Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Effect of NPK fertilizer on the growth and yield of eggplant (Solanum melongona) in Yellow Red Podzolic Soil Lucky, Maylani; Tobing, Laurensius; Petronila, Kia
Contributions of Central Research Institute for Agriculture Vol. 18 No. 3 (2024): July: Agriculture and related sciences
Publisher : Central Research Institute For Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59651/cceria.v18i3.170

Abstract

The eggplant plant (Solanum melongena) is a type of annual vegetable. The need for eggplant is increasing over time along with the increase in human population. SOne of the efforts needed to increase eggplant productivity is an intensification program in the form of regulating the composition of planting media and appropriate fertilization. One type of fertilizer that can be used is NPK compound fertilizer. The aim of this research is to determine the effect of NPK fertilizer on the growth and yield of eggplant plants and to find the dose that can have the best effect on the growth and yield of eggplant plants. This research was conducted on Jalan Keling Kumang, Sekadau district, West Kalimantan. This research design used a Completely Randomized Design (CRD) with one treatment factor, namely the dose of NPK fertilizer with 4 treatment levels and each treatment consisted of 5 replications. The NPK fertilizer dose treatment is, p1: 5 gram dose, p2: 10 gram dose, p3: 15 gram dose, p4: 20 gram dose. The observation variables in this research are plant height (cm), number of leaves (strands), number of fruit and fruit weight (grams). The results showed that the dose of NPK fertilizer had a significant effect on plant height and number of fruit, while the number of leaves and weight of eggplant fruit showed no significant effect.
PENGARUH KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA TANAH PODSLOIK MERAH KUNING DI PUSAT KEUNGGULAN YAYASAN PENDIDIKAN KELING KUMANG: THE EFFECT OF CHICKEN MANURE ON THE GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN ON RED YELLOW PODSOLIK SOIL Tobing, Laurensius; Lucky, Maylani
AgriPeat Vol. 25 No. 02 (2024): JURNAL AGRIPEAT VULUME 25 NOMOR 02 SEPTEMBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v25i02.15305

Abstract

Menurut data Badan Pusat Statistik (2015) tercatat bahwa produksi jagung manis nasional tiap tahunnya mengalami peningkatan. Produksi yang besar ternyata belum cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, petani mulai melakukan ekstensifikasi dengan memanfaatkan lahan-lahan sup optimal. Salah satu lahan sup optimal yang bisa dikembangkan adalah tanah Tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Kotoran ayam merupakan salah satu bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada tanah PMK dan untuk mengetahui Pemberian dosis pupuk kotoran ayam manakah yang berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis ditanah PMK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2024  berlokasi di demplot SMK keling kumang. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih jagung manis, pupuk kotoran ayam, tanah PMK. Alat yang digunakan cangkul, alat pelobang tanah, polybag, grobak angkong, alat tulis, kertas, pengaris, alat ukur ph dan laptop. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor perlakuan,yaitu dosis pupuk kotoran ayam yang digunakan adalah sebagai berikut : A0 : Kontrol, A1 : Pupuk kotoran ayam 5 Ton/Ha, A2 : Pupuk kotoran ayam 10 Ton/Ha, A3 : Pupuk kotoran ayam 15 Ton/Ha, A4 : Pupuk kotoran ayam 20 Ton/Ha. Variabel pengamatan tinggi tanaman, berat tongkol dengan kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, Panjang tongkol dan diameter tongkol. Hasil penelitian menunjukkan pemberian Pupuk Kotoran ayam 20 ton/Ha memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik di antara perlakuan.
STUDI KUALITAS PUPUK NITROGEN (N), FOSFOR (P) DAN KALIUM (K) YANG DIJUAL DI BEBERAPA TOKO PERTANIAN DI KECAMATAN SEKADAU HILIR KABUPATEN SEKADAU Tobing, Laurensius; Lucky, Maylani
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 22 No 2 (2024): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v22i2.4670

Abstract

The sale of low-quality fertilizers is very detrimental to farmers and the government because it can thwart farmers' harvests and at the same time can also thwart government programs such as the National Rice Production Improvement Program (P2BN) and the Food Security and Resilience Program. This study was conducted to determine the quality of N, P and, K fertilizers sold to the public at agricultural shops in Sekadau Hilir District, Sekadau Regency. In this study, 4 fertilizer samples were taken, consisting of: NPK Mutiara 16:16:16 fertilizer, Mutiara brand, NPK 16:16:16 fertilizer, PT Bumi Gemilang Artha, NPK 13:6:27 fertilizer, PT Bumi Gemilang Artha, and NPK 16:16:16 fertilizer Pak Tani. The results of the fertilizer sample analysis showed that NPK 16:16:16 Mutiara fertilizer contains 14% N, 22.65% P205 and, 17.69% K2O and the NPK 16:16:16 Pak Tani fertilizer sample contains 12.36% N, 5.70% P205 and 28.50% K2O which have very good quality. Still, there are also examples of NPK 16:16:16 27 PT Bumi Gemilang Artha fertilizer containing 2.36% N, 2.14% P205 and, 0.06% K2O and the NPK 13:6:27 PT Bumi Gemilang Artha fertilizer sample contains 0.26% N, 2.30% P205 and 0.26% K2O which are of poor quality.
PENGARUH PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) DI TANAH PMK Tobing, Laurensius; Lucky, Maylani
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 50, No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v50i2.18658

Abstract

Sawi (Brassica juncea L.) adalah salah satu sayuran yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Di dalam negeri, daun sawi sering aplikasikan pada berbagai jenis masakan, baik sebagai bahan utama maupun sebagai pelengkap. Pupuk kascing memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pupuk lainnya, di antaranya dapat mempercepat pertumbuhan tanaman serta mengurangi berbagai jenis penyakit tanaman. Ultisol adalah jenis tanah dengan kandungan bahan organik yang rendah, memiliki warna merah kekuningan, bereaksi masam, serta memiliki tingkat kejenuhan basa yang rendah dan kandungan aluminium (Al) yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kita mengetahui tentang pengaruh pupuk kascing ditanah ultisol terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi keriting dan untuk mencari dosis kombinasi yang tepat guna meningkatkan Pertumbuhan tanaman sawi keriting. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober–Desember 2024 Berlokasi di Green house Institut Teknologi Keling Kumang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Adapun perlakuan yaitu : P0 : Kontrol, P1 : Pupuk kascing 50 g, P2 : Pupuk kascing 100 g, P3 : Pupuk kascing 150 g, P4 : Pupuk kascing 200 g dan. Hasil penelitian menunjukkan Pupuk kascing memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil sawi keriting (Brassica juncea L.). Seiring dengan peningkatan dosis, pertumbuhan tanaman juga semakin meningkat. Dosis terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan hasil yang optimal adalah 200 g per tanaman.
TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT GUGUR DAUN KARET PADA KELOMPOK TANI SENARA JAYA Tobing, Laurensius; Maylani Lucky; Dendinel
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.408

Abstract

Karet merupakan salah satu andalan ekspor yang berkontribusi besar terhadap devisa negara. Indonesia memiliki perkebunan karet dengan luas yang mencapai 3,68 juta ha pada 2019 yaitu 85% didominasi oleh perkebunan rakyat. Luasan tersebut memberikan kontribusi produksi sebesar 3,30 juta ton dan produktivitas 1,03 ton per ha. perubahan iklim global menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan cendawan patogen, salah satunya Pestalotiopsis sp. penyebab penyakit pada tanaman karet. Penyebab penyakit gugur daun ini sebelumnya diduga disebabkan oleh Fusicoccum. Dalam rangka mendukung penanganan GDK Pestalotiopsis sp maka kami memberikan pendampingan kepada kelompok tani senara jaya terkait pengendalian penyakit gugur daun karet yang berada di dusun sungai ringin desa sungai ringin kecamatan Sekadau Hilir kabupaten Sekadau. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Teknik Pengendalian Penyakit Gugur daun Karet Pada Kelompok Tani Sinar Jaya dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2024, bertempat di Dusun Senuruk Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten sekadau. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dibagi menjadi dua tahap yaitu pemberian materi dan praktek pengendalian secara langsung. Pelaksanaan oleh 3 orang dengan rincian 1 orang mengoperasikan alat dan 2 orang memandu. Penyakit Gugur daun karet merupakan salah satu penyakit yang bisa menurunkan produksi karet bisa sampai 45%, maka teknik pengendalian yang tepat dapat menekan penyebaran dan mengurangi tingkat serangan. Ada beberapa metode pengendalian yang bisa dilakukan yaitu Sanitasi Lingkungan, Pemupukan yang berimbang, Pengasapan Fogging dan Penyemprotan Permukaan Tanah dengan Insektisida.
ANALISIS EFEKTIVITAS BEBERAPA ATRAKTAN UNTUK PENGENDALIAN HAMA LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis Hend.) PADA TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DI DESA SUNGAI RINGIN KABUPATEN SEKADAU Tobing, Laurensius
Hunatech Vol. XXX, No. XXX Vol 4 No 1 (2025): Hunatech: Juni 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59967/hunatech.v4i1.61

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji tingkat efektivitas beberapa jenis atraktan dalam upaya pengendalian hama lalat buah (Bactrocera dorsalis Hend.) pada tanaman jambu biji. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan empat perlakuan, yaitu tanpa atraktan (kontrol), Methil Eugenol, Lem Rongit, dan Lem Leila, yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Berdasarkan hasil penelitian, Methil Eugenol berhasil menangkap lalat buah dalam jumlah paling banyak, dengan rata-rata 523,14 ekor, disusul Lem Rongit sebanyak 360,43 ekor, Lem Leila 236,14 ekor, dan perlakuan kontrol hanya 1,29 ekor. Dari hasil tersebut, atraktan Methil Eugenol terbukti paling efektif dan layak direkomendasikan untuk pengendalian hama lalat buah di lapangan.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah Keriting (Capsicum Annuum L.) Akibat Aplikasi Pupuk Nitropen-Posfor-Kalium dan Fungi Mikoriza Arbuskula pada Tanah Podsolik Merah Kuning Lucky, Maylani; Tobing, Laurensius; Yulianto, Doni Hermawan Dwi; Patricia, Wanda
Rona Teknik Pertanian Vol 17, No 2 (2024): Volume No. 17, No. 2, Oktober 2024
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v17i2.41356

Abstract

Abstrak.Prospek pengembangan cabai merah keriting sangat cerah karena permintaan konsumen pada hari-hari besar tidak mampu dipenuhi oleh pasar. Podsolik merah kuning (PMK) merupakan jenis tanah dengan produktivitas rendah akibat adanya pencucian yang intensif dan pelapukan lanjut. Untuk menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman cabai keriting dapat digunakan pupuk nitropen-posfor-kalium (NPK) dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk NPK mutiara dan FMA terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting pada tanah PMK. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor pemberian pupuk NPK dengan variasi dosis 0g/tanaman, 10 g/tanaman, 20 g/tanaman, 30 g/tanaman, dan 40 g/tanaman, dan pemberian mikoriza dengan variasi 0g/tanaman dan 5g/tanaman. Data diolah dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai keriting sedangkan pemberian FMA dan interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Penelitian ini merekomendasikan pemberian pupuk NPK 10g/tanaman untuk pertumbuhan dan produksi maksimal tanaman cabai keriting.Growth Response and Yield of Curly Red Chili (Capsicum Annuum L.) due to the Application of Nitrogen-Phosphorus-Potassium Fertilizer and Fungi Mycorrhiza Abruskala in Red-Yellow Podzolic SoilAbstract.The prospects for the development of curly red chilies are very bright because consumer demand during holidays always cannot be fulfilled by the market. Red-yellow podzolic (PMK) soil is a type of soil with low productivity due to intensive leaching and advanced weathering. To support the growth and production of curly chili plants, nitrogen-phosphorus-potassium (NPK) and arbuscular mycorrhizal fungi (FMA) fertilizer can be used. The aim of this research was to determine the effect of giving various doses of NPK granular fertilizer and FMA on the growth and production of curly red chili plants on PMK soil. This research design used a Randomized Block Design (RAK) with two factors, the application of NPK fertilizer with varying doses of 0 g/plant, 10 g/plant, 20 g/plant, 30 g/plant, and 40 g/plant, and the application of FMA at a dose of 0g/plant and 5g/plant. Data were analyzed by using analysis of variance (ANOVA). The results showed that the application of NPK fertilizer had a significant effect on the growth and production of curly chili plants, while the application of FMA and interactions of the treatments had no significant effect on all the variables observed. This research recommended the use of 10g NPK fertilizer per plant for the maximal growth and production of curly chili plants.
Economic valuation of Taman Meragun indigenous territory Sekadau regency, West Kalimantan Masiun, Stefanus; Tobing, Laurensius
Jurnal Ekonomi Vol. 13 No. 01 (2024): Jurnal Ekonomi, Edition January - March 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A well-prepared abstract enables the reader to identify the basic The Indigenous Dayak Taman Meragun Community, located in the village of Meragun, West Kalimantan, possesses deep-rooted cultural traditions and a sustainable existence. The population of the Taman people totals 2,837 individuals living following ancestral cultural practices. This region reflects the ecosystem of the Bornean tropical rainforest, encompassing hills, lowlands, swamps, and rivers. The Indigenous Dayak Taman Meragun Community sustainably utilizes natural resources, engaging in agriculture, gardening, forestry, and fishing activities in the Taman and Entorap Rivers. However, the designation of the area as a Forest Area and the issuance of palm oil plantation permits jeopardize their access to these resources. These people lead lives deeply intertwined with the customs and laws passed down through generations. The customary forest serves as an economic resource and holds spiritual and ecological significance. Economic potential encompasses agriculture, fisheries, livestock, and forest products. Environmental protection is paramount in the utilization of these potentials. In the face of changing times and threats to their ancestral lands, the Indigenous Dayak Taman Meragun Community endeavours to preserve their cultural identity and practices. They strive for legal recognition of their customary territory while balancing economic needs and environmental preservation. This article delves into the profile of the Taman Meragun customary territory, the challenges it faces, and the efforts made to sustain cultural heritage and the Environment