Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teknologi Pirolisis Rendah Emisi Dalam Proses Pengasapan Ikan Salai Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Manajemen Masyarakat Pratiwi, Indah; Trisnaliani, Letty; Yulina, Bainil; Apriyanti, Tria; Pamungkas, Bimo; Ramadhani, Sigi Pegi
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/nzr8fk12

Abstract

Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi besar di sektor perikanan, dengan ikan salai sebagai produk olahan utama yang diminati masyarakat. Salah satu sentra penghasil ikan salai terbesar berada di Desa Sungai Kedukan, Kabupaten Banyuasin I, yang telah beroperasi 45 tahun melibatkan masyarakat dalam produksi. Menyediakan berbagai jenis ikan seperti, ikan patin, lele, dan baung. Namun, mitra masih memanfaatkan metode pengasapan tradisional dengan ruang bakar terbuka menghasilkan asap yang mengandung karbon monoksida mencemari udara, mengganggu kesehatan pekerja, waktu pengasapan lebih dari 24 jam per siklus, dan menyebabkan pemborosan bahan bakar; selain itu, manajemen keuangan bergantung pada pencatatan manual yang rentan kesalahan. Kegiatan pengabdian ini mengusulkan teknologi pengasapan pirolisis rendah emisi dengan sistem tertutup yang mengkonversi asap menjadi asap cair, dilengkapi energi surya, serta aplikasi manajemen stok barang. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, workshop, pelatihan, dan evaluasi dengan melibatkan 20 peserta. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman Masyarakat terhadap teknologi yang semula hanya 15% menjadi 89-95%, dengan 92% mitra mampu mengoperasikan teknologi mandiri, penghematan bahan bakar 60% (Rp 2.400.000/bulan), pengurangan waktu produksi menjadi 8-12 jam, peningkatan kapasitas produksi 30%, kenaikan harga jual 15%, pengurangan emisi 60%, dan proyeksi peningkatan omzet 40-50%, sehingga memberdayakan ekonomi desa berkelanjutan dan mendukung SDG's 7 dan 12.
PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG DAN SABUT KELAPA MENJADI PERABOTAN TAHAN API SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SUKAMULYA Africano, Fernando; Apandi, Khairul; Wijaya, Agung; Islamia, Aulia; Rahma, Aulya; Ramadhani, Fanny; Fayadhilah, Muhammad Apta; Oktaviani, Nadya Sisil; Sartika, Putri; Ramadhani, Sigi Pegi; Rizki, Widya Selia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23811

Abstract

Perkebunan di Indonesia memiliki hasil berlimpah yang mengakibatkan penumpukan limbah di masyarakat setempat. Sementara itu, konsumsi massal bahan kayu untuk produksi perabotan telah menyebabkan deforestasi. Tingginya tingkat deforestasi telah berdampak signifikan pada ketahanan air, energi, keamanan pangan, kesehatan masyarakat, mata pencaharian, dan regulasi iklim. Salah satu konsekuensi dari deforestasi yang cepat adalah meningkatnya risiko kebakaran hutan, yang berkontribusi pada pemanasan global. Indonesia, yang kaya akan serat alam, memberikan peluang untuk memanfaatkan produk perkebunan ini sebagai pengisi dalam produksi papan komposit partikel. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah perkebunan dengan menerapkan metodologi offline. Proses ini melibatkan beberapa tahap, termasuk survei lokasi dan sosialisasi kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang produksi papan komposit. Berbagai strategi, seperti presentasi lisan langsung, pembuatan pamflet dan poster, demonstrasi program, pengumpulan limbah selama pertemuan, acara khusus, dan keterlibatan masyarakat, digunakan untuk memaksimalkan efektivitas inisiatif ini. Melalui pengabdian ini limbah tongkol jagung dan sabut kelapa didaur ulang dan diubah menjadi papan komposit partikel, yang dapat digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga. Optimalisasi limbah perkebunan tidak hanya mengurangi masalah lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Pengabdian ini berkontribusi pada praktik pembangunan berkelanjutan dan menjadi model untuk pengelolaan limbah di daerah perkebunan lain yang kaya akan sumber daya.