Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur Morfologi dan Anatomi Halodule pinifolia di Pantai Andai, Kabupaten Manokwari Tandililing, Jeanifer G.; Sadsoeitoeboen, Maria J.; Sianipar, Fajar Ria Dwi Natalia; Lefaan, Paskalina Th.; Budirianto, Heru J.; Kilmaskossu, Johanis P.; Maturbongs, Agatha C.
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.111-121

Abstract

Halodule pinifolia merupakan jenis lamun pioner yang dapat tumbuh pada lingkungan yang mengalami gangguan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur morfologi dan anatomi Halodule pinifolia. Penelitian ini dilakukan di Pantai Andai Kabupaten Manokwari pada bulan Februari sampai Juni tahun 2022. Pengambilan sampel lamun menggunakan metode transek kuadran yang berukuran 30x30cm yang diletakkan secara acak. Terdapat 3 stasiun pengamatan, dimana setiap stasiun terdiri dari tiga transek dan dua kuadran yang diletakkan pada masing-masing transek. Lima individu Halodule pinifolia dari setiap kuadran diambil untuk pengamatan morfologi dan anatomi. Struktur morfologi Halodule pinifolia yang diamati meliputi akar, rhizoma dan daun. Struktur anatomi yang diamati adalah rhizoma dan daun. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa Halodule pinifolia yang tumbuh pada Stasiun II memiliki ukuran morfologi lebih besar. Struktur anatomi rhizoma yang memiliki ukuran paling besar ditemukan pada Stasiun II, sedangkan Struktur anatomi daun lebih besar ditemukan pada Stasiun III. Kondisi Halodule pinifolia pada tiga stasiun termasuk dalam kriteria sangat rapat.
Konservasi terumbu karang dengan bioreeftek di Perairan Kampung Bakaro Manokwari Papua Barat: Coral reefs conservation with bioreeftech in the Beach of Bakaro Village Manokwari West Papua Mogea, Rina; Noya, Alce I.; Tururaja, Tresia S.; Lamadi, Rahmat; Tandililing, Jeanifer G.; Puspasari, Aninda; Maahury, Sevian A.; Bakri, Iskandar
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v5i3.479

Abstract

ABSTRACT  Bakaro Beach is one of the beach tourist destinations in Manokwari and is known as a fish calling place. Unfortunately this place was damaged due to fishing using bombs or tubas. The aim of this service activity is to provide an understanding of the importance of coral reef ecosystems and how to restore coral reefs using bioreeftek, ie technology that uses coconut shells as a medium for attaching coral planula larvae to form new individuals (coral). This is done to create new habitat or restore damaged coral. This technology is easy because it uses simple tools, using coconut shells as the main material and the process is not difficult, besides all the materials used are environmentally friendly. Coconut shells function as a place or container for coral planula larvae to settle after the larvae attach to the coconut shell substrate and are then transferred to damaged coral reefs. With the development of bioreeftek, it has become a new focus in preserving coral reef ecosystems.  Keywords: Coral Reef Restoration; Bioreeftek; Coconut Shells; Bakaro Beach; Environmental Conservation   ABSTRAK Pantai Bakaro tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata pantai yang ada di Manokwari dan dikenal dengan tempat pemanggilan ikan.  Sayangnya tempat ini mengalami kerusakan akibat pengambilan ikan dengan menggunakan bom atau tuba. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberi pemahaman mengenai pentingnya ekosistem terumbu karang dan cara melakukan pemulihan terumbu karang dengan bioreeftek yaitu teknologi yang memakai tempurung kelapa sebagai media menempelnya larva planula karang sampai membentuk individu baru (karang). Hal ini dilakukan untuk menciptakan habitat baru atau memulihkan kembali karang yang rusak.  Teknologi ini mudah sebab menggunakan alat sederhana yaitu tempurung kelapa sebagai bahan utama dan proses pengerjaannya tidak sulit, disamping itu juga semua bahan yang digunakan ramah lingkungan. Tempurung kelapa berfungsi untuk tempat atau wadah dari larva planula karang menetap setelah larvanya menempel pada subtrat tempurung kelapa maka dipindahkan ke terumbuh karang yang rusak. Dengan menggembangkan bioreeftek ini menjadi tumpuan baru dalam melestarikan ekosistem terumbu karang. Kata kunci: Pemulihan Terumbu Karang; Bioreeftek; Tempurung Kelapa; Pantai Bakaro; Pelestarian Lingkungan