Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SEBAGAI PEDOMAN KUALITAS HUKUM YANG BAIK Al Hadi, Muhammad Syafwan; Rizka Amalia; Noor Efendy
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 11 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v5i10.4986

Abstract

ABSTRACK Legislation is a written document that has legal force and applies generally. The process of its creation is a crucial element in a country's legal system, aimed at establishing rules that are fair, effective, and beneficial for society. This article outlines the basic concepts in the stages of legislation creation through its founding principles. These stages include planning, drafting, discussion, approval or enactment, and finally, the dissemination of the regulation. In this process, it is essential to adhere to the principles of good legislative formation and understand the legislative hierarchy as outlined in Law Number 12 of 2011. If these principles are not applied, the legislation may be annulled by the executive or judicial bodies due to reasons such as conflict with higher regulations or public interest, rendering it ineffective and inefficient. Therefore, it is crucial to understand the principles of legislative formation as guidelines for good legal quality. Keywords: Principles, Creation, Legislation, Hierarchy. ABSTRAK Peraturan perundang-undangan adalah dokumen tertulis yang memiliki kekuatan hukum dan berlaku secara umum. Proses pembuatannya merupakan elemen penting dalam sistem hukum suatu negara, bertujuan untuk menciptakan aturan yang adil, efektif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Artikel ini menguraikan konsep dasar dalam tahapan pembuatan perundang-undangan melalui prinsip-prinsip pembentukannya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan akhirnya penyebarluasan peraturan tersebut. Dalam proses ini, sangat penting untuk mematuhi asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik serta memahami hierarki Perundang-undangan yang ada sesuai dengan konsep yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Jika asas-asas tersebut tidak diterapkan, peraturan perundang-undangan dapat dibatalkan oleh lembaga eksekutif atau yudikatif karena alasan seperti bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi atau dengan kepentingan umum, sehingga tidak dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penting untuk memahami asas dalam pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman untuk kualitas hukum yang baik. Kata Kunci: Asas, Pembuatan, Peraturan perundang-Undangan, Herarki.
PROSES PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU DAN PROSES PEMBENTUKAN PERDA Aulia, Nila; Noor Efendy; Akhmad Zaki Yamani
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 11 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v5i11.5029

Abstract

Abstract This journal aims to understand the process of forming government regulations, regulations in lieu of laws and the process of forming PERDA. The method in the journal uses a literature review and the materials used in this journal are several scientific journals, textbooks, research reports, and official documents. The research results state that there are several processes in the formation of government regulations, namely planning a program for compiling government regulations, drafting government regulations, establishing draft government regulations and promulgating government regulations. The preparation of Government Regulations in Lieu of Laws is regulated in Article 52 of Law Number 12 of 2011 concerning the Formation of Legislative Regulations. Meanwhile, the mechanism for drafting regional regulations is divided into 5 stages, namely planning, drafting, discussing, determining/ratifying and promulgating. Key words: Process, Formation, Government Regulation, Substitute for Law, PERDA Abstrak Jurnal ini bertujuan agar dapat memahami tentang proses pembentukan peraturan pemerintah, peraturan pengganti UU dan proses pembentukan PERDA. Metode dalam jurnal menggunakan Review Literatur dan bahan yang digunakan dalam jurnal ini adalah beberapa jurnal ilmiah, buku teks, laporan penelitian, serta dokumen-dokumen resmi. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada beberapa proses dalam pembentukan peraturan pemerintah yakni perencanaan program penyusunan peraturan pemerintah, penyusunan rancangan peraturan pemerintah, penetapan rancangan peraturan pemerintah hingga pengundangan peraturan pemerintah. Penyusunan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Sedangkan mekanisme penyusunan peraturan daerah dibagi menjadi 5 tahap, yaitu perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan/pengesahan dan pengundangan. Kata-kata kunci: Proses, Pembentukan, Peraturan Pemerintah, Pengganti UU, PERDA
PENGARUH KESALAHAN WALI PADA KEABSAHAN PERNIKAHAN Noor Efendy; Ainur Rahmah
Sahaja: Journal Sharia and Humanities Vol. 3 No. 1 (2024): Sahaja: Journal Sharia and Humanities
Publisher : Universitas Darunnajah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61159/sahaja.v3i1.211

Abstract

Marriage in Islam is an act of worship and is a sunnah recommended by the Prophet Saw. Marriage is a bridge for two families to stay in touch with each other, legalize the association between men and women, and as a place to continue offspring. As an act of worship, marriage has pillars and conditions that must be carried out so that the marriage is valid in the eyes of religion. One of the requirements in marriage is the guardian of the prospective woman. However, in reality in the community, there are still many cases of guardian error in a marriage. Some of the factors for guardian error are the lack of public knowledge about the pillars of marriage, the unknown whereabouts of the biological father, adopted children who never know about their status, and others. Guardian error affects the validity of the marriage and the marriage is considered defective. In Islamic law, KHI, and the Indonesian Marriage Law agree that the mistake of the guardian causes the marriage to be invalid and must be annulled and then remarry with the correct guardian in accordance with the predetermined order of guardians.
Membangun Hukum Yang Adil Dalam Bingkai Moralitas Pancasila Noor Efendy; Ahmadi Hasan; Masyithah Umar
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 1 No. 4 (2023): Islamic Law, Religious Court System, and Judicial Decisions in Indonesia
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v1i4.195

Abstract

Abstract Pancasila is used in lawmaking or becomes a big step in making laws and regulations in accordance with the spirit of the Indonesian state which is humane, just, civilized and guarantees social justice for all Indonesian people. Therefore, an understanding of Pancasila justice needs to be done to provide a common perception of justice as the basis for the formation of good law. The research method used is normative research method in positive law with a focus on analyzing legal norms which are essentially prescriptive, specific provisions and tendencies in use. Using deductive logic analysis. The characteristics of justice based on Pancasila are the values of justice in the form of principles of justice, which fulfill certain principles or principles including the principle of justice based on faith in God Almighty. Promoting justice based on God's justice, the Pancasila principle of justice prioritizes human rights and humanizes humans as social beings whose justice must be protected, the Pancasila principle of justice upholds the values of solidarity and cohesiveness to create an atmosphere conducive to the nation, providing justice to Indonesian citizens, the Pancasila principle of justice adheres to the principle of deliberation for consensus through representation in order to create justice for citizens in expressing their respective opinions and the Pancasila principle of justice provides justice to all citizens without exception in accordance with applicable regulations. Keywords: Justice, Morality, Pancasila Abstrak: Pancasila digunakan dalam pembuatan undang-undang atau menjadi langkah besar dalam pembuatan peraturan perundang-undangan sesuai dengan semangat negara Indonesia yang manusiawi, adil, beradab dan menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman tentang keadilan Pancasila perlu dilakukan untuk memberikan kesamaan persepsi tentang keadilan sebagai landasan terbentuknya hukum yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif dalam hukum positif dengan fokus pada analisis norma hukum yang pada hakikatnya bersifat preskriptif, khusus ketentuan dan cenderungan digunakan. Menggunakan analisis logika deduktif. Ciri-ciri keadilan berdasarkan Pancasila adalah nilai-nilai keadilan yang berupa asas keadilan, yang memenuhi asas atau asas tertentu termasuk asas keadilan yang berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengedepankan keadilan berdasarkan keadilan Tuhan, Asas Keadilan Pancasila mengutamakan Hak Asasi Manusia dan memanusiakan manusia sebagai makhluk sosial yang keadilannya harus dilindungi, Asas Keadilan Pancasila menjunjung nilai nilai solidaritas dan kekompakan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi bangsa, memberikan keadilan kepada warga negara Indonesia, asas keadilan Pancasila menganut asas musyawarah untuk mufakat melalui perwakilan demi terciptanya keadilan bagi warga negara dalam mengemukakan pendapatnya masing-masing dan asas keadilan Pancasila memberikan keadilan kepada seluruh warga negara tanpa terkecuali sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kata Kunci: Keadilan, Moralitas, Pancasila
Efektivitas Pelatihan Legal Drafting Bagi Aparatur Negara “Evaluasi Pelatihan Legal Drafting Terhadap Peningkatan Kompetensi Aparatur Negara Dalam Penyusunan Dokumen Hukum” Muhammad Jazuli; Muhammad Naufal Rinaldi; Muhammad Rafiq Ramadhani; Lahmudinnur, Lahmudinnur; Noor Efendy
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i2.1090

Abstract

Pelatihan legal drafting merupakan upaya strategis dalam meningkatkan kompetensi aparatur negara dalam menyusun dokumen hukum yang efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan legal drafting yang telah diselenggarakan oleh berbagai instansi pemerintah terhadap peningkatan kompetensi aparatur negara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis referensi dari jurnal dan buku yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan legal drafting memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman, keterampilan, dan kualitas penyusunan dokumen hukum oleh aparatur negara. Namun, efektivitas pelatihan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti metode pelatihan, dukungan institusi, dan keberlanjutan program pelatihan. Diperlukan evaluasi berkelanjutan dan penyesuaian kurikulum pelatihan agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan hukum yang dinamis. Sehingga kualitas dalam penyusunan dokumen untuk hukum di Indonesia terjamin dan bisa meningkatkan pemahaman kita tentang pentingnya mempelajari legal drafting dan juga pentingnya mengevaluasinya untuk para aparatur negara, karena itu diperlukan untuk penyesuaian hukum yang akan datang dan untuk di ajarkan ke generasi selanjutnya agar memberikan kualitas yang lebih baik.
Menyempurnakan Proses Legal Drafting Di Indonesia: Tantangan, Strategi, Dan Rekomendasi Untuk Regulasi Berkualitas Muhammad Taufik Rahman; Siti Mahfuzah; Muhammad Rasyid Al-Madani; Lahmudinnur, Lahmudinnur; Noor Efendy
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i2.1092

Abstract

Legal drafting merupakan fondasi penting dalam proses penyusunan regulasi yang berkualitas. Di Indonesia, legal drafting tidak hanya menyangkut teknik penulisan norma hukum, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam terhadap hierarki peraturan perundang-undangan, prinsip-prinsip hukum, serta kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep dasar legal drafting, tantangan implementasinya, serta strategi pengembangan kapasitas SDM dan institusi dalam rangka meningkatkan kualitas produk hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis studi literatur dan analisis dokumen hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun legal drafting telah menjadi bagian integral dalam sistem legislasi, masih banyak kendala yang dihadapi, seperti kurangnya kapasitas teknis SDM, minimnya naskah akademik, serta ketidakselarasan antara norma hukum dan dinamika sosial-teknologi. Rekomendasi yang diberikan meliputi perlunya pelatihan rutin, penyempurnaan pedoman nasional, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam proses penyusunan regulasi.
Pentingnya Legal Drafting Dalam Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Muhammad Faizien; Hairullah, Hairullah; Syifa Karimah; Lahmudinnur, Lahmudinnur; Noor Efendy
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v3i2.1117

Abstract

Penyusunan hukum adalah aspek penting dalam proses pembuatan peraturan yang bertujuan untuk menciptakan produk hukum yang jelas, konsisten, dan dapat diimplementasikan dengan baik. Penelitian ini menerapkan metode yuridis normatif dengan pendekatan hukum dan konseptual untuk menganalisis signifikansi penyusunan dokumen hukum dalam konteks sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip legal drafting seperti kejelasan rumusan, kesesuaian struktur, dan penggunaan bahasa hukum yang tepat berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas regulasi. Sebaliknya, lemahnya penerapan teknik legal drafting dapat menyebabkan multitafsir, ketidakpastian hukum, dan bahkan konflik norma. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan legal drafting yang baik sangat penting bagi para perancang regulasi agar peraturan yang dihasilkan memenuhi asas kejelasan, kepastian hukum, dan keadilan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas pembuat regulasi melalui pelatihan legal drafting yang berkelanjutan.