Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Deteksi Jamur Candida albicans Pada Urine Penderita Infeksi Saluran Kemih Menggunakan Metode RT-PCR Retno Sasongkowati; Anita Dwi Anggraini; Dellanis Arina Putri
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 5, No 2 (2022): The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v5i2.14409

Abstract

                                                        ABSTRAKCandida albicans merupakan anggota flora normal yang terdapat pada selaput mukosa,  saluran pencernaan, saluran pernafasan, uretra, vagina, kulit dan kuku tangan dan kaki. Candida albicans dapat tumbuh pada berbagai macam pH, tetapi umumnya pertumbuhan akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Candida albicans dapat tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28ºC – 37ºC. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya jamur Candida albicans pada urine penderita infeksi saluran kemih menggunakan metode Real Time PCR. Populasi dalam penelitian penderita infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih merupakan infeksi keadaan klinis akibat berkembangbiaknya mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada saluran kemih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Laboratorium Biologi Molekuler pada bulan April 2022 hingga Mei 2022. Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan pemeriksaan seperti isolasi kultur pada media Sabaroud Dextrose Agar, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, pembuatan suspensi sel, uji ekstraksi, uji kemurnian DNA, optimasi dan pemeriksaan Real Time PCR dengan menunjukkan hasil berupa CT. Hasil penelitian menunjukkan pada pemeriksaan Real Time PCR ini didapatkan sejumlah 2 sampel dengan persentase 22,2% pada kode sampel S7 dengan nilai CT 28,50 dan kode sampel S9 dengan nilai CT 23,19 dan hasil negatif sejumlah 7 sampel dengan persentase 77,8%. Adapun faktor penyebab yang dapat mengakibatkan keberadaan jamur Candida albicans pada urine penderita infeksi saluran kemih seperti personal hygiene, penderita diabetes mellitus, alat kontrasepsi dan penggunaan antiseptik. 
Pendampingan dan Peningkatan Pengetahuan Manfaat Infusa Bawang Putih pada Masyarakat dalam Mencegah dan Mengatasi Hipertensi pada Masyarakat di Desa Ketetang Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Haryanto, Edy; Astuti, Sri Sulami Endah; Sasongkowati, Retno; Anita Dwi Anggraini
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.1 Mei (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v3i1.152

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan gangguan penglihatan. Beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya hipertensi meliputi faktor mayor yaitu faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan dan faktor minor yaitu faktor risiko yang masih dapat dikendalikan. Permasalahan yang terjadi pada masyarakat adalah kurangnya pengetahuan tentang pengendalian penyakit hipertensi serta faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi dan ketidaktahuan masyarakat dalam memanfaatkan bahan herbal yang ada disekitar untuk dimanfaatkan untuk menurunkan hipertensi yaitu contohnya bawang putih. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan pada warga di Desa Ketetang dusun kwalas berhasil dilaksanakan dan diikuti sebanyak 31 orang yang mengikuti pemeriksaan tekanan darah, kegiatan pelatihan dan penyuluhan pembuatan dan pemanfaatan infusa bawang. Masalah kesehatan yang dikeluhkan oleh warga mampu diatasi oleh tim pengabdian masyarakat dengan memberikan edusi pelatihan dan penyuluhan pembuatan infusa bawang putih sebagai terapi dari herbal untuk menurunkan tekanan darah. Selama kegiatan berlangsung peserta sangat antusias, hal ini dapat dilihat pada keaktifan peserta mengikuti dari awal sampai akhir.
Pendampingan dan Pemanfaatan Infusa Jahe untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh pada Para Petani yang Terinfeksi Kecacingan di Desa Ketetang Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Astuti, Sri Sulami Endah; Haryanto, Edy; Arifin, Syamsul; Anita Dwi Anggraini
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.1 Mei (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v3i1.153

Abstract

Pekerjaan yang sangat erat kaitannya dengan infeksi STH yang berhubungan dengan tanah yaitu petani. Dusun Ketetang merupakan desa terpencil yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Petani yang dalam kesehariannya bekerja tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan alas kaki, yang secara langsung kontak dengan tanah, selain itu para petani juga mengonsumsi makanan tanpa mencuci tangan dengan bersih terlebih dahulu. Petani dapat terinfeksi cacing baik melalui oral yaitu melalui makanan dan minuman yang tercemar dan melalui penetrasi kulit dengan adanya kontak langsung dengan kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk tanaman . Penelitian angka kecacingan tahun 2019 yang dilakukan oleh Lisma mahasiswa D3 Jurusan Analis Kesehatan menunjukkan hasil yaitu terd apat 40 responden (80%) yang infeksi Soil Transmitted Helminths dan 10 responden (20%) yang tidak terinfeksi Soil Transmitted Helminths pada petani di Koalas Bangkalan Madura. Ang ka kecacingan yang tinggi ini juga diikuti oleh penurunan kadar hemoglobin yang merupakan dampak akibat infeksi kecacingan. Hasil ini menunjukkan angka kecacingan yang tinggi disertai anemia sehingga masyarakat di Desa Ketetang masih memerlukan edukasi tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan sehat dan penggunaan Alat Pelindung diri untuk mencegah penyakit kecacingan STH, serta mengetahui dan mengkonsumsi jenis makanan sehat yang mampu meningkatkan kadar hemoglobin. Masalah ini terjadi karena kurangnya para petani dalam menjaga sistem imun tubuh sehingga mudah terinfeksi parasit, serta kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan herbal khususnya jahe merah dalam menjaga kesehatan diri oleh para petani. Solusi yang ditawarkan adalah menggerakkan para petani untuk mengkonsumsu infusa jahe dan mengedukasi pentingnya menjaga sistem imun, pembuatan infusa jahe yang benar sehingga nilai gizi dan manfaatnya tidak hilang.
Peningkatan Kemandirian Siswa dalam Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah dan Mengurangi Protozoa Usus pada Anak SDN Ngingas Diah Titik Mutiarawati; Endarini, Lully Hanni; Yunita, Era Fitria; Anita Dwi Anggraini
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.1 Mei (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v3i1.155

Abstract

Infeksi protozoa usus masih menjadi salah satu permasalahan di dunia, terutama di negara-negara berkembang dan beriklim tropis. Angka insidensi kasus protozoa usus di Indonesia mencapai 10-18%. Infeksi protozoa usus dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa (Deza et al., 2018). Di Negara berkembang tingkat pendidikan masih rendah dan iklim tropis merupakan faktor risiko infeksi protozoa usus. Hasil penelitian Charisma dkk. (2020), menyebutkan bahwa pada pemeriksaan sampel feses menunjukkan sebanyak 20,8% positif adanya kista protozoa usus. Didukung oleh penelitian Simatupang et al., (2013) yang melaporkan sebanyak 40% kasus infeksi didominasi oleh protozoa usus daripada cacing usus (STH) pada anak usia SD di Kedung Cowek, Surabaya. Rendahnya pengetahuan masyarakat terkait penyakit parasit masih menjadi salah satu masalah. Dengan demikian, pemberian edukasi kebersihan personal pada mereka menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka infeksi parasit usus (Fransisca et al., 2015). Dengan demikian, peneliti akanmengidentifikasi keberadaan protozoa usus pada sampel feses yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi protozoa usus dan gambaran kebersihan personal pada anak usia sekolah dasar di desa Ngingas Barat, kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo. Dari hasil pretes dan postes terdapat terdapat peningkatan para siswa dalam menjawab soal dari 2.16 menjadi 3.66. Soal yang paling sulit dijawab oleh siswa adalah nomor 4 yaitu tentang protozoa. Setelah mendapat materi tentang protozoa usus, para siswa mampu menjawab soal nomor 4 pada postes. Peningkatan pengetahuan tentang protozoa usus sebagai penyebab diare diharapkan dapat mengubah sikap dan tindakan para siswa menjadi lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Satu minggu kemudian setelah diadakan kegiatan penyuluhan para siswa dilakukan pemeriksaan Feses lengkap untuk diperiksa adanya infeksi protozoa. Hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan semua siswa negatif dari infeksi protozoa atau 0%.
Peningkatan Kemandirian Siswa dalam Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah dan Mengurangi Infeksi Soil Transmitted Helminths (Sth) di SD MI Sunan Ampel 1 Sidorogo-Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Suliati; Wisnu Istanto; Anita Dwi Anggraini
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.3 No.1 Mei (2023) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v3i1.156

Abstract

Soil Transmitted Helminths (STH) adalah golongan cacing usus (Nematoda Usus) dalam perkembanganya membutuhkan tanah untuk men jadi bentuk infektif. Golongan STH yang habitatnya pada usus manusia adalah Ascaris lumbricoides, Hookworm (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale), Strongiloides stercoralis, Trichuris trichiura. Madrasah Ibtidaiyah Sunan Ampel II mulai kiprahnya dalam dunia pendidikan sejak tahun1988 atas prakarsa beberapa tokoh agama, tokoh masyar akat dan adanya tuntutan dari masyarakat setempat. Mengingat semakin banyaknya output yang dihasilkan. Madrasah Ibtidaiyah Sunan Ampel II setiap tahunnya, juga kondisi masyarakat setempat yang tergolong mene ngah kebawah, sedangkan letak desa tersebut jauh dari lembaga pendidikan SMP dan setingkatnya yang ada disekitar desa tersebut. Penelitian dilakukan oleh Megadkk tahun 2020 di SD MI Sunan Ampel 1 Desa Sidorogo Kecamatan Taman Kabupaten di didapatkan hasil terdapat siswa sebanyak 44% terinfeksi STH, hal ini dikarenakan siswa yang kurang pengetahuan tentang kecacingan sebanyak 19 siswa (76%), sedangkan cukupnya pengetahuan tentang kecacingan sebanyak 4 siswa (16%), dan baiknya pengetahuan tentang kecacingan sebanyak 2 siswa (8%). dengan jumlah keseluruhan sebanyak 25 anak (100%). sebagian besar siswa maupun orang tua belum mengenal jenis-jenis cacing yang berbahaya bagi kesehatan, ataupun mengetahui cara pencegahan dan akibat kecacingan. Upaya yang dapat dilakukan adalah kegiatan penyuluhan yang berlangsu ng sangat interaktif dan komunikatif dan setiap peserta penyuluhan dapat memahami penjelasan yang disampaikan baik melalui media poster baik melalui tanya jawab. Berdasarkan hasil pretest dan post terdapat peningkatan pengetahun rata-rata 23% menjadi 71% ,sehingga total peningkatan pengetahuan peserta bertambah sebesar 48%.
Pendampingan Orang Tua Melalui Pemanfaatan Asupan Virgin Coconut Oil untuk Perbaikan Indikator Stress Metabolik Anak Stunting di SD MI Sunan Ampel Sidorogo Trosobo Kabupaten Sidoarjo Haryanto, Edy; Anita Dwi Anggraini; Arifin, Syamsul; Yunita, Era Fitria; Amelia, Noer
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.4 No.1 Mei (2024) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v4i1.1031

Abstract

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan  daya  saing  bangsa.  Kejadian  stunting  pada  anak usia sekolah  dasar  merupakan manifestasi dari stunting pada waktu balita, karena tidak ada perbaikan pada masa tumbuh kejar (catch up growth) disebabkan karena asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak sesuai kebutuhan dalam jangka lama, disertai riwayat penyakit infeksi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Acivrida dkk tahun 2020 di SD MI Sunan Ampel Trosobo didapatkan 44,4% siswa terinfeksi STH hal ini juga mampu berdampak pada malnutrisi pada anak sekolah yang bisa menjadi faktor resiko utama penyebab stunting pada anak sekolah. Saat ini Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi model asupan sehat yang populer karena khasiatnya yang bermanfaat bagi kesehatan. VCO telah terbukti memilik sifat anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik. VCO  juga  terbukti  menurunkan  kadar  lipid dalam serum dan jaringan juga perosidasi lipid LDL, sehingga bisa menurunkan kondisi stress metabolik yang didapatkan meningkat pada anak stunting. Pengolahan buah kelapa untuk menjadi VCO untuk dijadikan asupan harian untuk memperbaiki berbagai gangguan metabolik yang didapatkan pada anak stunting, diharapkan membantu keluarga dengan balita stunting untuk menangani kasus dan menurunkan dampak jangka panjang stunting pada penderitanya dengan menggunakan sumber daya alam sekitar. Sehingga VCO dapat menjadi salah satu model asupan yang bisa direkomendasikan dalam pengelolaan anak stunting. Tingkat keberhasilan dari kegiatan ini diukur dengan membanding tinggi badan dan berat badan anak sebelum dan sesudah pemberian asupan VCO. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan ada kenaikan tinggi badan dan berat pada anak-anak, sebesar 0,9 cm dan 0,9 kg. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap kenaikan tinggi badan dan berat badan setelah pemberian VCO. Luaran yang ingin dicapai adalah Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal  nasional  tidak terakreditasi  di Jurnal  Abdikesmas  Mulawarman;  Video ; Modul  BerISSBN; peningkatan perbaikan angka kejadian stunting pada anak di SD MI Sunan Ampel Sidorogo Trosobo Kabupaten Sidoarjo dari 20% menjadi 43%
Peningkatan Pengetahuan tentang Bahaya Infeksi STH (Soil Transmitted Helminth) serta Penerapan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene pada Santri Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Nurul Badri Pasuruan Sasongkowati, Retno; Anita Dwi Anggraini; Amelia, Noer
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.4 No.1 Mei (2024) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v4i1.1032

Abstract

Pondok Pesantren Nurul Badri terletak di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Pondok Pesantren ini terletak di Dusun Krajan, Kalipang, Grati,  Pasuruan, East Java 67184, Indonesia Kota Pasuruan, Jawa Timur. Kehidupan pondok yang padat huni dengan kegiatan harian yang padat. Kebanyakan dari santri pondok pesantren hidup bersama dalam satu tempat. Dampak dari tinggal bersama dan dalam waktu yang lama dengan jumlah santri yang cukup banyak akan mempunyai  dampak,  terhadap masalah kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat dalam pondok pesantren sangat diperlukan. Dampak yang terjadi diakibatkan kurangnya kebersihan diri ialah gangguan fisik seperti gangguan integritas kulit, infeksi pada mata dan telinga, diare, kecacingan, sakit gigi dan gangguan  fisik pada kuku, keputihan. Personal hygiene merupakan kebersihan pada diri sendiri yang dilakukan utuk menjaga kesehatan. Penerapan sanitasi lingkungan dan personal hygine yang buruk, serta didukung oleh keadaan iklim tropis di Indonesia yang memiliki kelembapan tinggi, akan menyebabkan Soil Transmitted Helminth. Permasalahan  yang  terjadi  pada  masyarakat  adalah  Menurut  laporan  dari hasil penelitian  yang dilakukan oleh Carrolyana tahun 2020 dengan judul hubungan sanitasi lingkungan dengan infeksi STH (Soil Transmitted Helminth) pada Santri Madrasah Tsanawiyah di pondok pesantren Nurul Badri Pasuruan  menunjukkan  bahwa  berdasarkan  hasil  dari penelitian  Hubungan  Sanitasi  Lingkungan dengan  Infeksi  STH (Soil Transmitted  Helminth)  pada Santri  di Pondok  Pesantren  Pasuruan didapatkan  hasil positif Soil Transmittd  Helminth  berjumlah  4 santri (16%), sedangkan  dan hasil negative berjumlah 21 (84%) dari semua total sampel 25. Hasil positif 4 terjadi pada jenis kelamin perempuan semua dengan jumlah sampel yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang, ini sesuai dengan penelitan yang mengatakan bahwa infeksi STH lebih banyak pada anak perempuan  daripada anak laki-laki. Berdasarkan  hasil observasi  yang dilakukan di Pondok Pesantren Pasuruan anak laki-laki dan perempuan memiliki kebiasaan aktivitas diluar atau bermain yang sama. Walaupun jenis permainannya berbeda, aktivitas mereka lebih banyak berkontaminasi dengan tanah. Perbedaan angka kejadian infeksi STH pada anak laki-laki dan perempuan  tidak dpengaruhi oleh faktor jenis kelamin, namun dipengaruhi oleh faktor personal hygene yang kurang baik. Luaran yang ingin dicapai adalah Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional tidak terakreditasi di Jurnal HCE (Health Community Engagement) di Poltekkes  Kemenkes  Surabaya; Video  ; Modul  BerISSBN  ; Peningkatan  pengetahuan  pendidikan  kesehatan  dan pemahaman pengetahuan kesadaran pada siswa terkait mencegah dan memberantas Demam Berdarah Dengue ; Peningkatan kemandirian siswa dalam mencegah, memberantas dan memutus mata rantai penyakit DBD ; Peningkatan pendidikan kesehatan kepada siswa untuk mengenal gejala penyakit Demam Berdarah Dengue.
Analisa Keberadaan Jamur Trichophyton rubrum pada Kuku Kaki Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Mitra Putri Mandiri; Retno Sasongkowati; Anita Dwi Anggraini
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 2 No. 4 (2024): October : Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v2i4.771

Abstract

Sanitation workers play a vital role in maintaining environmental cleanliness. However, many of them neglect their personal hygiene. Sanitation workers are professions that regularly wear closed shoes for long periods,the humid, hot, and dirty work environment promotes fungal infections in toenails, known as onychomycosis. The purpose of this study is to analyze the presence of the fungus Trichophyton rubrum on the toenails of the sanitation workers of the Surabaya Environmental Service Department. This study is a descriptive laboratory observation. The research was conducted from February 23 to March 13, 2024. Sample collection took place at Surabaya Environmental Service Department, and the study carried out at Mycology Laboratory of the Medical Laboratory Technology Department, Poltekkes Kemenkes Surabaya. The samples in this study consisted of toenails from 30 sanitation workers members. The examination was conducted using the culture method on SDA media, incubated for 7-14 days, followed by macroscopic and microscopic observations. The results showed that 2 samples were positive for Trichophyton rubrum (6.7%), 23 samples were positive for Aspergillus sp., (76.7%), 4 samples were positive for Rhizopus sp., (13.3%), and 1 sample was positive for Penicillium sp., (3.3%). The conclusion is, out of 30 samples, 2 individuals (6.7%) tested positive for Trichophyton rubrum, while the remaining 28 samples (93.3%) tested negative for Trichophyton rubrum.
Blood Glucose Testing on Blood Donors and Geriatrics in the Area of Mosque Al-Akbar Surabaya museyaroh, museyaroh; Juliana Christyaningsih; Retno Sasongkowati; Suliati; Anita Dwi Anggraini; Deddy Adam; Toni Watoyani; Makruf, Anang; Safrudin, Samsul; Isnaini, Dian; M. Zakarahman; Sugihani; Kristiningsih, Elly; Puspitasari, Erlita; Ersanto, Novi; Novita, Devy; Kuswanto, Muhammad; Trisnania, Iid Dani; Rusmania, Liya; Haqqi, Faishol; Saktiyani, Fisari; Briansky, Sabira Alvayogi
Frontiers in Community Service and Empowerment Vol. 4 No. 2 (2025): June
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ficse.v4i2.98

Abstract

The Indonesian Red Cross (IRC) is a humanitarian organization that plays an important role in providing assistance to the community, particularly in the fields of health, disaster response, and blood donation services. The volunteer team from Health Polytechnic, Ministry of Health, Surabaya, in collaboration with members of the Indonesian Association of Medical Laboratory Technologists Surabaya city and IRC Surabaya city, conducted free blood glucose level tests for prospective donors and the elderly (geriatric) in Al-Akbar Mosque Surabaya. This examination aims to detect potential health issues early, especially diabetes, which often poses challenges for blood donors and the elderly. Blood donors tend to neglect their health conditions due to the donation routine, so this examination ensures that they remain in optimal condition. Meanwhile, the elderly have a high risk of diabetes, which can affect their quality of life. The strategic location at Al-Akbar Mosque Surabaya facilitates access for the community who are far from the IRC Surabaya city office. The success of this activity is supported by various factors, including the involvement of professional health organizations such as the branch Surabaya City of Indonesian Association of Medical Laboratory Technologists, the support of health infrastructure from IRC Surabaya city, and the active participation of the community and volunteers. The respondents of the community service activity numbered 88 people, conducted on March 15 and 17, 2025, consisting of 59% men and 41% women, with an age range of 20-80 years and the majority of respondents aged 41-60 years (56.8%). From the examination results, it was found that 21% of male respondents and 13.9% of female respondents suffer from diabetes mellitus (DM), thus requiring medical follow-up and lifestyle changes. This activity is expected to raise public awareness about the importance of early diabetes detection and encourage a sustainable healthy lifestyle to prevent serious complications in the future