Mustika, Meilinda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Seduhan Kombinasi Daun Tin (Ficus carica L.) dan Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Antioksidan Alami yang Potensial Mustika, Meilinda; Nurjana, Fadila Niki; Sarina, Gemmy
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i2.559

Abstract

Daun tin (Ficus carica L.) dan bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Flos.) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sinergisme antioksidan seduhan kombinasi daun tin dan bunga rosela dengan variasi perbandingan bobot. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penetapan kadar fenol total dengan metoda Folin ciocalteu dan penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2 diphenyl-1-pycrylhydrazyl) menggunakan spektrofotometri UV-Vis double beam. Dari hasil penelitian diperoleh golongan senyawa metabolit sekunder pada seduhan daun tin dan bunga rosela yaitu flavonoid, fenol, tanin dan saponin. Kadar fenol dari seduhan daun tin dan bunga rosela dengan variasi perbandingan bobot (1:0), (2:1), (1:1), (1:2), dan (0:1) berturut-turut adalah 2,23; 2,29; 1,72; 1,36 dan 0,84 % dan nilai IC50 nya sebesar 20,28; 41,74; 17,87; 26,18 dan 30,46 μg/mL yang menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan berada pada kategori sangat kuat. Kadar fenol dan aktivitas antioksidan tertinggi didapat pada kombinasi (2:1). Berdasarkan uji ANOVA satu arah, perbandingan kombinasi seduhan daun tin dan bunga rosela berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan (p˂0,05). Dapat disimpulkan bahwa seduhan kombinasi daun tin dan bunga rosela memiliki efek sinergis dan berpotensi sebagai antioksidan alami. 
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK ETANOL VARIAN DAUN TIN (Ficus carica L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN Mustika, Meilinda; Adriani, Syifa; Muhammad, Putra Restu
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i2.655

Abstract

Diabetes mellitus adalah sindrom metabolik terjadi ketika produksi insulin tidak mencukupi atau jumlah insulin cukup tetapi kerjanya kurang baik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Tanaman tin dengan nama latin (Ficus carica L.) memiliki banyak varietas. Daun Tin memiliki kandungan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antidiabetes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun tin (Ficus carica L.) terhadap nilai glukosa darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Hewan uji dibagi menjadi 8 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak etanol varietas Green Yordan (GY) dosis 700 mg/kgBB, Red Palestine (RP) dosis 700 mg/kgBB, LSU Gold (LG) dosis 700 mg/kgBB, Panache Tiger (PT) dosis 700 mg/kgBB, dan Bajihong (BJ) dosis 700 mg/kgBB, dan pembanding (metformin 1,3 mg/kgBB). Ekstrak etanol diberikan secara per oral selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tin dapat mempengaruhi kadar glukosa darah mencit putih jantan (sig<0,05), dimana varietas Bajihong (BJ) dan Green Yordan (GY) dosis 700 mg/kgBB memberikan efek penurunan glukosa darah paling tinggi.
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT SALAKPONDOH (SALACCA ZALACCA (GAERTN.) VOSS) PADA BERBAGAI JENIS PELARUT Chandra, Boy; Anastasia, Restu; Azizah, Zikra; Mustika, Meilinda; Chairunisa, Ully
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6954

Abstract

Kulit salak pondoh merupakan produk samping hasil pertanian yang mengandung senyawa metabolit sekunder dengan potensi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa fitokimia dan mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak kulit salak pondoh menggunakan pelarut etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE), dan pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan terpenoid; etil asetat mengandung alkaloid dan steroid; sedangkan n-heksan hanya mengandung steroid. Aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak ditunjukkan oleh nilai IC₅₀: etanol 18,05 µg/mL (sangat kuat), etil asetat 108,02 µg/mL (sedang), dan n-heksan 200,72 µg/mL (sangat lemah). Sebagai pembanding, asam galat memiliki IC₅₀ sebesar 17,48 µg/mL. Uji statistik ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p 0,05) antar ketiga ekstrak.Kata kunci: Salacca zalacca, skrining fitokimia, aktivitas antioksidan, Ultrasound Assisted Extraction (UAE), uji DPPH