p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal MAIYAH
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Perairan Sungai Pelus, Banyumas, Jawa Tengah Rayhan, Nadefa Nurfa; Arrisqi, Alvira Zidny; Putra, Rendy Permana; Faizah, Farkhah Nur; Condro, Abi; Putri, Nadira Aurelia Valezka; Permatasari, Evie Diah
MAIYAH Vol 2 No 3 (2023): Maiyah : Vol.2 No.3 September 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2023.2.3.9084

Abstract

Banyaknya kegiatan manusia di sekitar perairan Sungai Pelus dapat mempengaruhi keadaan kualitas fisik maupun kimia yang selanjutnya akan berakibat pada organisme dalam suatu perairan. Sungai Pelus biasanya dimanfaatkan oleh warga untuk mencuci, irigasi, dan juga budidaya ikan air tawar di sekitar aliran sungai. Makrozoobentos berperan dalam bioindikator suatu perairan. Perairan yang tercemar akan mempengaruhi kehidupan makrozoobentos, karena organisme ini merupakan salah satu biota yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar dan cenderung hidup menetap. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan tingkat keanekaragaman makrozoobentos serta mengetahui makrozoobentos sebagai bioindikator. Penelitian makrozoobentos ini dilakukan sebanyak 2 kali pada hari Senin, 13 Maret 2023 dan Senin, 1 Mei 2023 di Sungai Pelus. Kepadatan makrozoobentos terbanyak dijumpai pada stasiun tengah di bulan Mei. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat di stasiun tengah pada bulan Mei, sebesar 1,86. Didapatkan nilai indeks dominansi (C) tertinggi pada stasiun tengah pada bulan Maret dengan nilai dominansi sebesar 0,36. Suhu di Sungai Pelus berkisar di 25,5ºC – 28ºC. Nilai Kecerahan berada di kisaran 0,75 m – 2,4 m. Nilai pH berada diantara 5-6. Nilai DO berada di kisaran 2,8 mg/L – 4,2 mg/L. Jenis makrozoobentos yang paling banyak ditemukan di setiap stasiun adalah Sulcospira testudinaria. Berdasarkan keberadaan makrozoobentosnya, kondisi Sungai Pelus cenderung stabil dan perairannya tercemar sedang. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan pelestarian sungai dan peningkatan mutu air guna menjaga ekosistem dan kehidupan biota di Sungai Pelus.
Morphometric Characteristics and Condition Factors of Green Shells (Perna viridis) in The Waters of Randusanga Kulon Brebes, Central Java Faizah, Farkhah Nur; Imlani, Ainulyakin Hasan; Sanjayasari, Dyahruri
MAIYAH Vol 3 No 1 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 1 Maret 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.1.11476

Abstract

ABSTRACT Green mussel (Perna viridis) is one of the species of bivalve class that is commonly found in the waters of Randusanga kulon, Brebes, thus becoming one of the sources of income for the people in the area. The purpose of this study was to determine the morphometric condition of green mussels based on length and weight and condition factors of green mussels in Randusanga kulon waters. Was used in this study regression analysis quantitative method. The results of the study showed the green mussel morphometry average length was 11.78 cm ± 1.51 with average weight was 90.749 gr ± 24.1. The value of b from the length-weight relationship of green mussels is 0.0045, meaning that the value of b <3 is allometrically negative, namely the growth of length faster than its weight. The condition factor of green mussels was 1.02, which is classified as having a good proportions and indicates a decent water condition. Keywords: Condition Factors, Green Mussels, Morphometry,Growth, Randusanga Kulon ABSTRAK Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu spesies dari kelas bivalvia yang banyak ditemukan di perairan Randusanga kulon, Brebes, sehingga menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi morfometrik kerang hijau berdasarkan panjang dan berat serta faktor kondisi kerang hijau di perairan Randusanga kulon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan morfometri kerang hijau panjang rata-rata adalah 11,78 cm ± 1,51 dengan berat rata-rata 90,749 gr ± 24,1. Nilai b dari hubungan panjang-berat kerang hijau adalah 0,0045, artinya nilai b < 3 bersifat allometrik negatif, yaitu pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan dengan beratnya. Faktor kondisi kerang hijau sebesar 1,02 yang tergolong memiliki proporsi yang baik dan mengindikasikan kondisi perairan yang layak. Kata Kunci: Faktor Kondisi ,Kerang Hijau, Morfometri, Pertumbuhan, Randusanga Kulon
The Impact of Ectoparasites on Morphometric Profiles of Hotate Scallop In Funka Bay, Hokkaido, Japan Faizah, Farkhah Nur; Syakuri, Hamdan; Sanjayasari, Dyahruri; Imlami, Ainulyakin Hasan
MAIYAH Vol 4 No 2 (2025): Maiyah : Vol. 4 No 2 Juni 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2025.4.2.16685

Abstract

The hotate clam (Mizuhopecten yessoensis) is one of the clam species that lives in cold-temperature waters with the largest production in the Japanese region. However, the sustainability of this aquaculture is threatened by various factors, including ectoparasite infections that can affect the morphometric profile of the scallop. This study aimed to analyze the impact of ectoparasites on the morphometry of hotate clams in Funka Bay, Hokkaido, and to inventory the types of ectoparasites found. Samples of 25 individual hotate mussels were taken using random sampling techniques and morphometric measurements were taken using Image-J software. Ectoparasite infestation was categorized into four categories: free, low, medium and high. Analysis was conducted using One-Way ANOVA and Fisher's Pairwise Comparison follow-up test (P<0.05), as well as hierarchical cluster analysis based on the Bray-curtis similarity index visualized in a dendrogram. The results showed that there were two types of ectoparasites, namely Polydora sp. and Barnacles sp., with the dominance of Polydora sp. which was found in 17 individuals. Some morphometric distances such as AD, AE, BD, and CE showed significant differences between infestation categories. The dendrogram showed that the 'free', 'low', and 'medium' categories had high morphometric similarity (0.987), while the 'high' category showed lower similarity (0.96).