Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI PENERIMAAN BUKU PETUNJUK KEAMANAN PANGAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH PADA PASAR KULINER Prasetyaningrum, Yunita Indah; Sukismanto, Sukismanto; Kadaryati, Sri; Prasodjo, Bintang; Wardani, Desy Fitria
Jurnal Jarlit Vol. 19 No. 1 (2023): Peningkatan Ekonomi Kreatif Berbasis Pariwisata Budaya untuk Keberdayaan Masya
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70154/jid.v19i1.65

Abstract

Manajemen Masjid Jogokariyan membina hampir seratus UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan memiliki kegiatan ekonomi UMKM secara rutin. Salah satu masalah yang harus diperhatikan pada wisata kuliner yaitu keamanan pangan. Masalah keamanan pangan di Indonesia rentan karena perlu adanya pemahaman kepada masyarakat. Masalah sampah juga merupakan masalah yang turut mengakibatkan lingkungan menjadi tidak sehat. Tujuan pengembangan buku petunjuk keamanan pangan dan pengelolaan sampah pada pasar kuliner agar daerah lain yang ingin menyelenggarakan kegiatan serupa dapat memodifikasi dari penyelenggaraan pasar kuliner yang sudah dilaksanakan di Jogokariyan. Buku petunjuk ini dapat memberikan gambaran dan petunjuk bagi penyelenggaraan pasar kuliner di daerah yang lebih luas. Penelitian dilaksanakan lingkungan Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian selama 6 bulan dimulai bulan Mei – Agustus 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data menggunakan wawancara mendalam dengan melibatkan pemerintah, pengelola pasar kuliner, dan pedagang. Penelitian telah mendapatkan Ethical Clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan nomor 3003/KEP-UNISA/VI/2023. Hasil penelitian menyebutkan buku petunjuk dapat diterima dengan baik dan mendapatkan tanggapan positif dari seluruh responden. Beberapa masukan terkait isian buku adalah menambahkan desain yang lebih informatif. Buku petunjuk ini memiliki peluang untuk diaplikasikan pada masyarakat lebih luas karena informatif, lengkap, mudah dipahami, dan disusun ringkas. Beberapa hampatan yang perlu diperhatikan adalah implementasi pengeloaan sampah pada pasar kuliner di masyarakat karena terkait erat dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian bahwa buku petunjuk dapat diaplikasian pada penyelenggaraan pasar kuliner yang memerhatikan penerapan keamanan pangan dan pengelolaan sampah sesuai standar di daerah lain yang lebih luas.
Manajemen Sekolah Sebagai Pilar Penyelenggaraan Kantin Sehat Kadaryati, Sri; Prasetyaningrum, Yunita Indah; Sukismanto, -; Wulan, Yuni Kartika; Wardani, Desy Fitria; Nareswara, Angelina Swaninda
Jurnal Gizi Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.12.2.2023.72-84

Abstract

Eating habits, nutritious and safe food intake are greatly determined the nutritional status  of school-age children and adolescents. Eating habits acquired during adolescence will have an impact on adulthood and the elder. Overweight and obesity increased not only occur in adults, but also in adolescents. A school is a place where children spend more time every day than at home. Therefore, it needs to be considered food provision in schools. This study provides an overview of the readiness of school management in implementing healthy canteens in schools. This was qualitative research with a case study approach. The research was conducted at SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta from June to August 2022. Data were collected using in-depth interviews involving principals and teachers as narasumberts. The study has obtained an Ethical Clearance from Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta. The results showed that the school had prepared buildings and physical facilities in the canteen. The policy of providing healthy food was indicated by menu selection with restrictions on products high in sugar and salt, as well as the selection of safe serving utensils. This policy was agreed upon by the seller in the cooperation agreement between the school and the seller. Supervision systems were implemented by appointing healthy canteen management teams. Based on the results of this study, it was concluded that school management was committed to realizing a healthy canteen in schools. Policies regarding the provision of healthy food can be improved by adding menu choices from the vegetable group. Food safety can be improved by setting the serving time of food served.Keywords: healthy canteen, school management, principals, teachers
KERAGAMAN PANGAN DAN STATUS GIZI PADA REMAJA USIA 12-15 TAHUN: STUDI CROSS SECTIONAL Prasetyaningrum, Yunita Indah; Kadaryati, Sri; Wulan, Yuni Kartika; Wardani, Desy Fitria
Jurnal Gizi Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.13.2.2024.82-93

Abstract

Latar Belakang: Remaja sangat rentan mengalami masalah gizi ganda. Kejadian kegemukan pada remaja usia 13-15 tahun di Indonesia mengalami peningkatan, sebanyak 11,2% anak remaja mengalami kegemukan dan 4,8% mengalami obesitas. Salah satu kebiasaan makan yang sering terjadi pada remaja adalah kurang beragamnya pola makan sehari-hari. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara keragaman pangan dengan status gizi pada remaja usia 12-15 tahun. Metode: Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Depok, Sleman menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dengan total sampel sebanyak 68 orang remaja. Keragaman pangan diukur menggunakan formulir Individual Dietary Diversity Score (IDDS) berdasarkan wawancara recall 24 jam sebanyak dua kali yang mewakili hari kerja dan hari libur. Status gizi diukur menggunakan indikator IMT menurut Usia (IMT/U). Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 25% remaja memiliki keragaman pangan kurang dan 75% memiliki keragaman pangan sedang. Ada 39,7% remaja mengalami gizi lebih dan 60,3% mengalami gizi normal. Hasil uji Chi Square menunjukkan hubungan signifikan antara keragaman pangan dengan status gizi pada remaja (p=0,032; OR=4,01; CI=1,26-12,75). Kesimpulan: Ada hubungan bermakna antara keragaman pangan dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun. Hasil mengindikasikan semakin beragam konsumsi pangan remaja maka status gizi remaja semakin banyak yang normal.Kata Kunci : Keragaman Pangan; Individual Dietary Diversity Score (IDDS); Status Gizi;Gizi Lebih; Remaja; Usia 12-15 tahun
Overview of Dietary Quality in Adolescents at State Junior High School 4 Depok, Sleman Regency, Yogyakarta Wardani, Desy Fitria; Prasetyaningrum, Yunita Indah; Kadaryati, Sri; Wulan, Yuni Kartika
EXSACT-A Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/exc.v1i1.2251

Abstract

Adolescents are categorized into nutritionally vulnerable age. Dietary quality is one factors that influence nutritional status in adolescents. Poor dietary quality will have impact on development that is not optimal and more susceptible to non-communicable diseases, such as obesity and diabetes melitus. This study aims to describe dietary quality of adolescents at Junior High School 4 Depok, Sleman, Yogyakarta. This was descriptive quantitative observational study with cross-sectional design. The study site was state junior high school 4 Depok, Sleman, Yogyakarta, which is located in obesogenic sub-urban area, on May–June 2023.The were 90 respondents of Junior High School students in 7th and 8th grades, who were determined using purposive sampling. The instrument used Dietary Quality Index for Adolescents (DQI-A) form and 24-hour recall form. The results showed that mostly adolescents had poor dietary quality category (80%). The results of Dietary Quality (DQ) category were 44.77% and 56.69%, Dietary Diversity (DD) category were 66.67% and 55.56%, Dietary Equilibrium (DE) category were 29.97% and 24.27% (respectively in weekday and weekend). The final DQI-A score showed that average weekdays were 45.17% and median weekends were 46.71%. In conclusion, adolescents at state junior high school 4 Depok Sleman Yogyakarta mostly has a poor category.Keywords: Dietary Quality, Adolescents, and School Children
Dietary Diversity in Adolescents at State Junior High School 4 Depok, Sleman Regency, Yogyakarta: A Descriptive Study Wulan, Yuni Kartika; Prasetyaningrum, Yunita Indah; Kadaryati, Sri; Wardani, Desy Fitria
EXSACT-A Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/exc.v1i1.2253

Abstract

Adolescents require balanced nutrition for their future growth and development. Adolescence is a time when there is a high risk of weight gain, especially in eating habits. A diverse diet for adolescents makes it easier to fulfill their need for various nutrients. This study aims to describe the dietary diversity of adolescents in state junior high school 4 Depok, Sleman Regency, Yogyakarta. This research was quantitative, using an analytic observational approach and a cross-sectional design. A purposive sampling technique was used to select 41 respondents. IDDS (Individual Dietary Diversity Scores) was used to measure dietary diversity based on nine food groups such as starch; green vegetables; vitamin A-rich fruits and vegetables; other fruits and vegetables; organ meats; fish, meat, and other processed meats products; legumes, nuts, and seeds; and dairy products. The majority of the adolescents, i.e. 21 individuals (51.2%), had a medium dietary diversity, while the remaining 20 individuals (48.8%) had a low dietary diversity. The adolescents consumed mainly starch (staple foods), other fruits and vegetables; eggs; fish, meat, and processed products; and dairy products. Adolescents from state junior high school 4 Depok Sleman Yogyakarta were mainly classified as having medium dietary diversity. Keywords: adolescents, dietary diversity, school age