Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI WILAYAH PUSKESMAS DARUL IMARA ACEH BESAR Reka, Reka; Rahmisyah, Rahmisyah; Riza, Nelva
Getsempena Health Science Journal Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/ghsj.v3i1.2868

Abstract

ASI adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai berusia enam bulan, tanpa tambahan makanan lain (kecuali obat, vitamin dan mineral. Hambatan dalam perberian ASI eksklusif terjadi karena sikap ibu yang mengacu pada perilaku dalam pemberian ASI dikarenakan adanya perasaan bahwa menyusui sangat sulit untuk dipraktikan. World Health Organization (WHO), melaporkan bahwa bayi dengan ASI eksklusif tahun 2018 mencapai 40%. Indonesia mencapai 41,2% tahun 2016 dan menurun tahun 2017 menjadi 40,7% sehingga perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti. Data tahun 2022 mengatakan bahwa cakupan ASI eklusif pada ibu yang berkerja di Aceh Besar sebanyak 62%, artinya banyak ibu yang berkerja tidak memberikan ASI eksklusif pada yang tidak memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Tujuan penelitian ini untuk Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Ekslusif Pada Ibu Yang Berkerja Di Wilayah Puskesmas Darum Imara. Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan dengan ststus berkerja sebanyak 56 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner kepada ibu yang berkerja dan meiliki bayi usia 0-12 bulan. Analisi data dalam penelitian ini dengan analisi Chis- Square. Hasil penenlitian menunjukkan dari 56 responden yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 18 orang (32,1%), dan yang tidak memberikan ASI eksklusif 38 orang (76,9%). dan berdasarkan hasil uji bivariat untuk mencari hubungan didapatkan ada hubungan pengetahuan (P value 0,007), ada hubungan sikap (P value 0,001), ada hubungan keterdiaan fasilita (P value 0,001), ada hubungan dukungan atasan (P value 0,002), ada hubungan dukungan rekan kerja (P value 0,003) dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang berkerja di puskesmas Darul Imara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas, dukungan atasan, dan dukungan teman kerja dengan pemberian ASI eksklusif di puskesmas Darul Imara
Konsep Pertemanan yang Baik Menurut Teori Psikologi Keislaman Siska, Betry Afrin; Kastina, Herlya; Reka, Reka; Jayadi, Yopi Azhari
ISTISYFA: Journal of Islamic Guidance and Counseling Vol 2, No 3: Desember 2023
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/istisyfa.v2i3.2440

Abstract

Pertemanan yang baik membantu individu menjalankan proses kehidupannya dan dapat memberikan kepercayaan diri serta memberikan dukungan dan bimbingan. Pertemanan yang baik adalah pertemanan yang memberikan energi positif, memberikan sikap yang hangat, sikap jujur dan dapat dipercaya. Pertemanan yang baik merupakan pertemanan yang dimana di dalamnya menimbulkan  suatu perasaan yang nyaman. Penelitian ini mempunyai manfaat agar memahami bagaimanana pertemanan yang baik menurut psikologi keislaman yang dapat memberikan interaksi yang positif bagi setiap individu yang terikat di dalam hubungan pertemanan tersebut. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka atau studi kepustakaan (library research) yang menggunakan data serta memperjelas teori-teori dari berbagai literatur yang mempunyai hubungan dengan artikel ini. Simpulan dari artikel ini adalah teman baik dapat tercipta dari lingkungan yang sehat, jika berada di lingkungan yang tidak sehat dapat terjerumus ke dalam hubungan pertemanan yang tidak sehat atau biasa disebut pertemanan toxic.
Pengaruh Model Pembelajaran Small Group Discussion (SGD) pada Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Keaktifan Berbicara Siswa Kelas V MIN 4 Bone Reka, Reka; Ramadan, Syahru
Madrasah Ibtidaiyah Research Journal Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/maraja.v1i1.4057

Abstract

This research aims to see the effect of the Small Group Discussion (SGD) model on thematic learning to increase students' active speaking at MIN 4 Bone. This research studied the influence of the application of the Small Group Discussion (SGD) learning model on students' active speaking by teachers at MIN 4 Bone. This type of research used is quantitative research with survei methods. The location of this research is MIN 4 Bone. There are also data collection techniques used, namely through observation, questionnaires, and documentation. The subjects of this research were 18 students in class V MIN 4 Bone. The results of this research indicate that the Small Group Discussion (SGD) model has an influence on increasing students' active speaking. This can be seen in the correlation test value between the SGD learning model and active speaking of 0.643, which means it has a strong level of relationship. The relationship is in the category interval between 0.60-0.799. That is, the SGD model has a positive effect on students' active speaking with a strong relationship category. Then, the significance level is 0.000 so the number is smaller than 0.05. It means that the influence between the two variables is significant. Thus, the SGD learning model has an effect on increasing the activeness of speaking class V MIN 4 Bone students.