Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Senyawa Terpenoid Dari Ekstrak Etanol Daun Karinat (Rubusmoluccanus L) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Ramadhan, Ahmad Dian; Hakim, Ali Rakhman; Byna, Agus
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i1.115

Abstract

Pendahuluan. Daun Karinat banyak digunakan masyarakat untuk penyakit keputihan dan obat sakit gigi (nyeri). Terpenoid mempunyai manfaat sebagai antibakteri, dan anti jamur. Penggunaan pelarut etanol dapat menjadi optimal jika faktor konsentrasi, suhu, waktu dan pemilihan metode ekstraksi sesuai. Tujuan. Mengidentifikasi senyawa terpenoid menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Metode. Metode yang digunakan uji kualitatif dengan uji kromatografi lapis tipis dengan eluen n-Heksan:kloroform (2:7). Hasil. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak etanol daun karinat mengandung senyawa terpenoid dengan nilai rf 0,78. Simpulan. Simpulan dari penelitian positif mengandung terpenoid. Kata kunci: Daun karinat, terpenoid
DESAIN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK DARAH MENGGUNAKAN HOR(STUDI KASUS : UTD PMI KOTA LAMONGAN) ramadhan, ahmad dian; Nuning Farida Afiatna , Fatma Ayu; Mayasari, Andhika; Muflihah, Nur
INVANTRI (Inovasi Dan Pengelolaan Industri) Vol 5 No 1 (2025): September
Publisher : Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/invantri.v5i1.9704

Abstract

Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Lamongan menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola rantai pasok darah, seperti fluktuasi jumlah pendonor dan rendahnya minat donor dari generasi muda. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2024 di UTD PMI Lamongan dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merumuskan strategi mitigasi risiko secara sistematis menggunakan metode House of Risk (HOR). Penilaian risiko dilakukan personel internal PMI yang memahami kondisi operasional di lapangan. Pada HOR Fase 1, penelitian berhasil mengidentifikasi 17 peristiwa risiko dan 19 agen risiko. Agen risiko prioritas ditentukan berdasarkan nilai Aggregate Risk Priority (ARP). Selanjutnya, HOR Fase 2 digunakan untuk merancang strategi mitigasi dengan mengukur rasio Effectiveness to Difficulty (ETD).