LINE merupakan salah satu aplikasi pesan instan yang cukup populer, namun memiliki rating pengguna yang lebih rendah (3.1) dibandingkan pesaing seperti WhatsApp dan Messenger. Keluhan terkait bug, kendala registrasi, dan kualitas layanan turut memengaruhi pengalaman pengguna (UX). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi UX aplikasi LINE menggunakan metode User Experience Questionnaire (UEQ), yang mencakup enam indikator: Attractiveness, Perspicuity, Efficiency, Dependability, Stimulation, dan Novelty. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan pengumpulan data dari 100 responden melalui kuesioner daring. Analisis dilakukan menggunakan perangkat resmi UEQ. Hasil awal menunjukkan performa aplikasi dalam kategori “Excellent” untuk Attractiveness, Dependability, dan Stimulation, serta “Good” untuk Perspicuity dan Efficiency. Namun, aspek Novelty memperoleh nilai terendah dalam kategori “Bad”, yang berdampak negatif pada kualitas hedonistik aplikasi. Sebagai tindak lanjut, dilakukan perancangan ulang antarmuka menggunakan Figma dengan fokus pada peningkatan aspek kebaruan. Pengujian prototipe menunjukkan peningkatan signifikan pada Novelty menjadi “Above Average”, sementara aspek lain tetap berada dalam kategori baik. Penelitian ini membuktikan bahwa pembaruan UI berbasis hasil evaluasi UX mampu meningkatkan kualitas interaksi pengguna secara menyeluruh, khususnya dalam hal inovasi dan daya tarik visual.