Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN LITERASI BACA-TULIS SISWA FASE A MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM KDS DI UPTD SDN SOBO Watu, Arnoldus Yansen; Nari Sae, Floranida; Wae, Emiliana; Wea, Heribertus Agapitus; Uge Lawe, Yosefina
Jurnal Citra Magang dan Persekolahan Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Citra Magang dan Persekolahan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcmp.v2i1.2789

Abstract

Berdasarkan analisis awal yang dilakukan di UPTD SDN Sobo diperoleh data bahwa aspek literasi baca-tulis siswa fase A SDN Sobo masih rendah. Merujuk pada hal tersebut penulis terlibat dalam kemitraan Dosen LPTK dengan guru di sekolah (KDS 2023) melakukan penguatan literasi dasar baca-tulis siswa melalui kegiatan Lesson Study. Literasi baca-tulis adalah peserta didik mampu membaca dan menulis terlebih khusus pada siswa kelas rendah. Kegiatan Lesson Study berproses melalui tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) dan Re-Design Pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah penguatan literasi baca-tulis terdiri dari: penguatan pengenalan huruf, penguatan lambang huruf dan bunyi huruf, penguatan suku kata, penguatan membaca kata, penguatan membaca pemahaman, kelancaran membaca dan menulis fokus kajian adalah penguatan aspek literasi dengan target sasaran adalah siswa kelas 1 yang berjumlah 14 orang dan siswa kelas 2 yang berjumlah 23 siswa. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian penguatan literasi baca-tulis siswa UPTD SDN Sobo melalui kegiatan lesson study untuk siswa kelas 1 pada aspek mengenal huruf meningkat sebesar 69%, aspek menulis huruf meningkat sebesar 23%, membaca suku kata 30%, membaca kata 15%, membaca pemahaman 7,6%, dan menulis kalimat 23%. Data penguatan literasi baca-tulis siswa kelas 2 pada aspek mengenal huruf 13,6%, menulis huruf 18,1%, membaca suku kata 4,5%, membaca kata 40,9%, membaca pemahaman 36,3%, dan menulis kalimat 27,2%. Berdasarkan data penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penguatan literasi baca-tulis siswa fase A UPTD SDN Sobo melalui kegiatan Lesson Study implementasi program KDS dapat meningkatkan kemampuan literasi pasa siswa fase A UPTD SDN Sobo.
PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL BEPI PEPI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Rewang, Maria R. Jein; Tensa, Kristina Petra; Zembang, Anastasia Z; Wae, Emiliana; Lawe, Yosefina Uge
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.935

Abstract

Pendidikan musik bagi siswa Sekolah Dasar sudah sejak lama di rasakan penting, karena selain bersifat edukatif juga bersifat apesiatif. Pendidikan seni music membantu perkembangan siswa di bidang seni music, mengembangkan sikap menghargai dan mencintai karya budaya bangsa, serta memberikan kesegaran dan kegembiraan kepada siswa. Selain pencapaian prestasi, juga di harapkan peran sertanya dalam mengembangkan kepekaan artistic dan aestetik siswa. Dengan demikian Pendidikan music ikut berperan dalam pengemban kepribadian subjek-didik. Alat musik tradisional Ngada merupakan alat musik yang diciptakan oleh masyrakat Ngada dari alat-alat tradisional misalnya salah satunya B’pe Pepi yang berasal dari Etnis So’a. Alat musik tradisional diciptakan dari Nenek Moyang sejak dahulu kala yang diturunkan kepada anak cucu hingga sekarang. Harapannya untuk masyarakat Ngada khususnya Etnis Soa yang memiliki alat musik tradisional misalnya B’pe Pepi agar dapat melestarikan alat musik tradional tersebut agar tidak punah dan tetap dilanjutkan sepanjang hayat. Alat musik tradisional Ngada memiliki nama dan kegunaan yang unik dimasing daerah maupun etnis. Kabupaten Ngada memiliki tiga etnis kebudayaan yaitu Etnis Bajawa, Etnis Soa dan Etnis Riung. Dari setiap Etnis memiliki alat tradisional yang berbeda namun sebagian juga memiliki alat musik tradisional yang sama.
PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL BEPI PEPI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Rewang, Maria R. Jein; Tensa, Kristina Petra; Zembang, Anastasia Z; Wae, Emiliana; Lawe, Yosefina Uge
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.935

Abstract

Pendidikan musik bagi siswa Sekolah Dasar sudah sejak lama di rasakan penting, karena selain bersifat edukatif juga bersifat apesiatif. Pendidikan seni music membantu perkembangan siswa di bidang seni music, mengembangkan sikap menghargai dan mencintai karya budaya bangsa, serta memberikan kesegaran dan kegembiraan kepada siswa. Selain pencapaian prestasi, juga di harapkan peran sertanya dalam mengembangkan kepekaan artistic dan aestetik siswa. Dengan demikian Pendidikan music ikut berperan dalam pengemban kepribadian subjek-didik. Alat musik tradisional Ngada merupakan alat musik yang diciptakan oleh masyrakat Ngada dari alat-alat tradisional misalnya salah satunya B’pe Pepi yang berasal dari Etnis So’a. Alat musik tradisional diciptakan dari Nenek Moyang sejak dahulu kala yang diturunkan kepada anak cucu hingga sekarang. Harapannya untuk masyarakat Ngada khususnya Etnis Soa yang memiliki alat musik tradisional misalnya B’pe Pepi agar dapat melestarikan alat musik tradional tersebut agar tidak punah dan tetap dilanjutkan sepanjang hayat. Alat musik tradisional Ngada memiliki nama dan kegunaan yang unik dimasing daerah maupun etnis. Kabupaten Ngada memiliki tiga etnis kebudayaan yaitu Etnis Bajawa, Etnis Soa dan Etnis Riung. Dari setiap Etnis memiliki alat tradisional yang berbeda namun sebagian juga memiliki alat musik tradisional yang sama.