family and community. This transformation process is not linear, but rather shows a pattern of selective adaptation that can open up opportunities for the revitalization of local culture in a new format that is more contextual and relevant. With a reflective and participatory approach, education based on local culture and digital media can be an important tool in bridging traditional values with the dynamics of modern life of the younger generation
DAMPAK SOSIAL PERUSAHAN HARITA GROUP TERHADAP MINAT PENDIDIKAN GENERASI MUDA STUDI KASUS DI DESA SOLIGI KECAMATAN OBI SELATAN HALMAHERA SELATAN Sampela, Trisani; Djumat, Irwan; Kamisi, Mohtar; Misrina, Misrina
Jurnal GeoCivic Vol 8, No 1 (2025): Edisi 2025
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v8i1.9896

Abstract

This study aims to: analyze the Social Impact of Harita Group Company on the Educational Interest of the Young Generation in Soligi Village, to find out and map the Supporting and Inhibiting Factors of Harita Group Company on the Educational Interest of the Young Generation Case Study in Soligi Village. The research method used is qualitative research with a case study approach and sampling purpose. The results of the study show that: The Social Impact of Harita Group Company on the Education of the Young Generation in Soligi Village, South Obi District, South Halmahera, has a very bad impact on the future of the young generation in Soligi Village.
Meninjau Kembali Pemikiran Nurcholish Madjid: Neo-Republikanisme Islam dan Kewargaan Demokratis di Indonesia Bunta, Abd. Firman; Hasmawati; Djumat, Irwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v14i2.15132

Abstract

The rise of conservatism and identity polarization underscores the urgency of constructing religious discourse compatible with inclusive democracy. Nurcholish Madjid's thought offers a synthesis of Islamic moral principles and modern democratic values. This study employs qualitative library research with a hermeneutic content-analysis approach, drawing primarily on Nurcholish's works and relevant secondary literature. The findings reveal that his framework constitutes an Islamic neo-republicanism characterized by freedom as non-domination, civic participation, deliberation, and public ethics. Unlike many neo-modernist Muslim intellectuals who remain at the level of normative pluralism, Nurcholish advances a more substantive conception of political freedom. At the core of his thought lies the rejection of all forms of domination - whether symbolic or through religious formalism - and the insistence that both state and religion must secure inclusive spaces that guarantee equality for all citizens. This study concludes that Nurcholish Madjid's Islamic neo-republicanism is not merely a reinterpretation of pluralism, but rather a paradigm of democratic citizenship grounded in progressive Islamic ethics, offering a substantive conceptual framework for strengthening democratic life in Indonesia.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SOSIAL UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 5 KOTA TERNATE Muhammad, Syahril; Djumat, Irwan
Jurnal GeoCivic Vol 4, No 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v4i2.3986

Abstract

Lembaga pendidikan menjadi basis perawatan nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik. Penelitian ini difokuskan pada dua tujuan pokok, yaitu (1) mendeskripsikan nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate? dan (2) mendapatkan gambaran yang jelas tentang upaya para guru mengatasi hambatan dalam penanaman nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui obseravsi, wawancara mendalam dan mengadakan diskusi (Forum Group Discusion/FGD. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Implemntasi nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik di SMP Negeri 5 Kota Ternate, sebagaimana yang telah diterapkan di sekolah yaitu peserta didik melakukan Sholat Dhuha dan membaca surah Asmaul Khusna secara bersama pada setiap pagi awal pembelajaran di sekolah. Selain itu, sikap disiplin, tolong menolong, kerjasama dan tanggung jawab dan (2) upaya guru mengatasi hambatan dalam penanaman nilai-nilai sosial untuk membentuk karakter peserta didik SMP Negeri Kota Ternate adalah para guru yaitu : merancang strategi pembelajaran yang mengandung nilai-nilai karakter, menanamkan sikap yang baik secara rutin baik pada saat di dalam kelas maupun diluar kelas, cara bertoleransi dengan sesama teman, tolong menolong, disiplin, bersikap jujur, perilaku tertib, memberikan tugas dan meminta peserta didik untuk mengajarkan tugas sendiri di kelas, memberikan layanan khusus sehingga dapat menimbulkan efek jera serta menyampaikan cerita-cerita rakyat yang mengandung nilai moral dan kejujuran.
Peran Guru dalam Membentuk Karakter Disiplin Peserta Didik Terhadap Tata Tertib di SMA Negeri 10 Tidore Kepulauan Djumat, Irwan
Jurnal GeoCivic Vol 6, No 2 (2023): EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v6i2.7606

Abstract

The purposes of this research are: (1) To find out the teacher's role in shaping the disciplinary character of students through school rules at SMA Negeri 10 Tidore Kepulauan City, and (2) To identify factors that influence the teacher's role in shaping the disciplinary character of students through governance. school discipline at SMA Negeri 10 Tidore Islands. The research method used is a case study qualitative research. The subjects of this research were school principals, deputy head of curriculum, deputy head of education, teachers and students. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation with data analysis techniques using data reduction, data presentation, and making conclusions. The results of the study show that: (1) The role of the teacher in shaping the disciplined character of students at SMA Negeri 10 Tidore Kepulauan is that the teacher acts as a Role Model for students so that they can be used as an example in life both at school and in society. In addition, the attitude and obedience of the teacher can be emulated by students in order to familiarize students to come to school on time, dress neatly, and not play truant during class hours. Thus the character of discipline can be applied in everyday life. (2) there are 2 factors that influence the disciplinary character of students, namely: (a) Supporting factors, namely the existence of cooperation between teachers and parents of students as the key to success in shaping the disciplinary character of students and the teacher's firmness in carrying out action will affect the disciplined character of students in school; (b) Inhibiting factors, namely lack of self-awareness to be disciplined,as well as a lack of understanding of the disciplinary attitude that is applied in schools
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN SIKAP DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 KOTA TERNATE Talib, Rovika I; Djumat, Irwan; Rajaloa, Nani
Jurnal GeoCivic Vol 7, No 1 (2024): EDISI APRIL
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/geocivic.v6i2.7268

Abstract

Tujuan penelitian yang hendak dicapai peneliti yaitu (1) Untuk mengetahui proses penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan sikap disiplin dan tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 7 Kota Ternate, (2) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan sikap disiplin dan tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 7 Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan analisis data adalah reduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan hasil penelitian.Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa (1) Penerapan pendidikan karakter melaluipembiasaan sikap disiplin dan tanggung jawab di SMP Negeri 7 Kota Ternate bekerja sama dengan semua elemen sekolah yang terkait, mulai dari kebijakan kepala sekolah, suri teladan seorang guru dan staf, serta peserta didik sebagai pelaksana pendidikan karakter itu sendiri. (2) Faktor penghambat dan pendukung, yang menjadi faktor penghambat yaitu berkurangnya pemahaman peserta didik tentang sikap disiplin dan tanggung jawab sehingga ada sebagian peserta didik yang sering dan ke sekolah tidak tepat waktu dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu karena berkurangnya rasa tanggung jawab pada diri peserta didik tersebut dan masih terdapat peserta didik yang malas untuk beribadah, faktor pendukung yaitu sekolah mempunyai motivasi besar untuk melahirkan alumni yang berakhlak mulia sehingga sekolah menguatkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah untuk diterapkan dengan sungguh-sungguh dan adanya sarana prasarana yang menunjang penerapan pendidikan karakter serta dukungan dari orang tua peserta didik.
MENATA MINDSET DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (THE NEW INNOVATION BERORIENTASI MERDEKA BELAJAR MENUJU MASYARAKAT ERA SOCIETY 5.0) Djumat, Irwan; Dian Agustina; Fransiska Herlina Lumeling
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i5.8638

Abstract

Pendidikan selayaknya sudah menjadi perhatian utama yang harus dibenahi, salah satunya adalah membenahi kualitas guru dan paradigma pembelajarannya. Guru sebagai salah satu komponen yang penting untuk perbaikan kualitas pendidikan bertanggungjawab penuh pada perbaikan moral peserta didik. Tantangan ke depan di era society 5.0 ini tidaklah mudah, karena pengaruh dari luar terhadap perilaku peserta didik juga datang silih berganti yang dapat mengubah mindset dalam pembelajaran terutama pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Apabila guru tidak mampu menghadirkan pembelajaran yang inovatif dengan perubahan yang terjadi, maka bisa saja peserta didik tidak termotivasi untuk belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Perubahan kurikulum harus beriringan dengan perubahan kontennya. Selama ini kita masih berkutat pada hal yang substantif dan teks book (hanya pada tataran paradigmatik, dan bukan pada tataran operasional yang aplikatif. Kearah ini, maka mindset kita dalam pembelajaran perlu ditata kembali untuk pendidikan yang lebih berkeadaban. Seharusnya bukan lagi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tetapi Kehidupan Berpancasila dan Berwarganegara sebagai sebuah inovasi baru (the new innovation).