Dewi Setiyani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Pijat Batuk Pilek pada Balita di Desa Morangan Kecamatan Suruh Pertiwi, Saskia Inggar; Dewi Setiyani; Ninik Christiani; Heni Setyowati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Children and toddlers are a group of people who are more susceptible to coughs and colds. This is caused by the weak immune system of children and toddlers. A typical toddler in Indonesia is estimated to have cough and cold symptoms 3 to 6 times per year, which on average consists of 3 to 6 episodes. Children are more susceptible to coughs and colds that develop into pneumonia, which is promoted by unclean environmental conditions and excessive air pollution. (Purnama, 2018). additional therapy that can relieve coughs and colds. Infant and toddler massage can increase a child's weight, accelerate neuromotor development, improve emotional relationships, and reduce the rate of nosocomial infections (Kulkarni et al., 2010). The target in this activity is mothers who have toddlers, a sample of 21 toddlers. The media used in this community service are power point and video. The results of the experimental group analysis using the T test with the results of knowledge based on age being 0.754 and knowledge based on education being 0.003, it can be concluded that there is no relationship between knowledge and mother's age and there is a relationship between knowledge based on education level. The results of the experimental group analysis using the T test with the results of knowledge based on age being 0.754 and knowledge based on education being 0.003, it can be concluded that there is no relationship between knowledge and mother's age and there is a relationship between knowledge based on education level. there is a significant difference after the pre-test and post-test, namely there is an increase in the mother's knowledge and skills regarding the benefits of massage for coughs and colds.   Abstrak Anak-anak dan balita adalah sekelompok orang yang lebih rentan terhadap batuk pilek. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh anak-anak dan balita yang masih lemah. Balita tipikal di Indonesia diperkirakan memiliki gejala batuk pilek 3 hingga 6 kali per tahun, yang rata-rata terdiri dari 3 hingga 6 episode. Anak-anak lebih rentan terhadap batuk pilek yang berkembang menjadi pneumonia, yang dipromosikan oleh kondisi lingkungan yang tidak bersih dan polusi udara yang berlebihan. (Purnama, 2018). Terapi tambahan yang dapat meringankan batuk pilek. Pijat bayi dan balita dapat meningkatkan berat badan anak, mempercepat perkembangan neuromotorik, meningkatkan hubungan emosional, dan mengurangi tingkat infeksi nosocomial (Kulkarni et al., 2010). Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang memiliki balita, sampel 21 balita, Media  yang  digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah power point dan video. Hasil analisis kelompok eksperimen dengan uji T dengan hasil pengetahuan berdasarkan umur 0.754 dan pengetahuan berdasarkan pendidikan 0.003 , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan umur ibu dan ada hubungan pengetahuan berdasarkan tingkat Pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan setelah dilakukan pre test dan postest yaitu terdapat peningkatan pegetahuan dan keterampilan ibu mengenai manfaat pemijatan batuk pilek
Membangun Harmoni dan Toleransi dalam Bingkai Keberagaman Agama melalui Pendidikan Multikultural di SMK Kristen Nusantara Kudus Karina Puji Lestari; Siti Nor Kholisoh; Dewi Setiyani; Ahmad Fatah
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 12 No. 1 (2025): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v12i1.8814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendidikan multikultural di SMK Kristen Nusantara Kudus dapat membangun harmoni dan toleransi dalam keberagaman agama. Masalah yang diteliti mencakup implementasi pendidikan multikultural dalam kebijakan sekolah, proses pembelajaran, dan interaksi sosial siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural yang diterapkan di SMK Kristen Nusantara Kudus melalui kebijakan non-diskriminatif, kurikulum inklusif, serta pembelajaran berbasis diskusi dan kerja kelompok. Siswa menunjukkan sikap saling menghargai, solidaritas, dan kerja sama dalam kehidupan sekolah. Sekolah juga menyediakan fasilitas ibadah dan menanamkan nilai keberagaman dalam berbagai kegiatan dan materi pembelajaran. Meskipun masih ada tantangan, kebijakan yang diterapkan telah menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis. Pendidikan multikultural terbukti menjadi strategi efektif dalam membangun harmoni dan toleransi dalam keberagaman agama di SMK Kristen Nusantara Kudus.