Revidy, Aldebaran Raihan
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS POTENSI KERJA SAMA SISTER CITY KOTA BANDUNG DAN WROCLAW: MENINDAKLANJUTI RENCANA LETTER OF INTENT Revidy, Aldebaran Raihan; Yulianti, Salma Indri; Sumala, Jamalia; Syafitri, Dea Zahra
Jurnal Pena Wimaya Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i2.12374

Abstract

Kerja sama sister city merupakan salah satu bentuk dari paradiplomasi dengan melakukan kolaborasi antara aktor subnasional untuk mencapai kepentingan bersama. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis potensi kerja sama antara Kota Bandung dan Wroclaw, sebagai tindak lanjut dari rencana Letter of Intent yang telah disepakati sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data komprehensif dari objek kajian. Teori dan konsep paradiplomasi serta desentralisasi kebijakan luar negeri menjadi pisau analisis yang digunakan dalam penelitian ini Hasil analisis menunjukkan bahwa desentralisasi kebijakan luar negeri membuka peluang bagi kedua daerah untuk menjalin kerja sama, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Paradiplomasi menjadi lensa kritis dalam mengkaji motif, strategi, dan dampak keterlibatan daerah dalam urusan internasional. Inisiasi kerja sama sister antara Kota Bandung dan Wroclaw telah terlihat potensinya di berbagai aspek. Namun, terdapat hambatan seperti kurangnya kesiapan masyarakat, pandemi Covid-19, dan gerakan ultra-nasionalis di Polandia yang memperlambat pembahasan naskah Letter of Intent. Aktor daerah memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran kerja sama antara Kota Bandung dan Wroclaw dengan menjaga komunikasi dan keseimbangan di segala bidang untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan inisiasi ini dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.Kata kunci: Sister city, Paradiplomasi, Bandung, Wroclaw
System Maid Online as Violations of the MoU on Placement and Protection of Indonesian Migrant Workers in the Domestic Sector in Malaysia 2022 Saepudin; Revidy, Aldebaran Raihan; Mustofa, Syifa Aulia Al
Veteran Law Review Vol 7 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Faculty of Law |Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35586/velrev.v7i2.9245

Abstract

This research discusses in depth Malaysia's non-compliance with the Memorandum of Understanding (MoU) on the placement and protection of Indonesian Migrant Workers in the Domestic Sector (PMID) in Malaysia in 2022, through the continued use of System Maid Online (SMO) in the PMID recruitment process. A normative legal research method with a conceptual approach is used, supported by secondary data sources from previous research such as journal articles, books, and mainstream media. The principles of Pacta Sunt Servanda and Good Faith in international treaty law are used as analytical tools in this research. This research also argues that the MoU has legally binding and Malaysia's delay in providing One Channel System (OCS) in PMID recruitment has violated the principles of Pacta Sunt Servanda and Good Faith stipulated in Article 26 of the 1969 Vienna Convention. Indonesia then responded to this problem with a temporary moratorium on sending PMI, which indicates the importance of implementing international agreements and the obligation to respect international agreements. Furthermore, this study also suggests that Indonesia maximizes its diplomatic capacities to increase Indonesia's bargaining position and pressure Malaysia to be serious in protecting the rights of migrant workers.
The Role of Indonesia's G20 Presidency in Shaping Global Health Architecture After the Covid-19 Pandemic Saepudin, Saepudin; Haryati , Vivit Widi; Revidy, Aldebaran Raihan; Audrei, Fanesya
Journal of International Relations on Energy Affairs Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Department of International Relations Universitas Pertamina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51413/jisea.Vol5.Iss2.2024.162-186

Abstract

The Covid-19 pandemic is a complex global problem because almost all countries in the world are not prepared to deal with it. This problem needs to be responded quickly through international cooperation forums. Therefore, this study aims to determine Indonesia's role through the G20 presidency in shaping resilient global health architecture for now and the future. This research uses descriptive-qualitative method with secondary data collection, from books, journal articles, reports of related institutions, and internet articles. Robert Keohane's theory of multilateralism and the concept of health diplomacy are the analytical tools used in this research. Indonesia's leadership in the G20 provides opportunity for Indonesia to bridge the gap in promoting equitable global vaccine access between countries in the northern and southern hemispheres through research collaboration. Furthermore, Indonesia also plays a role in encouraging harmonization of global health regulations and establishing the Pandemic Fund. This agreement provides opportunity for Indonesia to accommodate the interests of developing countries and demonstrate its opportunity for global leadership. Conversely, this agreement faced with uneven country capabilities and concerns that this commitment will not continue in the next presidency because it clashes with domestic interests of each country.
ANALISIS POTENSI KERJA SAMA SISTER CITY KOTA BANDUNG DAN WROCLAW: MENINDAKLANJUTI RENCANA LETTER OF INTENT Revidy, Aldebaran Raihan; Yulianti, Salma Indri; Sumala, Jamalia; Syafitri, Dea Zahra
Jurnal Pena Wimaya Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pena Wimaya
Publisher : Pena Wimaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jpw.v4i2.12374

Abstract

Kerja sama sister city merupakan salah satu bentuk dari paradiplomasi dengan melakukan kolaborasi antara aktor subnasional untuk mencapai kepentingan bersama. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis potensi kerja sama antara Kota Bandung dan Wroclaw, sebagai tindak lanjut dari rencana Letter of Intent yang telah disepakati sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data komprehensif dari objek kajian. Teori dan konsep paradiplomasi serta desentralisasi kebijakan luar negeri menjadi pisau analisis yang digunakan dalam penelitian ini Hasil analisis menunjukkan bahwa desentralisasi kebijakan luar negeri membuka peluang bagi kedua daerah untuk menjalin kerja sama, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Paradiplomasi menjadi lensa kritis dalam mengkaji motif, strategi, dan dampak keterlibatan daerah dalam urusan internasional. Inisiasi kerja sama sister antara Kota Bandung dan Wroclaw telah terlihat potensinya di berbagai aspek. Namun, terdapat hambatan seperti kurangnya kesiapan masyarakat, pandemi Covid-19, dan gerakan ultra-nasionalis di Polandia yang memperlambat pembahasan naskah Letter of Intent. Aktor daerah memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran kerja sama antara Kota Bandung dan Wroclaw dengan menjaga komunikasi dan keseimbangan di segala bidang untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan inisiasi ini dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.Kata kunci: Sister city, Paradiplomasi, Bandung, Wroclaw