Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendampingan Orang Tua Melalui Pemanfaatan Asupan Virgin Coconut Oil untuk Perbaikan Indikator Stress Metabolik Anak Stunting di SD MI Sunan Ampel Sidorogo Trosobo Kabupaten Sidoarjo Haryanto, Edy; Anita Dwi Anggraini; Arifin, Syamsul; Yunita, Era Fitria; Amelia, Noer
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.4 No.1 Mei (2024) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v4i1.1031

Abstract

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan  daya  saing  bangsa.  Kejadian  stunting  pada  anak usia sekolah  dasar  merupakan manifestasi dari stunting pada waktu balita, karena tidak ada perbaikan pada masa tumbuh kejar (catch up growth) disebabkan karena asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak sesuai kebutuhan dalam jangka lama, disertai riwayat penyakit infeksi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Acivrida dkk tahun 2020 di SD MI Sunan Ampel Trosobo didapatkan 44,4% siswa terinfeksi STH hal ini juga mampu berdampak pada malnutrisi pada anak sekolah yang bisa menjadi faktor resiko utama penyebab stunting pada anak sekolah. Saat ini Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi model asupan sehat yang populer karena khasiatnya yang bermanfaat bagi kesehatan. VCO telah terbukti memilik sifat anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik. VCO  juga  terbukti  menurunkan  kadar  lipid dalam serum dan jaringan juga perosidasi lipid LDL, sehingga bisa menurunkan kondisi stress metabolik yang didapatkan meningkat pada anak stunting. Pengolahan buah kelapa untuk menjadi VCO untuk dijadikan asupan harian untuk memperbaiki berbagai gangguan metabolik yang didapatkan pada anak stunting, diharapkan membantu keluarga dengan balita stunting untuk menangani kasus dan menurunkan dampak jangka panjang stunting pada penderitanya dengan menggunakan sumber daya alam sekitar. Sehingga VCO dapat menjadi salah satu model asupan yang bisa direkomendasikan dalam pengelolaan anak stunting. Tingkat keberhasilan dari kegiatan ini diukur dengan membanding tinggi badan dan berat badan anak sebelum dan sesudah pemberian asupan VCO. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan ada kenaikan tinggi badan dan berat pada anak-anak, sebesar 0,9 cm dan 0,9 kg. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap kenaikan tinggi badan dan berat badan setelah pemberian VCO. Luaran yang ingin dicapai adalah Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal  nasional  tidak terakreditasi  di Jurnal  Abdikesmas  Mulawarman;  Video ; Modul  BerISSBN; peningkatan perbaikan angka kejadian stunting pada anak di SD MI Sunan Ampel Sidorogo Trosobo Kabupaten Sidoarjo dari 20% menjadi 43%
Peningkatan Pengetahuan tentang Bahaya Infeksi STH (Soil Transmitted Helminth) serta Penerapan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene pada Santri Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Nurul Badri Pasuruan Sasongkowati, Retno; Anita Dwi Anggraini; Amelia, Noer
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.4 No.1 Mei (2024) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v4i1.1032

Abstract

Pondok Pesantren Nurul Badri terletak di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Pondok Pesantren ini terletak di Dusun Krajan, Kalipang, Grati,  Pasuruan, East Java 67184, Indonesia Kota Pasuruan, Jawa Timur. Kehidupan pondok yang padat huni dengan kegiatan harian yang padat. Kebanyakan dari santri pondok pesantren hidup bersama dalam satu tempat. Dampak dari tinggal bersama dan dalam waktu yang lama dengan jumlah santri yang cukup banyak akan mempunyai  dampak,  terhadap masalah kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat dalam pondok pesantren sangat diperlukan. Dampak yang terjadi diakibatkan kurangnya kebersihan diri ialah gangguan fisik seperti gangguan integritas kulit, infeksi pada mata dan telinga, diare, kecacingan, sakit gigi dan gangguan  fisik pada kuku, keputihan. Personal hygiene merupakan kebersihan pada diri sendiri yang dilakukan utuk menjaga kesehatan. Penerapan sanitasi lingkungan dan personal hygine yang buruk, serta didukung oleh keadaan iklim tropis di Indonesia yang memiliki kelembapan tinggi, akan menyebabkan Soil Transmitted Helminth. Permasalahan  yang  terjadi  pada  masyarakat  adalah  Menurut  laporan  dari hasil penelitian  yang dilakukan oleh Carrolyana tahun 2020 dengan judul hubungan sanitasi lingkungan dengan infeksi STH (Soil Transmitted Helminth) pada Santri Madrasah Tsanawiyah di pondok pesantren Nurul Badri Pasuruan  menunjukkan  bahwa  berdasarkan  hasil  dari penelitian  Hubungan  Sanitasi  Lingkungan dengan  Infeksi  STH (Soil Transmitted  Helminth)  pada Santri  di Pondok  Pesantren  Pasuruan didapatkan  hasil positif Soil Transmittd  Helminth  berjumlah  4 santri (16%), sedangkan  dan hasil negative berjumlah 21 (84%) dari semua total sampel 25. Hasil positif 4 terjadi pada jenis kelamin perempuan semua dengan jumlah sampel yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang, ini sesuai dengan penelitan yang mengatakan bahwa infeksi STH lebih banyak pada anak perempuan  daripada anak laki-laki. Berdasarkan  hasil observasi  yang dilakukan di Pondok Pesantren Pasuruan anak laki-laki dan perempuan memiliki kebiasaan aktivitas diluar atau bermain yang sama. Walaupun jenis permainannya berbeda, aktivitas mereka lebih banyak berkontaminasi dengan tanah. Perbedaan angka kejadian infeksi STH pada anak laki-laki dan perempuan  tidak dpengaruhi oleh faktor jenis kelamin, namun dipengaruhi oleh faktor personal hygene yang kurang baik. Luaran yang ingin dicapai adalah Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional tidak terakreditasi di Jurnal HCE (Health Community Engagement) di Poltekkes  Kemenkes  Surabaya; Video  ; Modul  BerISSBN  ; Peningkatan  pengetahuan  pendidikan  kesehatan  dan pemahaman pengetahuan kesadaran pada siswa terkait mencegah dan memberantas Demam Berdarah Dengue ; Peningkatan kemandirian siswa dalam mencegah, memberantas dan memutus mata rantai penyakit DBD ; Peningkatan pendidikan kesehatan kepada siswa untuk mengenal gejala penyakit Demam Berdarah Dengue.
Validation and Reliability of Self-Efficacy English Learning of Health Vocational Students with Jigsaw Learning Strategy Istanto, Wisnu; Amelia, Noer; Anggoro, Sapto Dwi
Anglophile Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Anglophile Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/anglophile.v3i1.481

Abstract

The purpose of this study was to put to the test a self-efficacy survey of four language skills (listening, speaking, writing, and reading) using the Jigsaw Learning Strategy. This study was a descriptive qualitative study in which 20 question items about self-efficacy and four language skills in English mastery for health vocational students are tested. This qualitative study was carried out in two classrooms with 39 health vocational students each from January 2021 to August 2022. Two classrooms were set up for the lecture group, one for Jigsaw and one for non-Jigsaw. Self-efficacy questionnaires were used to gather information. In the learning group, there were fourteen sessions totaling two hours, during which each class learned the same practice and comprehension material. Four language skills were worked on by the students. The questionnaire data was analyzed by the product moment to determine validity, and all were found to be valid with results greater than the value of the r table and less than 0.025. The reliability test results on questionnaire data revealed that the data were reliable or consistent. The Keiser-Meyers-Oklin Self-Efficacy Measure in the group of questions for all questionnaire items could be considered appropriate. The Measure of Sampling Adequacy results were also used to determine whether the self-efficacy variable was large enough for further analysis. The communality value was greater than 0.03, indicating a positive relationship between variables. Descriptive analysis, jigsaw classes respond better to self-efficacy surveys than non-jigsaw classes, implying increased self-confidence in the English learning process. Keywords: Jigsaw Learning Strategy, Self-Efficacy English Learning, Validation and Reliability
The Implementation of Jigsaw Methods in Enhancing English Language Comprehension among Health Polytechnic Students Amelia, Noer; Istanto, Wisnu; Edi-Krause, Sulistyaning; Anggoro, Sapto Dwi; Suemith, Merlissa
Anglophile Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Anglophile Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/anglophile.v3i2.844

Abstract

The purpose of this research is to find out how much students at Health Polytechnic benefit from using Jigsaw techniques to better understand written English. In order to effectively communicate and understand medical principles and procedures, having a strong grasp of the English language is crucial in the healthcare industry. The study looked at how well 78 students from Poltekkes Kemenkes Surabaya learned using a Reading Proficiency test, traditional methods, and pre- and post-test experimental designs. It also used T-tests to look at the results. for a subset of the larger topic, which improves the group's ability to solve problems and make informed decisions. When students from different backgrounds have mastered a subject, they get together to share what they've learned and help each other out. The use of a group strategy not only leads to better overall comprehension, but also to the growth of interpersonal and communicative skills. The purpose of this research is to determine if teaching English using the Jigsaw method is effective for students at Health Polytechnics. The study will rely on statistical methods. Keywords: Jigsaw Method, Reading Proficiency, Cooperative Learning Strategy
Enhancing English Proficiency and Digital Literacy through Digital Storytelling in Vocational Health Students Istanto, Wisnu; Amelia, Noer; Edi-Krause, Sulistyaning; Suemith, Merlissa
VELES Voices of English Language Education Society Vol 8 No 3 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/veles.v8i3.27468

Abstract

Teaching English to healthcare students presents multifaceted challenges, particularly for non-native speakers who must concurrently navigate the complexities of medical concepts and the acquisition of language proficiency. Addressing these dual demands necessitates pedagogical innovations that integrate linguistic development with digital literacy to meet the dynamic requirements of contemporary healthcare. This quasi-experimental study explored the efficacy of digital storytelling as a transformative educational tool for enhancing English fluency and multimedia communication skills among vocational health students. Seventy-eight participants were allocated into an experimental group, which engaged in structured weekly digital storytelling activities, and a control group, which adhered to traditional grammar-based instruction. Over a 16-week intervention, data collected via the Test of English Proficiency Speaking and the Multimedia Communication Comfort Scale revealed significant outcomes, with the experimental group exhibiting substantial improvements (T-value = -23.91, p < 0.001) compared to the negligible gains of the control group (T-value = -11.12, p > 0.05). Furthermore, a robust positive correlation (r = 0.60) between initial lower proficiency and more significant improvement underscores the inclusivity and adaptability of digital storytelling for diverse learner profiles. By merging authentic language use with practical engagement in digital tools, digital storytelling equips vocational health students with critical competencies essential for effective communication in increasingly digitalized healthcare environments, demonstrating its potential as a cornerstone of 21st-century vocational education.