Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Keanekaragaman jenis epifauna pada Rumput Laut Eucheuma denticulatum yang dibudidaya dengan Metode Rakit Jaring Apung di perairan desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Apriliani, Asnar; Kasim, Ma’ruf; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.587 KB)

Abstract

Keberadaan epifauna pada talus rumput laut dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman jenis epifauna pada rumput laut E.denticulatum yang dibudidaya dengan menggunakan rakit jaring apung di perairan Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis epifauna yang diperoleh yaitu 13 jenis, diantaranya 4 jenis kelas bivalvia, 2 jenis kelas gastropoda, 5 jenis kelas crustacea , 1 jenis kelas Ophiuroidea, dan 1 jenis kelas Polychaeta. Keanekaragaman epifauna tergolong pada kategori rendah berkisar antara 0.855-1.394, keseragaman jenis berkisar antara 0.179-0.193, dan dominansi epifauna berkisar antara 0.328-0.543. Hasil pengukuran kualitas air saat penelitian di Perairan Desa Tanjung Tiram kisaran suhu 29 ̶ 30oC, kecerahan 66 ̶ 83%, kecepatan arus 0,0479 ̶ 0,0752 m/det, , salinitas 30 ̶ 33 ppt, nitrat 0,0040 ̶ 0,0510 mg/L, phospat 0,0030 ̶ 0,0153 mg/L, dan DO (oksigen terlarut) 7,3 ̶ 7,8 mg/L.Kata kunci : Epifauna, Eucheuma denticulatum, Keanekaragaman, Rakit jaring apung.
Laju penempelan makroepfit pada talus Kappaphycus alvarezii di Perairan Lakorua Kabupaten Buton Tengah Almualam, .; Kasim, Ma'ruf; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.613 KB)

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan oleh mayoritas masyarakat yang bermukim di Kelurahan Lakorua. Permasalahan yang ditemukan adalah menurunnya secara spesifik produktivitas rumput laut diakibatkan oleh banyaknya permasalah seperti penempelan makroepifit pada talus rumput laut budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju penempelan makroepifit pada talus rumput laut K. alvarezii menggunakan rakit jaring apung di Perairan Lakorua. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju penempelan tertinggi terlihat pada hari ke – 14, 28 dan 42 adalah 6,26, 6,5 dan 97,64 ind/m3/hari, dengan jenis yang menempel adalah Cordylec cladia dan Elachista flaccida. Hasil uji statisik diperoleh laju penempelan tidak berpengaruh signifikan terhadap bobot rumput laut. Hasil pengukuran parameter fisik dan kimia perairan menunjukan bahwa suhu rata-rata 29°C. Kecepatan arus 0,05 – 0,06 m/detik. Kecerahan 80 – 88%. Salinitas 30 – 31o/oo,. Nitrat 0,028 – 0,065 mg/L. Fosfat 0,0031 – 0,016 mg/L, Serta oksigen terlarut 2,05 – 7,3 mg/L. Parameter lingkungan perairan yang optimum dan tipe penempelan makroepifit yang diperoleh tidak memberikan dampak negatif terhadap laju pertumbuhan K. alvarezii.Kata Kunci : K. alverazii, Laju Penempelan Makroepifit, Lakorua, Parameter Fisik dan Kimia Perairan.
Studi Keanekaragaman dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Teluk Staring Desa Wawatu Berdasarkan Kedalaman yang Berbeda di Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Siro, La Ode; Salwiyah, .; Nurgayah, Wa
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.518 KB)

Abstract

Zooplankton adalah organisme yang berperan penting terhadap produktivitas sekunder, karena sebagai penghubung produsen primer dengan konsumen yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton berdasarkan kedalaman yang berbeda di Perairan Teluk Staring Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara. Pengambilan sampel dilakukan 3 kali dengan interval waktu 10 hari dalam sebulan pada bulan Agustus tahun 2017. Variabel utama dalam penelitian ini adalah keanekaragaman dan kelimpahannya zooplankton, sedangkan variabel pendukung adalah parameter fisika dan kimia yang diukur langsung dari tempat penelitian dan di laboratorium. Sampel zooplankton disaring menggunakan jaring plankton ukuran 25 μm. Stasiun I dekat pemukiman penduduk dan dermaga, Stasiun II dekat penambangan batu, dan  Stasiun III dekat wisata Pulau Lara. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu pada masing-masing stasiun terbagi dalam 3 variasi kedalaman yaitu 0,5, 5 dan 10 m. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan dari jumlah jenis zooplankton keseluruhan stasiun sebanyak (≥ 691 ind/L), ketiga stasiun pada stasiun I (31 genera), pada stasiun II (30 genera), sedangkan pada stasiun III (31 genera) zooplankton. Kelimpahan zooplankton berkisar 61.67-185 ind/L. Kelimpahan zooplankton didominasi kelas Crustacea (Copepoda). Berdasarkan spasial kelimpahan tertinggi zooplankton terdapat pada Stasiun I kedalaman 10 m. Sedangkan kelimpahan terendah zooplankton Stasiun I pada  kedalaman 0,5 m. Keanekaragaman zooplankton di perairan Teluk Staring Desa Wawatu keaneragamannya sedang, indeks keseragaman seimbang, dan indeks dominansi tidak ada mendominansi spesies lain                               Kata Kunci : zooplankton, kedalaman berbeda, fisika kimia, Teluk Staring desa Wawatu
Struktur Komunitas Makroaga pada Media Bioreeftek di Perairan Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Suharjo, La Ode; Nadia, La Ode Abdul Rajab; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.48 KB)

Abstract

Alga merupakan salah satu sumber daya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan  memiliki peranan ekologis sebagai produsen dalam rantai makanan dan tempat pemijahan bagi biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga pada media bioreeftek di perairan Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis makroalga yang ditemukan yaitu 9 jenis, diantaranya 1 jenis dari kelas Phaeophyta, 5 jenis dari kelas Rhodophyt, dan 3 jenis dari kelas Chlorophyta. Kepadatan makroalga stasiun I, II dan III yaitu 3.55, 2.77 dan 2.44. Keanekaragaman jenis makroalga tergolong pada kategori rendah berkisar antara 1.47, 1.34 dan 1.04, dominansi jenis makroalga pada stasiun I adalah  0.25, stasiun II, 0,26 dan 0,36 pada stasiun III. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa erat hubungannya antara dan komposisi jenis makroalga yang ditemukan pada media bioreeftek. Stasiun I dengan habitat pasir berlumpur banyak ditemukan kelas Phaeophyta jenis Padina australi, stasiun II ditemukan kelas Rhodophyta jenis Acanthopora muscoides dengan habitat patahan karang sedikit berpasir dan beberapa kelas Phaeophyta jenis Padina australis. Stasiun III dengan habitat fragmen karang atau pecahan karang mati, jenis makroalga yang ditemukan beranekaragam dari kelas Chlorophyta, Rhodophyta, dan Phaeophyta. Hasil pengukuran kualitas perairan yang diperoleh kisaran suhu (30  ̶  31 oC), kecerahan (100  ̶  80 %), kecepatan arus (0.026  ̶  0.020 m/s), and salinitas (34  ̶  30 ppt).Kata Kunci :  Makroalga,  kepadatan, keseragamaan, dominansi, pada media     bioreeftek. 
Status kesuburan perairan berdasarkan kandungan klorofil-a di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Linus, Yulius; Salwiyah, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.083 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesuburan perairan berdasarkan kandungan klorofil-a dan kelimpahan fitoplankton di perairan Bungkutoko. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Januari sampai Februari 2016. Lokasi pengambilan sampel dibagi dalam tiga stasiun. Penentuan lokasi didasarkan pada karakteristik perairan Pulau Bungkutoko dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil pengukuran parameter utama, yakni NO3, PO4, dan NH3 berkisar 0,0100-0,0670 mg/L, 0,0010-0,0076 mg/L, dan 0,0197-0,0303 mg/L. Hasil pengukuran parameter penunjang, yakni suhu, kecerahan (m), salinitas, pH, kecepatan arus dan DO berkisar 30-31oC, 2 m, 25-31 ppt, 6, 4-4,9 m/det, 4,1-7,8 mg/L. Pengukuran kesuburan perairan menggunakan metode TRIX. Hasil kesuburan perairan berdasarkan TRIX berkisar 1,25-1,28 mg/L, berdasarkan kategori TRIX perairan Pulau Bungkutoko tergolong dalam perairan oligotrofik. Terdapat lima kelas fitoplankton yang menempati perairan Pulau Bungkutoko, yaitu kelas Bacillariaophyceace, Dynophyceace, Cyanobacteria, Rotatoria dan Synurophyceace. Kelimpahan fitoplankton berkisar 115-3066 ind/L. Kelimpahan tertinggi dari kelas Bacillariaophyceace dan terendah dari kelas Cyanobacteria, berdasarkan kategori kelimpahan fitoplankton perairan Pulau Bungkutoko tergolong dalam periaran mesotrofik. Hasil pengukuran kandungan klorofil-a di perairan Pulau Bungkutoko berkisar 0,09-1,58 mg/m3, berdasarkan kategori kandungan klorofil-a perairan Pulau Bungkutoko tergolong dalam perairan oligotrofik-mesotrofik.Kata kunci: Kesuburan Perairan, Fitoplankton, Klorofil-a, Pulau Bungkutoko
Komposisi dan kepadatan Epifit yang menempel pada batu di kawasan Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan Hendrawati, Neni; Salwiyah, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.647 KB)

Abstract

Epifit merupakan salah satu komunitas di sungai yang berperan sebagai produsen primer, penghasil oksigen, sumber bahan organik di sungai dan sebagai sumber makanan penting bagi avertebrata dan beberapa ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kepadatan epifit yang menempel pada batu di perairan Air Terjun Moramo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 dengan menempatkan 3 titik sampling yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Untuk mengetahui komposisi dan kepadatan epifit pada batu dengan mengukur batu dengan luasan 5x5 cm2. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada 3 titik sampling yaitu ditemukan 33 jenis epifit yang terdiri dari 5 kelas yaitu Bacillariophyceae (19 jenis), Chyanophyceae (7 jenis), Chlorophyceae (4 jenis), Christopyceae (2 jenis) dan Euglenophyceae (1 jenis). Nilai kepadatan epifit sebesar 4.452 – 3.700 sel/cm2.  Keanekaragaman (H’) sebesar 1,32-1,41 Keseragaman (E) sebesar 0,87-0,93, dominansi (C) 0,050-0,064. Pengukuran parameter fisika dan kimia pada perairan air terjun Moramo yaitu suhu (24-250C), kecepatan arus (0,26-0.36 m/det), kecerahan (75-90%), pH 6, nitrat (2,40-3,26 mg/L) dan fosfat (0.145-0.148 mg/L).Kata Kunci : Epifit, Komposisi, Kepadatan, Air Terjun Moramo.
Produktivitas primer perifiton di perairan air terjun Tinonggoli (Nanga-nanga) Kota Kendari Sulawesi Tenggara Fatmawati, .; Salwiyah, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.456 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas primer perifiton di Perairan Air Terjun Tinonggoli Kota Kendari Sulawesi Tenggara.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai Februari sampai Maret 2016.Lokasi pengambilan sampel di bagi dalam tiga titik sampling. Titik sampling I (bagian atas air terjun), titik sampling II (di air terjun), dan titik sampling III  (di bendungan air terjun). Proses pengambilan sampel di lakukan dengan menggunakan metode rancangan acak (random sampling). hasilpengukuran parameter penunjang, yakni,: 0.022 ̶ 0.136 mg/L, : 0.0032 ̶ 0.0066 mg/L, suhu 23, kecerahan:  70-100%, pH: 5, kecepatan arus 0.02 ̶ 0,10. Produktivitas primer perifiton pada Air Terjun Tinonggoli (Nanga-Nanga) tergolong tinggi produktivitas primer kotor 382.81 ̶ 1.046.87 mg C//4 jam, produktivitas bersih 34.13 ̶ 187.50 mg C//4 jam, respirasi 348.69 ̶ 859.38 mg C//4 jam. Hasil regresi linear sederhana kecerahan sangat mempengaruhi produktivitas primer perifiton dengan persamaan   Y= 192.329 + 2.239 X, koefisien korelasi R = 0,092 dan koefisien  = 0.018 atau 18 % ,, dengan ragam didapatakan nilai   p = 0.001< 0.05 di sebabkan adanya pengaruh nyata. Nitrat Y = 0.68 +  -5.6145 X, dengan nilai  (Koefisien Determinasi) = 073 atau 73 % dan nilai R (Koefisien Korelasi) = 270. Hasil analisis sidik ragam di dapatkan nilai  p = 0.004< 0.05, adanya hubungan nitrat yang terhadap produktivitas primer perifiton. Dan fosfat Y = 0.04 + X ̶ 8.0408 nilai koefisien determinansi  rendah 0.30 dan nilai R= 012. Hasil analisis sidik ragam didapatkan nilai p = 0.002<0.05, adanya hubungan yang lemah fosfat terhadap produktivitas primer perifiton di perairan.Kata Kunci: produktivitas primer, perifiton, air terjun Tinonggoli.
Perbandingan kepadatan dan keanekaragaman perifiton pada subtrat buatan yang berbeda di Perairan Air Terjun Tinonggoli (Nanga-Nanga) Kota Kendari Sulawesi Tenggara Nasria, Rima; Salwiyah, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.82 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kepadatan dan keanekaragaman perifiton pada substrat buatan yang berbeda di Perairan Air terjun Tinonggoli di kotakendari Sulawesi tenggaradi laksanakan selama dua bulan dari Februari sampai dengan bulan Maret 2016.Penentuan lokasi di dasarkan pada karakteristik perairan air terjun tinonggoli kota kendari dengan menggunakan metode rancangan acak (random sampling). Hasil pengukuran parameter utama, yakni NH3 dan PO4,0,022–0,136 mg/L, 0,0032–0,0066 mg/L. Hasil pengukuran parameter penunjang yakni suhu,kecerahan, pH, kecepatan arus, 23 °C, 70–100%,5–6, 0,02–0,10. Terdapat empat kelas yang menempati Perairan Air terjun TinonggolikotaKendari terdiri dari kelas Bacillariophyceae, kelas Cyanophyceae, kelas Zygnematophyceae,dan kelas Xantophyceae.Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas yang paling dominan di perairan air terjun tinonggoli. Kepadatan perifiton pada bulan februari sampai maret berkisar 683,4–1348,8 sel/cm2. Kepadatan tertinggi ditemukan pada substrat batu alam yakni berjumlah 1348 sel/cm2.sementara yang terendah ditemukan pada substrat batako yakni berjumlah 683,4 sel/cm2. Kata Kunci: Kepadatan, Keanekaragaman, Perifiton, Air Terjun Tinonggoli
Struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Irwandi, .; Salwiyah, .; Nurgayah, Wa
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.437 KB)

Abstract

Alga merupakan salah satu sumber daya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan ekologis sebagai produsen dalam rantai makanan dan tempat pemijahan bagi biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis makroalga yang ditemukan yaitu 13 jenis, diantaranya 4 jenis dari kelas Chlorophyta, 7 jenis dari kelas Phaeophyta, dan 2 jenis dari kelas Rhodophyta. Kepadatan makroalga stasiun I dan II yaitu 0,0056 dan 0,0147. Keanekaragaman jenis makroalga tergolong pada kategori sedang berkisar antara 1,27 - 2,07, keseragaman jenis berkisar 1,83-1,93, dominansi jenis makroalga pada stasiun I adalah 0,32 dan 0,17 pada stasiun II. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa erat hubungannya antara perbedaan substrat dan komposisi jenis makroalga yang ditemukan. Stasiun I dengan habitat pasir sedikit liat banyak ditemukan kelas Rhodophyta jenis Amphiroa vanbosseae, dan beberapa kelas Phaeophyta jenis Padina australis dan Padina minor. Stasiun II dengan habitat fragmen karang atau pecahan karang mati, jenis makroalga yang ditemukan beranekaragam dari kelas Chlorophyta, Rhodophyta, dan Phaeophyta. Hasil pengukuran kualitas perairan yang diperoleh kisaran suhu (30 ̶ 31oC), kecerahan (75 ̶ 80 %), kecepatan arus (0,07 ̶ 0,09 m/s), salinitas (30 ppt), nitrat 0,011 ̶ 0,0112 mg/L, phospat 0,0024 ̶ 0,0033 mg/L, DO (6,46 ̶ 6,83 mg/L).Kata kunci: Makroalga, kepadatan, keanekaragaman, keseragamaan, dominansi, dan tekstur substrat
Studi Kepadatan dan Distribusi Kerang Lahubado (Glauconome sp) di Perairan Teluk Staring Desa Ranooha Raya Kabupaten Konawe Selatan Rajab, Abdul; Bahtiar, .; Salwiyah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.663 KB)

Abstract

Teluk Staring merupakan perairan semi terbuka yang memiliki potensi bivalvia yang tinggi salah satunya yaitu Glauconome sp yang dikenal dengan nama lokal kerang Lahubado. Di Indonesia, penelitian tentang sumberdaya ini masih sangat jarang dilakukan. Penelitian mengenai organisme ini baru dilakukan di Sumatera Utara tentang studi ekologi (Glauconome virens) di ekosistem mangrove Belawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi kerang lahubado (Glauconome sp) di Perairan Teluk Staring Desa Ranooha Raya Kabupaten Konawe Selatan berdasarkan keberadaan kondisi vegetasi mangrove. Pengambilan sampel kerang dilakukan sekali sebulan selama 3 bulan dari bulan Mei sampai Juli 2015 dengan menggunakan metode transek kuadrat 1x1 m2. Hasil penelitian diperoleh kepadatan kerang lahubado berkisar 3,5 – 19,77 ind/m2. Kepadatan tertinggi ditemukan pada stasiun III berkisar 14,55ind/m2 – 19,77 ind/m2, kemudian stasiun II berkisar 11,16 ind/m2 – 17,83 ind/m2 dan terendah pada stasiun I berkisar 3,5 ind/m2 – 11,16 ind/m2. Hasil uji Chi-kuadrat menunjukkan pola distribusi kerang Lahubado di perairan Teluk Staring adalah mengelompok dengan nilai Id >1 yaitu berkisar 1,31 – 1,93. Hasil pengukuran parameter lingkungan di perairan Teluk Staring masih menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan kerang Lahubado (Glauconome sp) dengan nilai suhu berkisar 29 – 33 0C, salinitas 29 – 33 ppt, pH air berkisar 6 – 7, pH substrat berkisar 5,8 – 7, bahan organik substrat berkisar 5,19 – 13,52. Tekstur substrat di perairan Teluk Staring didominasi pasir halus dan lumpur.Kata Kunci : Kepadatan, distribusi, Glauconome sp, Teluk Staring