Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG DAN SABUT KELAPA MENJADI PERABOTAN TAHAN API SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SUKAMULYA Africano, Fernando; Apandi, Khairul; Wijaya, Agung; Islamia, Aulia; Rahma, Aulya; Ramadhani, Fanny; Fayadhilah, Muhammad Apta; Oktaviani, Nadya Sisil; Sartika, Putri; Ramadhani, Sigi Pegi; Rizki, Widya Selia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23811

Abstract

Perkebunan di Indonesia memiliki hasil berlimpah yang mengakibatkan penumpukan limbah di masyarakat setempat. Sementara itu, konsumsi massal bahan kayu untuk produksi perabotan telah menyebabkan deforestasi. Tingginya tingkat deforestasi telah berdampak signifikan pada ketahanan air, energi, keamanan pangan, kesehatan masyarakat, mata pencaharian, dan regulasi iklim. Salah satu konsekuensi dari deforestasi yang cepat adalah meningkatnya risiko kebakaran hutan, yang berkontribusi pada pemanasan global. Indonesia, yang kaya akan serat alam, memberikan peluang untuk memanfaatkan produk perkebunan ini sebagai pengisi dalam produksi papan komposit partikel. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah perkebunan dengan menerapkan metodologi offline. Proses ini melibatkan beberapa tahap, termasuk survei lokasi dan sosialisasi kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang produksi papan komposit. Berbagai strategi, seperti presentasi lisan langsung, pembuatan pamflet dan poster, demonstrasi program, pengumpulan limbah selama pertemuan, acara khusus, dan keterlibatan masyarakat, digunakan untuk memaksimalkan efektivitas inisiatif ini. Melalui pengabdian ini limbah tongkol jagung dan sabut kelapa didaur ulang dan diubah menjadi papan komposit partikel, yang dapat digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga. Optimalisasi limbah perkebunan tidak hanya mengurangi masalah lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Pengabdian ini berkontribusi pada praktik pembangunan berkelanjutan dan menjadi model untuk pengelolaan limbah di daerah perkebunan lain yang kaya akan sumber daya.
Pengaruh Variasi Temperatur Karbonisasi Terhadap Karakteristik Biobriket Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Sumber Energi Alternatif Islamia, Aulia; Erlinawati, Erlinawati; Yuniar, Yuniar
Jurnal Penelitian Sains Vol 27, No 3 (2025)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v27i3.1257

Abstract

Krisis energi dan tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil mendorong pencarian sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah pemanfaatan limbah biomassa, seperti baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus), sebagai bahan baku biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur karbonisasi pengarangan (300°C, 350°C, 400°C, 450°C, dan 500°C) terhadap karakteristik biobriket yang meliputi kadar air, abu, zat terbang, karbon terikat, dan nilai kalor. Proses pembuatan biobriket diawali dengan karbonisasi limbah baglog menggunakan furnace, dilanjutkan dengan pencampuran perekat tepung tapioka kemudian dicetak menggunakan alat briket metode compacting. Pengujian karakteristik biobriket dilakukan berdasarkan parameter analisis proksimat (kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan karbon terikat), dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur karbonisasi, maka kadar air dan zat terbang cenderung menurun, sedangkan karbon terikat dan nilai kalor meningkat. Temperatur terbaik dalam penelitian ini berada pada 500°C dengan kadar air sebesar 3,26%, kadar abu 4,61%, nilai karbon terikat 81,54% dan nilai kalor sebesar 5.817,39 kal/gram. Limbah baglog jamur tiram terbukti memiliki potensi sebagai bahan baku energi alternatif yang layak dikembangkan.