Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Populer pada Peserta Didik SMA Pusaka Nusantara 2 Bekasi Muktiali, Saiful Muktiali; Midisen, Kisanda; Nenda, Nenda; Windiarti, Wulan; Nugroho, Djoko
VIDHEAS: Jurnal Nasional Abdimas Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : VINICHO MEDIA PUBLISINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61946/vidheas.v2i1.71

Abstract

Kemampuan menulis karya ilmiah populer tidak hanya akan membantu peserta didik dalam menyelesaikan mata pelajarannya, serta membekali peserta didik dalam keterampilan untuk menjadi lebih komunikator, berpiki kritis, kreatif dan imajinatif, serta akan membantu mereka dalam dunia pendidikan, pekerjaan dan membantu peserta didik sukses dalam pembelajaran menulis. Namun berdasarkan observasi awal, peserta didik kelas X SMA Pusaka Nusantara 2 kesulitan dalam menulis karya ilmiah populer. Banyak peserta didik yang kesulitan menemukan ide dan mengembangkannya menjadi karya ilmiah populer. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta kelas X dengan jumlah sampel 35 peserta didik dalam menulis karya ilmiah populer. Hasil penilaian keterampulan menulis dari lima indikator diketahui dengan skor rata-rata keterampilan menulis sebesar 87,57. Sedangkan hasil kuesioner yang diberikan dengan skor rata-rata 78,57. Selanjutnya presentase nilai dari lima indikator diketahui kesesuaian isi karangan dengan topik sebesar 21%, ketepatan penokohan dan perwatakan sebesar 20%, kesesuaian menuliskan seluruh keterangan tempat, waktu, suasana sesuai dengan topik yang diberikan sebesar 19%, ketepatan menulis cerita yang runtut terdiri dari bagian awal, bagian perkembangan, dan bagian akhir menggunakan ejaan, kata ganti, kosakata dan jenis kalimat dengan jelas dan tepat sebesar 18%, dan ketepatan menulis seluruh amanat sesuai denga nisi dari topik permasalahan sebesar 22%. Sehingga dapat disimpulkan keterampilan peserta didik SMA Pusaka Nusantara 2 Bekasi mengkonversi teks dialog ke dalam teks narasi dikategorikan sangat baik.
Pendampingan Islamic Entrepreneurship Jamaah Majelis Taklim al Barokah Melalui Kegiatan Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Bernilai Jual Indriyani Achmad, Listian; Hartati, Nani; Edy, Sarwo; Nenda, Nenda; Windiarti, Wulan
Jurnal Pelita Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2023): July
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jpp.v1i2.2491

Abstract

Kurangnya pendapatan yang memadai untuk menunjang kehidupan menyulitkan para ibu di lingkungan Majelis Taklim al Barokah Desa Mekarsari. Kurang adanya keinginan untuk berwirausaha juga menjadi salah satu faktor yang berperan. Salah satu usaha untuk memberi solusi bagi per masalahan ini selain dari menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan jamaah, juga dengan memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan nilai suatu barang, yang tadinya berupa limbah plastik, menjadi barang kreasi yang dapat bernilai guna. Sampah plastik bisa menjadi produk yang menarik pembeli. Karya kreasi dari sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Pengolahan sampah plastik menjadi bermacam-macam kerajinan yang bernilai jual, diharapkan mampu menciptakan peluang usaha pada anggota majelis taklim. Demikian pula dengan pendekatan Islami, dalam arti sambil dilatih untuk berkreasi, jamaah pun diberikan masukan untuk peningkatan semangat wirausaha mereka. Diharapkan tercapai kesejahteraan spiritual dan ekonomi bagi masyarakat mitra kegiatan pengabdian ini. Kata Kunci: Islamic entrepreneurship; pengolahan sampah plastik The lack of adequate income to support life makes it difficult for mothers in the Majelis Taklimal Barokahl of Mekarsari Village. The lack of entrepreneurship is also a contributing factor. One of the efforts to provide a solution to this problem apart from cultivating an entrepreneurial spirit among the members, is also by providing training that can increase the value of an item, which was previously in the form of plastic waste, into a creation that can be of use value. Plastic waste can be a product that attracts buyers. Creative works of plastic waste have a promising commercial value. The processing of plastic waste into various handicrafts with sale value is expected to create business opportunities for members of the majelis taklim.. Likewise with the Islamic approach, in the sense that while being trained to be creative, the members are also given input to increase their entrepreneurial spirit. It is hoped that spiritual and economic well-being will be achieved for the partner community for this community service activity. Keywords: Islamic entrepreneurship; plastic waste management
Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Kaum Ibu sebagai Strategi Pembiasaan Berbahasa Sejak Dini Achmad, Listian; Windiarti, Wulan; Achmad, Yudianto
Jurnal Pengabdian Pelitabangsa Vol. 5 No. 01 (2024): Jurnal Pengabdian Pelitabangsa - April 2024
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jabmas.v5i01.4616

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi anak-anak anggota jamaah Majelis Taklim al Barokah yang berusia dibawah 6 tahun. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung dengan para Ibu sebagai trainer dengan menggunakan alat pembelajaran berupa flash card dan lembar poster dinding yang menarik. Pelatihan Training of Trainer Bahasa Inggris bagi para ibu ini memiliki dua langkah pelaksanaan yaitu pelatihan dasar pelafalan Bahasa Inggris untuk kaum ibu, kemudian pelatihan pembiasaan Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini, meliputi pelatihan membaca arti doa-doa sehari-hari dalam Bahasa Inggris dan pelatihan percakapan sehari-hari. Pengabdian berlangsung selama satu hari dan peserta berjumlah 40 orang yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini.
Mrs Upaya Hukum Konsumen atas Wanprestasi dalam Jasa Titip Barang Impor Online: Tinjauan Hukum Perdata dan Fiqh Islam : A Comparative Normative Study of Civil and Islamic Legal Perspectives Windiarti, Wulan; Paramita, Itsma
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 6 ISSUE 3, SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v6i3.60233

Abstract

The development of digital technology has given rise to the practice of online consignment services for imported goods, which makes it easier for consumers to obtain products from abroad. However, at the same time, it has also given rise to legal problems when service providers do not fulfill their obligations as agreed, such as late delivery, mismatched goods, or no delivery of goods at all. This study aims to analyze the forms of breach of contract and legal liability of online jastip service providers and to examine the legal protection mechanisms for consumers from the perspective of Indonesian civil law and Islamic jurisprudence. The research method used is normative juridical with a legislative and conceptual approach through analysis of the provisions of the Civil Code (KUHPerdata), Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection, and muamalah fiqh literature regarding wakalah bil ujrah contracts. The results of the study show that in civil law, default in a jastip agreement gives consumers the right to demand fulfillment, contract cancellation, and compensation as stipulated in Articles 1233 and 1243 of the Civil Code and the Consumer Protection Law. From the perspective of Islamic jurisprudence, jastip is categorized as a wakalah bil ujrah contract that requires the principles of trust, transparency, and clarity of contract, so that when a breach of contract occurs without a valid excuse, the service provider is obliged to bear the losses (dhaman) both morally and legally. This study confirms the common ground between Indonesian civil law and Islamic jurisprudence in placing legal responsibility on business actors to protect consumer rights. Despite the existence of a clear legal basis, the practice of online proxy shopping still requires more stringent specific regulations and adequate legal education for consumers so that they can understand, demand, and effectively defend their rights in cross-border digital transactions.