Labibah, Annisaa Khansa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEJARAH BADAN PEMULASARAN JENAZAH TIONGHOA MALANG PADA MASA KOLONIAL (1905-1940) Labibah, Annisaa Khansa
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 16, No 2 (2022): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v16i22022p388-398

Abstract

This research will discuss the Chinese funeral of the corpse agency in Malang during the Dutch East Indies colonial period. The development of Chinese ethnicity in Malang yearly has increased quite rapidly. The growth of the Chinese community in Malang has encouraged some people to form 'groups of harmony', to avoid conflict and help with death. This association was formed in 1905 named Thian Tee Hwee, then in 1910 changed its name to Ang Hien Hoo, along with the registration of this association as a legal entity in the Dutch East Indies. This association is engaged in many socio-cultural fields. The most visible social activity related to the funeral of corpses was the assistance of the funeral corpses for the underprivileged Chinese.Penelitian ini akan membahas mengenai badan pemulasaran jenazah Tionghoa di Malang pada masa colonial Hindia-Belanda. Perkembangan etnis Tionghoa di Malang dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pertumbuhan komunitas Tionghoa Malang mendorong beberapa orang membuat ‘perkumpulan kerukunan’, untuk menghindari konflik dan membantu urusan kematian. Perkumpulan ini dibentuk pada 1905 bernama Thian Tee Hwee, lalu pada 1910 berganti nama menjadi Ang Hien Hoo, bersamaan dengan terdaftarnya perkumpulan ini ke badan hukum di Hindia Belanda. Perkumpulan ini banyak bergerak dibidang sosial-budaya. Kegiatan sosial yang paling terlihat terkait pemulasaran jenazah, adalah bantuan pemulasaran jenazah untuk orang Tionghoa yang kurang mampu.
Ketertiban Ditengah Pembantaian: Perjuangan Kepolisian Madiun Raya Sekitar Masa Pemberontakan 1948 Sucahyo, Iqbal Rizki; Kharisma, Septian Dwita; Pratama, Ilham Putra; Labibah, Annisaa Khansa; Siregar, Aulia Rahmad Saleh; Herlamb, Shafira Daniar Rahma; Mahardika, Karima; Mella, Adinda; Donggo, Mochammad Saddam Agta
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1961

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peran kepolisian, khususnya Mobile Brigade (Brimob), dalam menangani Pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Melalui metode historis, penelitian ini mengkaji dokumen arsip dan laporan resmi Kepolisian Republik Indonesia serta literatur terkait dengan Pemberontakan Madiun 1948. Hasil menunjukkan bahwa kepolisian memainkan peran strategis dalam operasi militer bersama satuan lainnya untuk menumpas pemberontak dan memulihkan stabilitas di Madiun. Pemindahan markas Brimob ke Madiun menjadi langkah penting dalam memperkuat pengamanan. Pasca-pemberontakan, reorganisasi kepolisian dilakukan untuk menanggulangi dampak berupa korban jiwa, trauma anggota, dan kekurangan personel. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya sinergi antar lembaga keamanan dalam menjaga stabilitas nasional di tengah ancaman ideologi yang bertentangan dengan dasar negara.
Ketertiban Ditengah Pembantaian: Perjuangan Kepolisian Madiun Raya Sekitar Masa Pemberontakan 1948 Sucahyo, Iqbal Rizki; Kharisma, Septian Dwita; Pratama, Ilham Putra; Labibah, Annisaa Khansa; Siregar, Aulia Rahmad Saleh; Herlamb, Shafira Daniar Rahma; Mahardika, Karima; Mella, Adinda; Donggo, Mochammad Saddam Agta
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1961

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peran kepolisian, khususnya Mobile Brigade (Brimob), dalam menangani Pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Melalui metode historis, penelitian ini mengkaji dokumen arsip dan laporan resmi Kepolisian Republik Indonesia serta literatur terkait dengan Pemberontakan Madiun 1948. Hasil menunjukkan bahwa kepolisian memainkan peran strategis dalam operasi militer bersama satuan lainnya untuk menumpas pemberontak dan memulihkan stabilitas di Madiun. Pemindahan markas Brimob ke Madiun menjadi langkah penting dalam memperkuat pengamanan. Pasca-pemberontakan, reorganisasi kepolisian dilakukan untuk menanggulangi dampak berupa korban jiwa, trauma anggota, dan kekurangan personel. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya sinergi antar lembaga keamanan dalam menjaga stabilitas nasional di tengah ancaman ideologi yang bertentangan dengan dasar negara.