Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI KASUS EFEKTIVITAS AERASI PADA METODE FILTRASI PADA LIMBAH CAIR TAHU DI DESA JATISARI KECAMATAN UNGARAN TIMUR Cerlyawati, Hugi; Alfina, Arni
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 22 No. 2 (2023): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v22i2Supp.8770

Abstract

Industri tahu merupakan industri yang mendominasi di Indonesia. Pada proses pengolahan tahu tersebut menghasilkan produk sisa berupa limbah padat basah, limbah padat kering dan limbah cair. Limbah cair yang langsug dibuang ke perairan tanpa dilakukan pengolahan akan berpotensi untuk mencemari lingkungan. Konsentrasi kadar COD awal yang dihasilkan oleh industri tahu memiliki kandungan sebesar 12000 mg/l. Beberapa proses pengolahan limbah cair tahu yang dapat dilakukan yaitu dengan proses filtrasi dengan penambahan aerasi. Proses tersebut dilakukan untuk mengetahui efektivitas penurunan COD dengan waktu pengamatan selama 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Pada pengolahan dengan metode filtrasi dan tambahan aerasi, kadar penurunan COD paling tinggi pada waktu pengamatan selama 72 jam dengan hasil 800 mg/l sedangkan untuk proses filtrasi tanpa tambahan aerasi waktu ke 48 jam dan 72 jam mengalami penurunan kadar COD sebesar 4000 mg/l. Hasil dari penelitian ini menghasilkan efisiensi removal COD dengan persentase paling tinggi dengan penambahan aerasi yaitu sebesar 93,33% dan tanpa aerasi sebesar 66,68%.
Studi Analitik Observasional: Pengaruh Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Diare pada Balita Stunting di Desa Kalongan, Ungaran Timur Kabupaten Semarang pada Tahun 2023 Cerlyawati, Hugi; Hartini, Eko
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 24, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.24.1.68-74

Abstract

Latar belakang Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, angka stunting di Kabupaten Semarang pada tahun 2023 menurut sebesar 4,53% dari 4,61% pada tahun 2022. Penurunan ini terkait dengan berbagai intervensi kesehatan, salah satunya penerapan Lima Pilar STBM. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, yang berdampak langsung pada kejadian diare, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi angka stunting. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lima pilar STBM terhadap kejadian diare dan prevalensi stunting pada balita di Desa Kalongan, Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun 2024.Metode: Studi ini dilakukan dengan pendekatan observasional analitik, menggunakan desain cross-sectional. Lima pilar STBM sebagai variabel bebas, meliputi: jamban sehat, cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan makanan dan minuman, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah cair rumah tangga. Variabel terikatnya adalah diare dan stunting. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita di wilayah Desa Kalongan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 286 orang ibu. Data dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling Partial Least Squares (SEM PLS).Hasil: Studi ini menemukan bukti bahwa 5 pilar STBM antara lain : jamban sehat (t hitung = 2,387), pengelolaan makanan dan minuman (t hitung = 1,991), pengelolaan sampah (t hitung = 4,084), berpengaruh terhadap kejadian diare dan kejadian diare berdampak pada prevalensi stunting di Desa Kalongan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun 2024 dengan t hitung sebesar 3,125. CTPS (t hitung = 0,012) dan pengelolaan limbah cair rumah tangga (t hitung = 0,040) tidak berdampak pada kejadian diare.Simpulan: berdasarkan lima pilar STBM, tiga pilar utama yaitu jamban sehat, pengelolaan makanan dan minuman, dan pengelolaan sampah berdampak kuat pada kejadian diare di Desa Kalongan. Sebaliknya, cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan pengelolaan limbah cair rumah tangga tidak berdampak terhadap kejadian diare. Kejadian diare berdampak langsung pada prevalensi stunting di Desa Kalongan, Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun 2024. ABSTRACTTitle: Utilizing the SEM-PLS Method to Examine the Connection Between Environmental Health and the Frequency of Diarrhea in Developmentally Deficient Toddlers in Kalongan Village, East Ungaran, Semarang Regency in 2023Background Under the medical condition known as stunting, infants or young children do not reach the appropriate height for their age due to growth conditions that are not optimum for children of that age. In Kalongan Village, which is part of the Kalongan Community Health Center's service area, this study attempts to find the five STBM pillars associated with the prevalence of stunting and diarrhea in 2023.Method: This study was conducted using a cross-sectional approach in an observational and analytical manner. Simple random sampling was also utilized. Two hundred eighty-six of the study participants were women. The SEM PLS test was used for data analysis.Result Healthy eating, meal and drink preparation, waste segregation, and the relationship between individual cases in Desa Kalongan with a significance level p <0,05. Additionally, stunting is closely associated with theses component. The tabulation analysis, reveals that only handwashing with soap and sewerage a non-linear relationship with the reported number of cases. Conclusion: Conditions related to environmental stress have a direct impact on animal health, particularly in relation to stunting. Stunting can result from bacterial infections such as diareerhea and infection, which can also cause complication with nutrient uptake and digestion. Diarrhea resulting from inadequate sanitation can significantly impair the body's ability to absorb nutrients, ultimately leading to stunting.
Manajemen Kebersihan Menstruasi Bagi Anak Pekerja Migran di Malaysia Cerlyawati, Hugi; Ashari, Ayu; Yanuarsari, Dzuha Hening
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 3 (2025): Vol 8, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i3.3055

Abstract

Latar Belakang. Anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, terutama yang tinggal di kawasan pemukiman informal, menghadapi tantangan besar dalam mengakses layanan dasar seperti pendidikan, sanitasi, dan kesehatan reproduksi. Banyak dari mereka berstatus tidak berkewarganegaraan (stateless), sehingga tidak memiliki akses resmi ke sekolah atau fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain : minimnya fasilitas sanitasi tempat anak-anak beraktifitas, kurangnya edukasi tentang kebersihan menstruasi baik dari sekolah maupun keluarga, stigma social yang membuat anak perempuan enggan membicarakan menstruasi menjadikan pengabdian kepada masyarakat ini sangat penting dilakukan. Tujuan : Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi terkait aspek kebersihan menstruasi dalam pendekatan kesehatan lingkungan sehingga seluruh hak-hak pekerja migran Indonesia diakui dan dilindungi. Hal ini sejalan dengan undang-undang No. 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.Metode : Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Sanggar belajar PCIM Malaysia kepada 39 siswa dan siswi anak imigran dari Indonesia. Penyuluhan dilakukan dengan cara memberikan angket yang harus dikerjakan sebelum dan setelah intervensi.Hasil : Mayoritas peserta berusia 10-14 tahun (100%). Sebelum penyuluhan, terdapat 90% memiliki kategori pengetahuan rendah dan 10% memiliki pengetahuan sedang. Setelah penyuluhan, Tingkat pengetahuan tinggi menjadi 5%, pengetahuan sedang 92% dan pengetahuan rendah menjadi 2%.Kesimpulan : Penyuluhan kesehatan lingkungan dalam dalam meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi terkait manajemen kebersihan menstruasi yang baik. Edukasi serupa perlu diterapkan secara lebih luas untuk mendukung derajat Kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan