Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) DAN ANALISIS GAP PADA KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK NAROGONG BULAN APRIL 2022 Widiyanto, Rahmat; Umul Angga Brahmono; Bayu Dwi Handono; Azelya Yoshe Martin
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v8i2.208

Abstract

Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan di apotek. Kualitas pelayanan apotek sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan yang belum tercapai, akan menjadi fokus penting bagi manajemen apotek untuk mengambil kebijakan dalam rangka memperbaiki kualitas pelayanan di apotek. Kepuasan pelanggan merupakan perasaan yang dimiliki pelanggan dan timbul sebagai hasil dari kinerja pelayanan setelah pelanggan membandingkannya dengan apa yang diharapkan. Adanya keluhan pelanggan Apotek Narogong menjadi indicator perlunya mengevaluasi kepuasan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan terhadap kinerja pelayanan Apotek Narogong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Analisis Gap. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, yaitu dengan yaitu membagikan kuesioner kepada pelanggan apotek. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel penelitian yang diambil adalah 184 responden. Skala yang digunakan adalah skala Likert yang berdasarkan tingkat kepuasan dan kepentingan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Customer Satisfaction Index (CSI) terhadap tingkat kepuasan pelanggan adalah sebesar 91,50% termasuk dalam kriteria sangat puas. Nilai gap tertinggi adalah indicator petugas apotek selalu memberikan informasi cara penggunaan obat yang diminta pelanggan dan nilai gap terendah adalah petugas apotek selalu murah senyum dan ramah.
Kepuasan Pasien BPJS Pada Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Bekasi Bayu Dwi Handono; Yara Mutia; Hazimatunnisa; Desria Alisyah
Proceeding of the International Conference on Management, Entrepreneurship, and Business Vol. 1 No. 1 (2024): June : Proceeding of the International Conference on Management, Entrepreneursh
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/icmeb.v1i1.64

Abstract

The higher the awareness regarding health, the higher the human need for health services. As a health service center, hospitals have the task of providing complete individual health services, providing inpatient, outpatient and emergency services. Social security provided by the Indonesian state is implemented by the Social Security Administering Body (BPJS) to ensure the certainty of equitable health services. This research is a quantitative descriptive study with an observational method to determine the description of satisfaction of BPJS outpatients regarding pharmaceutical services at Bekasi Hospital using Proportional Random Sampling sampling techniques with sample criteria of BPJS patients aged 17 - 65 years, who receive pharmaceutical services from the Pharmacy Installation Hospital at least 2 times. Based on the data provided, the highest overall satisfaction category is "Satisfied" while the lowest category is "Not Satisfied". These results show that the majority of patients feel a very high level of satisfaction with the services they receive. Based on the results of research conducted at the Bekasi Hospital Pharmacy Installation with 3 hospitals as research objects, it can be concluded that 51% of respondents feel satisfied with the pharmacy services at the hospital.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Bahan Alam Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengobatan (DBD): Counseling on The Use of Natural Ingredients for The Prevention and Treatment of Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) Efrilia, Mega; Bayu Dwi Handono; Nina Rustiana; Yayan Setiawan; Novi Alsyahida
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2025): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tingginya tingkat kepadatan penduduk di Jakarta disertai iklim tropis menyebabkan Jakarta sebagai salah satu kota yang berpotensi sebagai wilayah dengan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak di Indonesia. Penanganan DBD dapat menggunakan bahan alam seperti pepaya dan serai. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah untuk memberikan edukasi kepada warga di wilayah RW 10 Kelurahan Klender terkait pemanfaatan bahan alam asli Indonesia guna pencegahan dan pengobatan DBD. Kegiatan PkM dilaksanakan pada 26 April 2024 di Kantor Sekretariat RW 10 Kelurahan Klender yang dihadiri oleh 28 orang perwakilan warga dari beberapa RT. Evaluasi pengetahuan diukur dua tahap, yaitu pre-test dan post-test. Ada tidaknya peningkatan pengetahuan responden diukur menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil pengolahan data kuesioner menunjukan adanya peningkatan pengetahuan responden setelah diadakannya penyuluhan sebesar 20,8%. Hal ini menunjukan bahwa tujuan kegiatan PkM telah tercapai.   Abstract: The high population density in Jakarta, coupled with its tropical climate, has made it one of the cities with the highest potential for Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) cases in Indonesia. Treatment for dengue fever can involve the use of natural ingredients such as papaya and lemongrass. The aim of the Community Service (PkM) activities was to educate residents in the RW 10 Klender Village area about the use of native Indonesian natural ingredients for preventing and treating dengue fever. The PkM activity took place on April 26, 2024, at the RW 10 Secretariat Office in Klender Village, with 28 resident representatives from several RTs in attendance. Knowledge evaluation is measured in two stages, namely pre-test and post-test. The increase in respondents’ knowledge was measured using pre-test and post-test questionnaires. Data processing from the questionnaires revealed a 20.8% increase in respondents’ knowledge after the counseling session. This indicates that the PKM activities objecties were successfully achieved.