Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Variasi Jumlah Blade Inlet Turbo Pada Waterjet Thruster Terhadap Gaya Dorong Hasdiansah, Hasdiansah; Seva, Marcellino Stevanus; Ahadiatullah, Wassi; Viniolita, Thala; Oktavianto, Mario; Maulidiansyah, M. Ahlan
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v20i1.10774

Abstract

Sistem propulsi waterjet sering dipilih dalam menggantikan baling-baling konvensional untuk kapal yang membutuhkan kecepatan tinggi, draf dangkal, daya propulsi terlindungi, kemampuan manuver tinggi di semua kecepatan, kebisingan rendah dalam aplikasi militer, dan getaran rendah. Cara kerja dari waterjet thruster ialah menggerakkan kapal dengan mengeluarkan tekanan pada fluida yang dihasilkan dari bantuan propeller sehingga kapal dapat bergerak, dan arah aliran air akan menuju ke belakang namun pergerakan kapal menuju ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang paling berpengaruh dari variasi jumlah blade inlet turbo yaitu 11, 12, 13, 14,  dan 15 blade inlet turbo  terhadap gaya dorong tertinggi pada sebuah prototype waterjet thruster. Penelitian ini menggunakan filament ST PLA (Super Tough Poly Lactic Acid) sebagai material part 3D printing pada komponen waterjet thruster. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan waterjet thruster menggunakan konsep mesin tempel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya dorong terendah  mencapai 0.71 N pada variasi jumlah blade inlet turbo 11, sedangkan untuk gaya dorong tertinggi mencapai 1.79 N pada variasi jumlah blade inlet turbo 14.
Analisis Variasi Type Blade Impeller Produk 3d Printing Dengan Filamen St-Pla Pada Waterjet Thruster Mini Terhadap Performa Daya Dorong Dengan Metode Taguchi Hasdiansah, Hasdiansah; Stevanus Seva, Marcellino; Oktavianto, Mario; Ahadiatullah, Wassi; Muhammad Ahlan Maulidiansyah; Viniolita, Thala
Jurnal Inovasi Teknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Inovasi Teknologi Terapan
Publisher : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33504/jitt.v2i2.229

Abstract

Bangka Belitung Islands Province which consists of two islands, namely Bangka Island and Belitung Island, with such a geographical position, transportation is needed to facilitate connecting the two islands. The innovation of 3D printing used in transportation is in the form of a Waterjet Thruster using ST PLA (Super Tough Polylactic Acid) filament as a material for making parts of the Waterjet Thruster in the form of Inlets, Impeller, and Turbo Outlets. The Taguchi method is used to randomize the levels and factors in this test so that later the right combination can be found. In the tests that have been carried out, the highest results were found in experiment 8 with variations of 13 blade inlets, impeller 3 blade Type 2 and 9 Blade Outlet with thrust of 2.226 Newton while for the lowest value in Experiment 7 with variations of 13 Blade Inlet, Impeller 3 Blade Type 1 and Outlet 13 Blade with thrust 1.245 Newton.
Pengaruh Variasi Jumlah Blade Impeller pada Waterjet Thruster Terhadap Gaya Dorong Hasdiansah, Hasdiansah; Oktavianto, Mario; Viniolita, Thala; Seva, Marcellino Stevanus; Maulidiansyah, M. Ahlan; Ahadiatullah, Wassi; Suzen, Zaldy Sirwansyah
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 20, No 2 (2024): Vol 20, No 2
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v20i2.10923

Abstract

Waterjet thruster merupakan sistem penggerak sebuah perahu yang menghasilkan daya dorong sebagai pengganti baling-baling yang konvensional. Waterjet thruster memiliki impeller sebagai pendorong utama untuk menggerakakan perahu diperairan, Dalam penelitian ini  akan dilakukan pengujian prototype waterjet thruster dengan diameter 1 inch dengan variasi jumlah blade impeller, variasi 3 blade, 4 blade dan 5 blade, masing-masing 1. Sedangkan inlet dan outlet dengan variasi 9 blade,  filament yang digunakan  yaitu filamen ST-PLA berdiameter 1,75 untuk mencetak prototype outlet, inlet dan impeller, didapatkan gaya dorong dengan variasi jumlah blade yang berbeda. Sehingga variasi jumlah blade impeller berpengaruh terhadap gaya dorong yang dihasilkan. Variasi jumlah blade impeller dengan gaya dorong tertinggi dihasilkan oleh variasi 3 blade 14960255 N, dan hasil gaya dorong terendah  pada variasi 6 blade 0.613125 N.  Artinya semakin sedikit blade impeller yang digunakan , maka gesekan yang terjadi  antara blade dengan fluida semakin sedikut sehingga daya dorng yang dihasilkan dapat maksimal.
OPTIMASI PARAMETER PROSES 3D PRINTING FDM PADA PRODUK WATERJET THRUSTER TERHADAP GAYA DORONG Pristiansyah, Pristiansyah; Hasdiansah, Hasdiansah; Viniolita, Thala; Subhan, Muhammad
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol. 16 No. 2 (2025): JURNAL SIMETRIS VOLUME 16 NO 2 TAHUN 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v16i2.15686

Abstract

Teknologi waterjet mengalami perkembangan yang signifikan dan kini semakin banyak diterapkan sebagai sistem propulsi pada kapal-kapal berkecepatan tinggi. Keunggulan utama dari sistem propulsi ini terletak pada efisiensi manuver serta konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis, terutama pada kondisi operasi dengan kecepatan tinggi. Prinsip kerja waterjet menghasilkan gaya dorong melalui aliran air berkecepatan tinggi yang disemburkan ke belakang, menciptakan gaya reaksi yang mendorong kapal ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji performa daya dorong dari prototipe mini waterjet thruster yang dikembangkan dengan memvariasikan sejumlah parameter teknis. Komponen utama sistem ini dicetak menggunakan teknologi 3D printing, dan rancangan percobaan disusun menggunakan metode Taguchi Orthogonal Array (OA) untuk memperoleh hasil optimal dengan efisiensi waktu dan biaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi parameter terbaik yang menghasilkan daya dorong tertinggi sebesar 2,232 N terdiri dari 15 bilah inlet turbo, tipe impeller 2, dan 13 bilah outlet turbo. Sebaliknya, daya dorong terendah sebesar 1,104 N diperoleh dari kombinasi 14 bilah inlet turbo, tipe impeller 2, dan 13 bilah outlet turbo. Berdasarkan analisis kontribusi masing-masing parameter, urutan pengaruh terbesar terhadap daya dorong adalah: tipe impeller, jumlah bilah outlet turbo, dan jumlah bilah inlet turbo.