Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN JARAK PERSALINAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Bahar, Gita Wahyuni; Ngo, Novia Fransiska; Sulistiawati, Sulistiawati
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v10i1.9651

Abstract

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Penyebab paling umum kematian ibu adalah perdarahan obstetri, termasuk perdarahan postpartum. Terdapat banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan perdarahan postpartum, salah satunya adalah jarak persalian. Perdarahan postpartum dideifinisikan sebagai adanya kehilangan darah ≥500 ml pada persalinan pervaginam atau ≥1000 ml pada persalinan sectio caesare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Desain peneitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah case-control studyatau studi kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021. Data dikumpulkan melalui rekam medik ibu bersalin yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 66 responden yang termasuk dalam penelitian ini. Ibu bersalin dengan perdarahan postpartum sebanyak 33 ibu (kasus) dan ibu bersalin yang tidak mengaami perdarahan postpartum sebanyak 33 ibu (kontrol). Hasil penelitian ini ditemukan nilai p-value yang didapatkan adalah 0,319 yang artinya tidak terdapat hubungan antara jarak persalinan dengan perdarahan postpartum. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda.Kata Kunci : Kematian ibu, Jarak Persalinan, Perdarahan Postopartum
Hubungan Paritas dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Bahar, Gita Wahyuni; Ngo, Novia Fransiska; S, Sulistiawati
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jmkik.v8i1.1063

Abstract

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu negara karena peka terhadap adanya perbaikan layanan kesehatan. Meskipun angka kematian ibu di Indonesia dalam dua dekade mengalami penurunan, akan tetapi penurunan tersebut masih belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Sekitar 25% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum merupakan salah satu bentuk perdarahan obstetri yang sering terjadi dan merupakan penyebab kematian ibu baik di negara berkembang maupun di negara maju. Terdapat banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan postpartum, salah satunya adalah paritas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian kasus kontrol yang bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dengan perdarahan postpartum. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 yang diklasifikasikan menjadi 33 sampel kasus dan 33 sampel kontrol. Sampel diambil dengan metode purposive sampling dan dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada november hingga desember 2022. Data diolah dengan analisis univariat dan uji bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan p-value= 0,026 yang artinya terdapat hubungan paritas dengan perdarahan postpartum dengan nilai Odd Ratio adalah 3,077 yang artinya ibu dengan paritas ≥4 kali berisiko 3,077 kali lebih besar terjadi perdarahan postpartum dibandingkan ibu dengan paritas <4 kali. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan paritas dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda.
Hubungan Jarak Persalinan dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Bahar, Gita Wahyuni; Ngo, Novia Fransiska; Sulistiawati, Sulistiawati
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 11, No 3 (2024): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v11i3.9631

Abstract

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Penyebab paling umum kematian ibu adalah perdarahan obstetri, termasuk perdarahan postpartum. Terdapat banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan perdarahan postpartum, salah satunya adalah jarak persalian. Perdarahan postpartum dideifinisikan sebagai adanya kehilangan darah ≥500 ml pada persalinan pervaginam atau ≥1000 ml pada persalinan sectio caesare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Desain peneitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah case-control studyatau studi kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021. Data dikumpulkan melalui rekam medik ibu bersalin yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 66 responden yang termasuk dalam penelitian ini. Ibu bersalin dengan perdarahan postpartum sebanyak 33 ibu (kasus) dan ibu bersalin yang tidak mengaami perdarahan postpartum sebanyak 33 ibu (kontrol). Hasil penelitian ini ditemukan nilai p-value yang didapatkan adalah 0,319 yang artinya tidak terdapat hubungan antara jarak persalinan dengan perdarahan postpartum. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda.
Identification of Aedes sp. Mosquito Larvae in Ovitrap in Gunung Kelua Village, Samarinda Ulu District, Samarinda, East Kalimantan: Identifikasi Larva Nyamuk Aedes sp. pada Ovitrap di Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur Nova, Dewa Made Rama; Pratiwi, Melynda Dyah; Qhuzairi, Muhammad Rezwan; Sarita, Nadia Rahma; Mapalidara , Alfina; Zahrah, Asma’ Thufailah; Bahar, Gita Wahyuni; Sinaga, Panuturi Ratih Elizabeth Thresna; Riananda , Meidya Rizqi; Paramita, Swandari
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i1.1220

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) poses significant public health concerns in Indonesia, primarily transmitted through Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. Between January-November 2024, 70 DHF cases (average 6/month) were reported at Puskesmas Juanda that indicates the necessity for targeted interventions, such as ovitrap usage, to control dengue transmission in vulnerable areas. This cross-sectional observational study aimed to identify Aedes sp. larvae in ovitraps in Gunung Kelua, Samarinda.  The data were obtained from primary data by employing 40 ovitraps indoors and outdoors, picked on day-7 then examined under the microscope, and the secondary data from the 2024 DHF case reports in Puskesmas Juanda. The results showed that 73 (85.88%) Aedes sp. larvae in DHF patients’houses and 12 (14.12%) in non-DHF houses, predominantly in RT 17. Larvae were mostly found outdoors. No Aedes sp. eggs or non-Aedes larvae were detected. The study concludes that a total of 73 (85.88%) Aedes sp. larvae were found in the homes of dengue hemorrhagic fever (DHF) patients, 12 (14.12%) Aedes sp. larvae were discovered in non-DHF patients' homes. The highest number of Aedes sp. larvae in both DHF and non-DHF patients' homes were in RT 17. No Aedes sp. eggs were found in ovitraps. No eggs or larvae of other mosquito species besides Aedes sp. were detected.