Sandi, Andre Taulani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia dalam Menerapkan Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran pada Materi Teks Debat di SMA Sandi, Andre Taulani; Haryanti, Yeni; Gusfika, Ongky; Noermanzah, Noermanzah; Suryadi, Suryadi
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 5 No 2 (2022): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LPPM Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.2055

Abstract

The pedagogical competence of Indonesian language teachers will influence student learning outcomes and whether or not learning objectives are achieved. One of the pedagogic competencies that must be mastered by Indonesian language teachers is the skill of opening and closing lessons. For this reason, the purpose of this study was to describe the mastery of Indonesian language teacher pedagogic competencies in applying the skills of opening and closing learning on the material for writing debate texts in class X SMA Negeri 6 Bengkulu City. The research method used is the qualitative content analysis method of the Mayring model. Data collection techniques use documentation techniques with the help of camcorders. The research data analyzed is speech in the process of learning to write debate texts. The data analysis step uses Mayring's model content analysis combined with the interpretation of the meaning of the Dell Hymes SPEAKING model. The results of the study showed that the Indonesian teacher's opening skills for learning started with greetings, praying, and checking physical attendance, while the skills for closing learning started with learning evaluation and greeting. From the results of this study it can be recommended to Indonesian teachers that in opening learning it must consist of the skills of saying greetings, praying, checking students' physical and psychological presence, giving apperception, conveying basic competencies and learning objectives to be achieved, while closing skills must consist of for the skills of providing conclusions in learning, providing evaluations in learning, providing motivation to students, providing follow-up, praying, and finally greeting and saying thank you.
Kesantunan Berbahasa dalam Pembelajaran Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Sandi, Andre Taulani; Siregar, Nelda Sari; Seles, Susi; Astuti, Dina Putri Juni
Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 11 No. 2 (2025): Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan memetakan wujud kesantunan berbahasa yang digunakan oleh mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia (TBI) UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu selama proses pembelajaran. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan pendekatan pragmatik, berfokus pada analisis Maksim Kesantunan Leech pada tuturan verbal dan nonverbal. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Ditemukan total 444 tuturan kesantunan, terdiri dari 321 tuturan interaksi horizontal (mahasiswa-mahasiswa) dan 123 tuturan interaksi vertikal (mahasiswa-dosen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesantunan berbahasa didominasi oleh penerapan Maksim Kebijaksanaan dan Maksim Kerendahan Hati. Dominasi ini mengindikasikan adanya penggunaan strategi kesantunan negatif (menjaga jarak hormat) dalam interaksi vertikal, serta internalisasi nilai tawadhu (kerendahan hati) sebagai manifestasi etika keilmuan Islam. Inovasi yang ditemukan adalah bahwa Maksim Kebijaksanaan menjadi ciri khas yang menonjol dan signifikan dalam konteks institusi keagamaan, menunjukkan bahwa Maksim Kesantunan dimodifikasi oleh faktor sosio-religius.