Situmorang, Rudolf P.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

VULGARISME SEBAGAI HUMOR OLEH STREAMER GAMING YOUTUBE MILYHYA Wulandari, Ayu Nadira; Purba, Jefri Fernando; Situmorang, Rudolf P.; Yahya, Nazar Alwi
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) EDISI APRIL
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sasindo.v12i1.43720

Abstract

Abstrak: Penelitian ini ditujukan untuk menjabarkan mengapa bahasa vulgarisme dianggap lucudan mampu menarik penonton milenial dalam konten Youtube Milyhya yang berisikan kata-kata vulgar. Vulgarisme ialah variasi  sosial  yang  cirinya  adalah pemakaian  bahasa  oleh  orang-orang  yang  kurang  terpelajar  atau  dari  kalangan  yang  tidak berpendidikan;  biasanya  orang-orang  dan  kalangan  tersebut  memperformansikan  bahasa  secara langsung  dalam  mengungkapkan  maksudnya  dan  tidak  mempertimbangkan  bentuk bahasanya, sehingga  cenderung  berkata-kata  dengan  kasar. Objek penelitian ini adalah ujaran yang dituturkan oleh Manca dan teman-temannya dalam kanal Youtube bernama Milyhya pada episode “PUBG Indonesia – Voice to All, Lagu Random, Jadi Caster”. Pengambilan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan simak-catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan human instrument di mana peneliti mencari, mendapatkan, mengklasifikasikan, serta menganalisis data sendiri. Data yang ditemukan dalam video yang telah disebutkan antara lain: bodoh, bajingan, cao ni ma, bangsat, pantek, dan goblok. Hasil analisis menyebutkan bahwa alasan kelucuan, keterbalikan makna dengan ujaran, status kedekatan antar teman, ujaran ofensif dan memaki namun ada pengertian antar penutur dengan pendengar bahwa makna yang secara implisit berbeda adalah daya tarik kelucuan dan “slank vulgar” yang sedang digemari remaja milenial. Pada akhirnya, bahasa vulgarisme digunakan sebagai keseruan semata tanpa mendalami makna sesungguhnya dari kata tersebut.