Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Carbon Tax Study As A Social Engineering Tool in Realizing The Agenda of Sustainable Development Goals (SDGs) in Indonesia Rahmasari, Dina; Iskandar, Salma Amelinda; Prasetiya, Rio Dwi
Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal Vol 4 No 1 (2024): January-June, 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ipmhi.v4i1.71582

Abstract

Meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi suatu ancaman bagi dunia setelah pandemi COVID-19 mulai terkendali. Dunia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon, tak terkecuali Indonesia. Komitmen tersebut diproyeksikan dalam kebijakan pajak karbon dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan sebagai instrumen ekonomi lingkungan hidup. Pajak karbon berfungsi regulerend yang dalam hal ini mengatur pola konsumsi terhadap energi tidak terbarukan yang menghasilkan emisi karbon. Fungsi lain pajak karbon adalah menambah penerimaan negara atau menjalankan fungsi budgeter. Pada praktiknya, upaya penerapan pajak karbon menemui suatu dilema. Dilema tersebut dianalisis dalam penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan perbandingan yang mengkomparasi aturan pajak karbon di beberapa negara, dan pendekatan historis yang menelaah latar belakang dari munculnya peraturan mengenai pajak karbon. Hasil penelitian dalam penulisan ini menunjukkan bahwa: Pertama, masih ditemukan problem regulasi, struktural, dan kultur pada pengaturan pajak karbon di Indonesia saat ini. Kedua, pajak karbon potensial untuk menurunkan tingkat emisi karbon sekaligus memberikan sumber pendapatan bagi negara sehingga berperan bagi pertumbuhan ekonomi dan diproyeksikan dapat menjalankan misi penurunan emisi karbon pada agenda Sustainable Development Goals (SDGs).
Omah Rojolele: Pelestarian Budaya Agraris dan Pemberdayaan Integratif Interkonektif Desa Delanggu Klaten Gusti, Kinanthi Ing; Jingga, Lintang Antarikza; Prasetiya, Rio Dwi; Hapsari, Annisa Nur; Hafiya, Aqila; Safitri, Diana Lutfia Nur; Darwis, Gusti Putu Astasidi Ahmad; Maghfiroh, Lailil; Permadi, Muhammad Wildan Dimas; Fawwaz, Prabu Lingga Wijaya; Kedaton, ⁠Prameswari Bunga; Ramadhani, Safitri; Adkia, Tauba Zaka; Ramadhan, Della Amanda; Trengginas, Surya; Rustamaji, Muhammad; Indreswari, Rysca
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 6 (2024): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.6.520-528

Abstract

Delanggu Village is well-known for its agricultural success, particularly as a producer of the Rojolele rice variety. Delanggu Village, which preserves historical values in the agricultural sector, has the potential for cultural preservation through various artistic events in the form of a farming cultural celebration called the Mbok Sri Festival. However, the preservation and strengthening of agricultural culture has only been limited to the Mbok Sri Festival, which is held once a year. As a result, the establishment and reinforcement of agrarian culture in Delanggu Village is not ideal. As a result, new value developments are required to maximize the preservation of agrarian culture and time-limited tourist trips to Delanggu Village. Based on these issues, the PPK Ormawa KSP "Principium" Team, as a service team, collaborated with Delanggu Village to develop a solution idea in the form of community service and empowerment through the implementation of Omah Rojolele as an integrated means of agricultural history to increase the community's attractiveness. The service and empowerment method used is Participatory Rural Appraisal (PRA), which emphasizes active community engagement in the establishment of agricultural cultural villages. This dedication and empowerment has resulted in the strengthening of Delanggu Village's cultural management institutions, the establishment of Omah Rojolele and the Omah Rojolele Website, the development of village connections through cultural tourism packages, and an increase in village income generation.