Vannes Sukma Dewi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Lansia sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Fisik Menuju Lansia Tangguh Marcella Citra Ginanda; Nila Trisna Yulianti; Dewi Ari Sasanti; Vannes Sukma Dewi; Nofrianti R Silaban; Sinta Putri Rahayu
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elderly are those aged 60 years and over based on Law Number 13 of 1998 concerning the Welfare of the Elderly. United Nations data on World Population Aging 2019, the number of elderly was 705 million or 9.18% of the elderly (Tribun news, 2019). There are around 29.3 million elderly  in Indonesia in 2021 (Central Statistics Agency, 2021)  province of East Kalimantan with a total of 132.49 thousand, 93.48% of the elderly , elderly in Kutai Kartanegara is 6.7% or around 2,980, the majority of  suffering  hypertension elderly,  226,148 (Kutai Kartanegara Health Office, 2020)   Wonotirto sub-district is 135 elderly , 50% of elderly complain of joint pain and 18% of hypertension. Implementation of community service the elderly through the Community Midwifery Practice program. This activity aims empower the elderly as an effort to physical health. The implementation of this activity is carried out in 7 stages, namely the stages of assessment, problem analysis, and problem formulation, problem prioritization, determining diagnosis, planning, implementation. The results of the activity showed a positive response from RT 02 Wonotirto Village, Samboja District and active community participation in the student work program. The management of community service activities at RT 02 on November 22 2023 was carried out optimally with the results: (1) increasing physical balance of the elderly, (2) reducing complaints of joint pain, (3) increasing knowledge about hypertension and reduce it. (4) strengthening solidarity the elderly through joint exercise activities in the RT 02 area, Wonotirto Village, Samboja District. Abstrak Lanjut usia (lansia) adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Berdasarkan data Perserikaan Bangsa-bangsa (PBB) tentang World Population Ageing pada tahun 2019  jumlah lansia 705 juta atau 9,18% jiwa penduduk lanjut usia di dunia (Tribun news, 2019). Terdapat sekitar 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2021 ( Badan Pusat Statistik, 2021) di provinsi kalimantan timur dengan jumlah 132,49 ribu jiwa 93,48%penduduk lansia, jumlah penduduk lansia di kutai kartanegara 6,7% atau sekitar 2.980 jiwa, penderita hipertensi mayoritas lansia yaitu 226.148 orang (Dinkes Kutai Kartanegara, 2020) dan jumlah penduduk lansia di kelurahan wonotirto 135 jiwa, lansia dengan keluhan nyeri sendi 50% dan hipertensi sebanyak 18%. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat  pemberdayaan lansia melalui program Praktek Kebidanan Komunitas. Kegiatan ini bertujuan melakukan pemberdayaan lansia sebagai upaya peningkatan kesehatan fisik dalam mendukung lansia tangguh. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam 7  tahapan yaitu tahapan pengkajian, analisis masalah, dan perumusan masalah, prioritas masalah, menentukan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan. Hasil kegiatan menunjukan respon positif dari RT 02 Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja dan partisipasi aktif masyarakat mengikuti program kerja mahasiswi. Penatalaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di RT 02 pada tanggal 22 November 2023 di lakukan dengan optimal dengan hasil : (1) meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan fisik lansia, (2) mengurangi keluhan nyeri sendi, (3) meningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan cara mengurangi asam urat yang tinggi, (4) memperkuat jaringan sosial dan solidaritas antar lansia melalui kegiatan senam bersama di wilayah RT 02 Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja.
Edukasi Ibu Hamil Tentang Deteksi Kehamilan Resiko Tinggi Melalui Pemeriksaan Tripel Eliminasi Sasanti, Dewi Ari; Novia Ningrum; Vannes Sukma Dewi; Putri Amelia; Nurlianti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The triple elimination program aims to prevent transmission of HIV, syphilis and hepatitis B from mother to fetus. In 2021, 2,485,430 pregnant women were tested for HIV (50.8%), 799,586 pregnant women were tested for syphilis (16.4%), and 2,946,013 pregnant women were tested for hepatitis B (60 .3%).3 The gap between the number of HIV, syphilis and hepatitis B tests indicates that this triple elimination program is not yet a priority. This community service uses educational methods using booklet media. Activity participants are pregnant women of all trimesters and cadres. The pre-test and post-test results showed that the level of participants' understanding of Triple Elimination increased by 3.92% after education was provided through booklets. Community service activities showed positive responses from pregnant women and cadres in the discussion process regarding triple elimination problems for pregnant women. It is hoped that pregnant women can carry out triple elimination examinations, and better understand the importance of triple elimination, cadre mothers can play an active role in passing on information to prospective pregnant women and pregnant women who have not yet received information about Triple Elimination.   Abstrak Program triple elimination bertujuan untuk mencegah penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu kepada janin. Pada tahun 2021 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HIV sebanyak 2.485.430 orang (50,8%), jumlah ibu hamil dites sifilis yaitu sebanyak 799.586 orang (16,4%), dan ibu hamil dites hepatitis B sebanyak 2.946.013 orang (60,3%).3 Gaps antara jumlah pemeriksaan HIV, sifilis dan hepatitis B mengindikasikan bahwa program triple elimination ini belum semuanya menjadi prioritas. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode edukasi dengan media booklet. Peserta kegiatan adalah ibu hamil semua trimester dan kader. Hasil pre test dan post test menunjukan tingkat pemahaman peserta tentang Triple Eliminasi meningkat sebanyak 3,92% setelah di lakukan edukasi melalui booklet. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan tanggapan positif dari ibu hamil berserta kader dalam proses diskusi mengenai masalah-masalah triple eliminasi pada ibu hamil. Diharapkan ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan triple eliminasi, dan lebih memahami pentingnya triple eliminasi, ibu kader dapat berperan aktif dalam meneruskan informasi kepada calon ibu hamil dan ibu hamil yang belum mendapatkam informasi tentang Triple eliminasi.